“Kejernihan dalam menganalisis kondisi objektif yang dibingkai oleh pemahaman konsep pembangunan holistik melahirkan pemikiran yang tajam untuk menatap masa depan pembangunan ekonomi Indonesia hingga 2040. Buku ini menawarkan peta jalan untuk mewujudkan good society dengan strategi yang tepat dan terukur.”
—Faisal Basri, Ekonom Senior INDEF
Buku “Strategi Indonesia 2040 : Sebuah Usulan yang Sesuai dengan Visi Misi” ditulis oleh Dr Rahmat Mulyana melalui sebuah studi akademik dari evaluasi atas Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang disusun tahun 2011 pada masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dimaksudkan sebagai strategi pembangunan sampai tahun 2025. Awalnya MP3EI adalah rencana besar yang dirancang untuk membawa Indonesia menuju kemajuan dan kesejahteraan dalam jangka panjang. Namun, dengan pergantian pemerintahan ke Joko Widodo dan ketiadaan estafetnya, meski berbagai rancangan infrastruktur di sana tetap dijalankan pemerintahan saat ini, filosofi dan misinya tidak terjaga. Buku “Strategi 2040” dimaksudkan untuk menjaga agar warisan itu bisa dioptimalkan.
Di tengah perubahan global yang cepat, setiap negara memerlukan strategi yang jelas dan terstruktur untuk menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Buku ini mengadopsi berbagai pendekatan strategis, yakni Strategy School of Thought, yang dijabarkan secara lengkap dalam Strategy Safari: A Guided Tour Through The Wilds of Strategic Management karya Henry Mintzberg, Bruce Ahlstrand, dan Joseph Lampel, yang mengelaborasi berbagai cara berpikir dalam manajemen strategi.
Salah satu pendekatan penting dalam buku ini adalah Resource Based View (RBV), yang fokus pada pemanfaatan sumber daya internal sebagai kunci untuk mencapai keunggulan yang tidak mudah ditiru oleh negara lain. Dengan menggabungkan prinsip-prinsip RBV dan pendekatan lainnya, “Strategi Indonesia 2040” bertujuan untuk membangun langkah-langkah strategis yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan, inklusivitas sosial, dan penguatan kelembagaan.
Dalam dunia manajemen strategi, terdapat berbagai cara pandang atau Strategy School of Thought yang menawarkan sudut pandang berbeda dalam merumuskan dan menjalankan strategi. Beberapa pendekatan utama yang digunakan meliputi “Planning School, Design School, Environmental School, Configuration School”, dan “Resource Based View” (RBV). Setiap pendekatan ini memberikan perspektif unik tentang bagaimana strategi sebaiknya dirancang dan dijalankan. Planning School menekankan pentingnya perencanaan yang formal dan terstruktur untuk mencapai tujuan jangka panjang. Pendekatan ini cocok untuk negara atau organisasi dinamika yang minimal dan kinerjanya lebih terukur.
Design School berfokus pada pembuatan strategi yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan eksternal. Pendekatan ini menekankan keselarasan antara strategi dan kondisi di mana strategi tersebut diterapkan.
Environmental School menekankan pentingnya strategi yang responsif terhadap perubahan eksternal, seperti dinamika politik, ekonomi, dan lingkungan. Pendekatan ini sangat relevan bagi negara seperti Indonesia, yang harus siap menghadapi berbagai tantangan eksternal yang terus berubah. Sementara itu, Configuration School menyoroti pentingnya mengintegrasikan berbagai elemen strategi dalam siklus hidup negara atau organisasi. Pendekatan ini membantu menjaga konsistensi strategi saat negara berkembang dari satu tahap ke tahap berikutnya.
RBV adalah salah satu pendekatan yang sangat relevan dalam pembangunan nasional. RBV menekankan pentingnya pemanfaatan sumber daya internal yang unik sebagai dasar untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dalam RBV, sumber daya yang berharga, langka, sulit ditiru, dan tidak mudah digantikan menjadi kunci keberhasilan. Pendekatan ini sangat cocok untuk Indonesia, yang memiliki kekayaan sumber daya alam, modal manusia, dan posisi geografis yang strategis, yang dapat dioptimalkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Salah satu pendekatan yang dominan dalam “Strategi 2040” adalah Design School, yang menekankan pendekatan formal dan terstruktur. Strategi ini dirumuskan melalui proses yang sangat tertata, termasuk evaluasi kebijakan sebelumnya dan analisis SWOT yang mendalam. Dengan pendekatan ini, strategi ini memberikan arah yang jelas dan terukur bagi pembangunan Indonesia menuju tahun 2045. Hal ini memastikan bahwa semua langkah strategis dirancang dengan cermat dan dieksekusi dengan baik sesuai tujuan jangka panjang negara.
