PERKEMBANGAN
Sambutlah keterbatasan
“Aku tidak punya cukup waktu, uang, orang, atau pengalaman.” Berhentilah mengeluh. Sedikit itu bagus. Keterbatasan adalah keuntungan yang tak terduga. Sumber daya yang terbatas memaksa Anda untuk bekerja dengan apa yang Anda punya. Tidak ada ruang yang tidak terpakai. Hal itu memaksa Anda menjadi kreatif.
Pernah melihat senjata yang dibuat narapidana dari sabun atau sendok? Mereka membuatnya dari bahan seadanya. Kami tidak berkata bahwa Anda harus pergi dan menonjok seseorang—melainkan menjadi kreatif. Anda akan kagum dengan apa yang dihasilkan dengan sesuatu yang sedikit.
Penulis menggunakan keterbatasan untuk mendorong lahirnya kreativitas. Dalam keterbatasannya, Shakespeare menciptakan sonata (puisi empat belas baris dalam sajak bersuku Jima dan berirama iambik dengan rima tertentu). Haiku puisi pendek khas Jepang—dan pantun jenaka juga memiliki aturan ketat yang mengantarkan hasil yang kreatif. Penulis seperti Ernest Hemingway dan Raymod Carver memaksakan
diri untuk menggunakan bahasa yang sederhana dan jernih, Mereka mendapatkan hasil yang maksimal.
The Price is Right, acara kuis yang berjalan paling lama sepanjang sejarah, juga merupakan contoh kreativitas hebat yang lahir dari sikap menyambut keterbatasan. Acara ini memiliki lebih dari seratus permainan, dan masing-masingnya diawali pertanyaan “Berapa harga barang ini?” Formula sederhana ini memikat penggemar selama lebih dari tiga puluh tahun.
Berbeda dengan mayoritas maskapai yang menerbangkan bermacam-macam model pesawat, Southwest hanya menerbangkan Boeing 737. Hasilnya, setiap pilot, pramugara/i, dan anggota kru Southwest lainnya bisa bekerja dipenerbangan ke mana pun. Selain itu, semua bagian di Southwest cocok dengan pesawat itu. Dengan begitu, ongkos menjadi lebih rendah dan bisnis ini lebih mudah dijalankan. Mereka menjadikannya mudah untuk diri mereka.
Ketika mengembangkan perangkat lunak Basecamp, kami menghadapi banyak keterbatasan. Agen desain kami bekerja melayani klien yang sudah ada, dari tempat dengan perbedaan waktu tujuh jam (David mengerjakan pemrograman di Denmark, sedangkan selebihnya di AS). Tim kami kecil dan tidak ada pendanaan dari luar. Keterbatasan ini memaksa kami untuk mempertahankan produk yang simple.
Sekarang ini, kami memiliki lebih banyak sumber daya dan pegawai, tetapi kami tetap memberlakukan batasan. Kami memastikan hanya satu atau dua orang yang menggarap satu produk dalam suatu periode. Dan kami selalu meminimalkan fitur. Cara membatasi diri seperti ini mencegah untuk menciptakan kemubaziran produk.
Buatlah produk setengah jadi, bukan produk abal-abal
Anda dapat mengubah ide menjadi sebuah produk asal-asalan dalam waktu cepat, dan berusaha melakukan semuanya sekaligus. Namun, Anda tidak bisa melakukan apa pun yang Anda ingin lakukan dan melakukannya dengan baik. Anda memiliki waktu, sumber daya, kemampuan, dan fokus yang terbatas. Melakukan satu hal dengan benar saja sudah sulit. Apalagi mencoba melakukan sepuluh hal sekaligus dengan baik.
Jadi, korbankanlah yang Anda sukai demi sesuatu yang lebih besar. Pangkas ambisi Anda. Lebih baik menghasilkan produk setengah jadi daripada produk utuh, tetapi abal-abal. Lagi pula, sebagian besar ide hebat Anda tidak akan tampak sehebat itu begitu Anda mendapat banyak sudut pandang (penilaian). Jika ide itu memang sangat fantastis, Anda pasti akan menggarapnya, walaupun nanti.
Banyak hal yang menjadi lebih baik jika dibuat sederhana. Sutradara memangkas adegan-adegan bagus untuk membuat film yang istimewa. Musisi melepas lagu yang bagus untuk membuat album yang hebat. Penulis menghilangkan beberapa halaman yang bagus untuk membuat buku unggulan. Kami pun memangkas separuh buku ini antara draf terakhir dan hingga draf yang benar-benar final. Dari 57.000 kata menjadi sekitar 27.000 kata. Percayalah, lebih baik begitu. Jadi, mulailah memangkas. Pangkaslah sehingga menjadi satu kesatuan yang sangat menarik.
Mulailah dari episentrum
Ketika Anda memulai sesuatu yang baru, akan ada kekuatan yang memotivasi Anda dari mana pun. Ada hal yang bisa, ingin, dan harus dilakukan. Mulailah dari yang harus dilakukan. Mulailah dari episentrum (titik pusat).
Sebagai contoh, jika membuka gerai hot dog, mungkin yang dipikirkan bahan-bahan pelengkap, gerobak, nama, dan dekorasinya. Namun, poin utama yang seharusnya Anda emaskan adalah hot dog itu sendiri. Hot dog-lah episentrumnya. Yang lainnya bersifat sekunder.
