Salah satu bentuk syukur kepada Allah dari sekian banyak karunia yang telah diberikan adalah luangnya waktu untuk membaca buku “Tuhan, Maaf aku kurang bersyukur”. Buku yang dilengkapi dengan berbagai kisah inspiratif juga dibarengi dengan kisah-kisah orang terdahulu yang hidupnya kufur nikmat.
Ketika kita berbicara syukur, maka juga berbicara masalah sabar. Syukur dan sabar adalah dua komponen yang tidak bisa dipisah, merupakan dua pilar iman. Sabda Nabi,” iman dua paruh, separuh sabar dan separuh syukur. Keduanya satu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan. Ini menjadi target tujuan-tujuan taklifi adalah larangan dan perintah Allah, dan ini pokok-pokok iman.
Manifestasi iman
Keberimanan, ditilik dari perintah-perintah Allah, adalah syukur, karena amal-amal ketaatan mengalir sebagai syukur kepada Allah. ditilik dari sisi larangan-larangan Allah, bentuk keberimanannya adalah dengan bersabar dengan menjauhi berbagai kesenangan syahwat.
Seperti kebanyakan orang, Manusia yang dilabeli dengan sifat salah dan lupa, saat gundah gulana melanda lebih mudah mendatangkan pikiran-pikiran negatif . Allah tidak hanya memberi nikmat dan rezeki, akan tetapi juga diimbangi cobaan ujian dalam rangka sejauh mana kesabaran manusia.
Ketika musibah datang melanda, maka hal utama yang perlu dilakukan adalah intropeksi diri. Adakah sesuatu yang salah dalam diri kita, jangan-jangan kita lupa bersyukur atas segala karunia atau hal lain.
Acapkali kita terlalu gegabah mengambil kesimpulan terhadap segala sesuatu yang tidak baik “menurut kita”. Hanya saja, kita kurang beryukur dan kurang menikmati segala macam cobaan yang datang melanda. Syukur adalah pangkal iman. Tanpa syukur, keimanan seseorang patut dipertanyakan. Malik menuliskan beberpa tips membangun rasa syukur dari dalam diri. Pertama, mengakui semua kenikmatan hidup. Ibn Qayyim menyebutkan bahwa menunjukkan nikmat Allah, baik dengan lisan, hati maupun tindakan.
Sebab, musibah datang dari Allah, tapi seringkali disebabkan oleh perilaku salah kita. Kita terlalu fokus pada hal-hal yang kita inginkan atau belum kita miliki, tetapi lupa mensyukuri hal-hal yang sudah kita miliki. Imam al-Syaukani menyebutkan bahwa bentuk paling sederhana atas segala karunia adalah memuji-Nya dan menjalankan ketaatan kepada-Nya. (78) satu kesedihan, ujian, dan cobaan tidak boleh menghilangkan atau menghapus berjuta nikmat.
Jika hidupmu masih saja susah padahal engkau sudah berusaha serta berdoa kepada Allah agar diberi perubahan hidup, itu berarti Allah sedang menggunakan hidupmu untuk mengubah dirimu. (24) artinya, semuanya berasal dari Allah sekalipun itu musibah, tergantung bagaimana kita menyikapi. Barangkali, dengan cobaan tersebut untuk mengukur seuah mana daya juang kita, sejauh mana kita sabar dan bertahan. Tak ada yang negative, semua pesitiv. Hanya saja pikiran kita terlalu egois, tidak terima dan cendrung menolak.
Lawan dari syukur, apa itu
Lawan dari syukur nikmat adalah kufur nikmat. Malik al-Mughis menyebutkan dampak kufur nikmat. Kufur nikmat adalah salah satu perbuatan yang tidak baik, tercela. Secara umum, kufur ada dua kategori, kufur besar dan kufur kecil. Bagaimana dengan kufur nikmat? Mughis mengkategorikan kufur nikmat ke kufur kecil.
Jika kebanyakan dari kita suka mengeluh, menbandingakn diri dengan orang lain, hidup seperti orang lain, pesimis dan lebih suka melihat kekurangan ketimbang kelebihan, percayalah, hidup kita tidak akan pernah bahagia. Kita tidak pernah mensyukuri karunia Allah. kita akan menyesal bila karunia tersebut diambil orang lain.
Oleh sebab itu, kita tidak perlu membandingkan apa yang kita punya dengan orang lain. Cukup syukuri apa adanya, Allah akan memberi lebih jika kita mau bersyukur, sebagaimana dalam firmannya QS. Ibrahim: 7.
Buku ini, akan membantu kita semua untuk berfikir rendah hati, melembutan hati, dan menuntun kita dalam berupaya mensyukuri kehidupan dijalani dan miliki saat ini. Kita akan dibuat terkejut, karena dengan syukur, Allah akan memberi lebih. Buku ini mengajak kita untuk intropeksi diri. Selama ini, apakah kita hidup menderita atau kita yang kurang bersyukur. Selamat membaca.
Buku : Tuhan, Maaf Aku Kurang Bersyukur
Penulis : Malik al-Mughis
Penerbit : Syalmahat
Terbitan : Cet I, 2022
ISBN : 978-623-97672-7-3
Tebal Buku : 178
Peresensi : Musyfiqur Rozi