Pendekatan ini fokus pada pembuatan strategi yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan internal Indonesia serta peluang dan tantangan eksternal. Misalnya, pemanfaatan sumber daya alam, bonus demografi, dan posisi geografis strategis menjadi dasar dalam merancang inisiatif strategis. Strategi ini dirancang agar sesuai dengan kondisi internal dan eksternal, memastikan bahwa sumber daya digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan pembangunan.
Environmental School juga terlihat jelas dalam strategi ini, dengan menekankan pentingnya merespons faktor-faktor eksternal seperti perubahan global dan tantangan lingkungan. Di era globalisasi dan perubahan iklim yang cepat, Indonesia harus mampu beradaptasi dengan kondisi yang berubah-ubah. Strategi ini mencakup inisiatif untuk transisi ke energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Pendekatan Configuration School sedikitnya terlihat dalam strategi ini, di mana berbagai elemen strategi digabungkan ke dalam siklus hidup pembangunan nasional. Ini termasuk penggabungan ekspansi ekonomi, pertumbuhan inklusif, modal insani, keberlanjutan lingkungan, dan reformasi kelembagaan dalam satu kerangka kerja yang terpadu. Ini memungkinkan Indonesia untuk menjaga konsistensi strategi sambil bergerak melalui berbagai tahapan pembangunan dengan adaptasi yang diperlukan.
Secara keseluruhan, “Strategi Indonesia 2040” adalah contoh bagaimana berbagai Strategy School of Thought dapat diintegrasikan untuk membentuk strategi nasional yang komprehensif dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan perencanaan yang sistematis, desain yang responsif, adaptasi terhadap lingkungan eksternal, dan integrasi yang holistik, strategi ini berupaya membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan.
“Strategi Indonesia 2040” juga dapat dianalisis melalui perspektif Resource Based View (RBV) yang dikombinasikan dengan model Strategy House dan Strategy Maps. Strategy House adalah pendekatan yang menyatukan berbagai elemen strategi dalam satu kerangka kerja yang kohesif, sedangkan Strategy Maps adalah alat visual yang menunjukkan hubungan antara tujuan strategis dan elemen-elemen utama yang mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Dalam konteks RBV, strategi ini menekankan pentingnya memanfaatkan sumber daya internal yang unik dan berharga untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Misalnya, strategi ini memanfaatkan kekayaan sumber daya alam Indonesia seperti minyak bumi, gas alam, dan keanekaragaman hayati, yang semuanya merupakan aset berharga yang sulit ditiru oleh negara lain. Selain itu, bonus demografi Indonesia dengan mayoritas penduduk berusia produktif adalah sumber daya manusia yang dapat dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Model Strategy House 2040
Strategy House dalam Strategi 2040 menggabungkan berbagai elemen strategis seperti ekspansi ekonomi, pertumbuhan inklusif, modal insani, keberlanjutan lingkungan, dan reformasi kelembagaan ke dalam satu kerangka yang terpadu. Dengan pendekatan ini, strategi ini tidak hanya fokus pada pencapaian target jangka pendek, tetapi juga memastikan bahwa semua sumber daya digunakan secara efektif dan berkelanjutan.
Bab 4 dari “Strategi 2040”, yang berfokus pada analisis SWOT, memainkan peran penting dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi Indonesia, terutama dalam konteks geopolitik dan ekonomi. Melalui analisis ini, strategi dapat dirancang untuk memanfaatkan kekuatan internal seperti sumber daya alam dan modal manusia, sambil mengatasi ancaman eksternal seperti ketidakstabilan politik global dan perubahan iklim.
Bab 9, yang membahas visi jangka panjang, memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dan peluang geopolitik serta ekonomi masa depan yang mungkin dihadapi Indonesia. Bab ini menekankan pentingnya kerja sama global dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan ekonomi global. Visi jangka panjang ini dirancang untuk memastikan bahwa Indonesia tetap kompetitif di kancah global sambil mempertahankan keberlanjutan dan inklusivitas dalam pembangunan nasional. Kedua bab ini, melalui analisis mendalam dan visi yang jelas, menunjukkan bagaimana “Strategi 2040” berusaha mengakomodir dan merespons dinamika global yang cepat berubah. Dengan demikian, strategi ini tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada pengelolaan sumber daya alam dan manusia secara berkelanjutan serta penguatan kelembagaan untuk menghadapi tantangan global di masa depan.
“Strategi Indonesia 2040” sudah memberikan kerangka kerja yang lengkap untuk pembangunan jangka panjang Indonesia. Namun, untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, analisis yang lebih mendalam tentang aspek geopolitik dan lanskap ekonomi masa depan sangat diperlukan. Jika kedua aspek ini dibahas dalam bab tersendiri, buku ini akan menjadi lebih kaya dan dapat memberikan panduan yang lebih tepat dalam mengantisipasi perubahan global.
Aspek geopolitik bisa diuraikan lebih mendalam dalam satu bab khusus yang mengeksplorasi tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia di kancah internasional. Bab ini bisa mencakup analisis tentang dinamika kekuatan global, perubahan aliansi politik, dan bagaimana Indonesia bisa memposisikan dirinya secara strategis. Selain itu, analisis mengenai potensi konflik regional, pengaruh kebijakan luar negeri negara-negara besar, serta peran Indonesia dalam forum internasional akan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana negara ini seharusnya merespons perubahan geopolitik yang terus berkembang.
Lanskap ekonomi masa depan juga perlu dibahas lebih mendalam. Bab ini bisa mencakup proyeksi tentang tren ekonomi global dan regional, perubahan pola perdagangan, serta dampak teknologi disruptif seperti kecerdasan buatan dan ekonomi digital terhadap perekonomian Indonesia. Analisis tentang bagaimana perubahan ini mempengaruhi sektor-sektor utama ekonomi Indonesia akan sangat berguna dalam merumuskan strategi ekonomi yang adaptif dan inovatif. Selain itu, penting juga untuk membahas risiko stagflasi global dan ketidakstabilan pasar keuangan untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi potensi krisis ekonomi di masa depan.
Kesimpulan dan Rekomendasi
“Strategi Indonesia 2040” akan menjadi rujukan yang penting untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan memadukan berbagai Strategy School of Thought, strategi ini menawarkan pendekatan holistik dalam menghadapi tantangan pembangunan nasional. Namun, untuk menghadapi perubahan global yang cepat, strategi ini perlu terus dikembangkan agar tetap relevan dan efektif.
Salah satu rekomendasi utama adalah memperdalam analisis geopolitik dan lanskap ekonomi masa depan. Dengan menambahkan bab tersendiri yang fokus pada aspek ini, strategi ini akan lebih siap dalam menghadapi tantangan global yang kompleks dan dinamis. Selain itu, penguatan kerja sama internasional, inovasi teknologi, dan keberlanjutan lingkungan harus menjadi fokus utama dalam pengembangan strategi ke depan.
Pengembangan kelembagaan yang kuat dan transparan juga sangat penting untuk memastikan bahwa implementasi strategi ini berjalan sesuai rencana. Reformasi kelembagaan yang mendorong supremasi hukum, tata kelola yang baik, dan partisipasi publik yang luas akan menjadi fondasi yang kokoh untuk mencapai tujuan jangka panjang. “Strategi Indonesia 2040” harus dilihat sebagai blueprint yang dinamis dan adaptif, yang terus berkembang seiring perubahan kondisi global dan domestik. Dengan pendekatan yang terus diperbarui dan responsif terhadap tantangan baru, Indonesia akan dapat mencapai visi jangka panjangnya sebagai negara yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Bacaan terkait
Generasi Muda dan Krisis Iklim: Kami yang Cemas dan Marah
Setelah Heboh Ulil, Bahlil, dan Tahlil: Mungkinkah Pertambangan Hijau?
Umur Berapa Anda di Tahun 2050? Seperti Apa Indonesia di Tahun Itu?
Bisakah Lingkungan Membaik? Atau Kiamat Lingkungan Makin Dekat?