Cara menemukan episentrum adalah dengan bertanya pada diri sendiri: “Kalau saya menghilangkan ini, apa yang akan saya jual?” Gerai hot dog bukanlah gerai tanpa hot dog. Anda bisa saja menghilangkan bawang, bumbu penyedap, mustard, dan lainnya. Sebagian orang mungkin tidak suka dengan hot dog tak ber-topping, tetapi Anda tetap punya gerai hot dog. Namun, Anda benar-benar tidak bisa memiliki gerai hot dog tanpa hot dog sama sekali.
Jadi, bayangkan Anda sebagai episentrum. Pikirkanlah, bagian dalam diri Anda mana yang tidak bisa dihilangkan? Jika Anda bisa terus berjalan tanpa alat ini atau itu, maka keduanya bukan episentrum. Setelah mendapatkannya, Anda akan tahu. Kemudian, fokuskan seluruh energi untuk membuat bagian itu menjadi yang terbaik.
Abaikan detailnya sejak awal
Para arsitek tidak memusingkan ubin apa yang akan dipasang di kamar mandi atau merek mesin cuci piring apa yang akan dipasang di dapur, kecuali setelah rencana bagian lantai dirampungkan. Mereka tahu, detail-detail ini sebaiknya diputuskan belakangan.
Anda seharusnya melakukan hal yang sama terhadap ide Anda. Detail memang membuat perbedaan. Namun, terlalu awal memikirkan detail, akan menciptakan perselisihan, penundaan, dan banyak rapat. Anda terjebak pada hal-hal yang kurang penting. Anda membuang waktu untuk memutuskan sesuatu yang tidak membawa perubahan. Jadi, abaikan saja detailnya—untuk sementara. Fokuskan pada hal-hal mendasar dulu dan pikirkan hal-hal spesifik itu nanti.
Ketika mulai mendesain sesuatu, kami menandai ide dengan spidol tebal, daripada bolpoin. Kenapa? Ujung bolpoin terlalu lancip dan resolusinya terlalu tinggi, membuat kita untuk mencemaskan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dikhawatirkan. Misalnya, menyempurnakan warna bayangan atau apakah harus menggunakan titik-titik atau garis sambung. Ujung-ujungnya, Anda fokus pada hal-hal yang tidak Perlu. Spidol tidak akan berdampak seperti itu. Kita hanya bisa menggambar bentuk, garis, dan kotak. Itu sudah bagus.
Walt Stanchfield, instruktur gambar terkenal untuk Walt Disney Studios, biasa mendorong para animator untuk “melupakan detail” di awal. Alasannya: Detail tidak membawa pengaruh apa pun pada tahap awal.”
Di samping itu, sering kali Anda tidak tahu detail yang penting, kecuali jika Anda sudah memulai. Saat itulah Anda akan mengetahui apa yang perlu lebih diperhatikan. Akan terlihat bagian yang terlewat. Dan saat itulah Anda perlu perhatian penuh, bukan sebelumnya.
Mengambil keputusan berarti membuat kemajuan
Ketika menunda keputusan, di kemudian hari pasti akan menumpuk. Dan tumpukan itu akhirnya diabaikan, ditangani dengan tergesa-gesa, atau dibuang. Hasilnya, keputusan yang menumpuk itu tidak teratasi.
Sebisa mungkin, beralihlah dari sikap “Akan kami pikirkan” menjadi “Mari kita putuskan”. Berkomitmenlah untuk mengambil keputusan. Jangan menunggu solusi yang sempurna. Bucuskanlah dan ambillah langkah.
Ubahlah alur menjadi membuat pilihan. Ketika Anda masuk ke alur mengambil keputusan demi keputusan, Anda menambah dan mendongkrak semangat. Keputusan berarti kemajuan. Setiap keputusan yang Anda ambil akan menjadi fondasi. Anda tidak bisa membangun berdasarkan “Nanti kami putuskan”, tetapi Anda bisa membangun berdasarkan “Sudah diputuskan”.
Persoalan datang ketika Anda menunda keputusan dengan harapan akan ada jawaban sempurna. Itu tidak akan terjadi. Mengambil keputusan hari ini kemungkinan sama baiknya daripada besok.
Berdasarkan pengalaman kami. Kami pernah menunda untuk menciptakan program afiliasi untuk produk kami, karena mungkin akan menghasilkan sesuatu yang sempurna nantinya. Solusi yang “sempurna” agaknya terlalu rumit: Kami harus mengotomatisasi pembayaran, mengirim cek lewat surat, mempertimbangkan peraturan pajak asing untuk afiliasi di luar negeri, dan lainnya. Terobosan datang ketika kami ditanya, “Sekarang, apa yang bisa kami lakukan dengan mudah, tetapi cukup baik?” Jawabannya: Pembayaran afiliasi dengan kredit, daripada kontan. Dan itulah yang kami lakukan.
Kami bertahan dengan pendekatan itu untuk sementaa dan akhirnya mengimplementasikan suatu sistem yang membayar secara kontan. Dan poin pentingnya adalah Anda tidak harus hidup dengan satu keputusan selamanya. Jika Anda membuat kesalahan, Anda masih bisa mengoreksinya.
Tidak peduli seberapa matang suatu rencana, kesalahan tetap akan ada. Jangan memperburuknya dengan analisis secara berlebihan di awal dan menunda untuk memulai.
Namun, proyek yang terlalu lama akan menggerogoti semangat. Semakin panjang, semakin kecil kemunginan pelaksanaannya. Ambillah keputusan, buatlah kemajuan, dan selesaikan sesuatu sekarang—selagi Anda memiliki motivasi dan momentum untuk melakukannya.
Jadilah Seorang Kurator
Menaruh seluruh karya seni yang ada di dunia ini ke dalam satu ruangan namanya bukan museum. Itu namanya gudang. yang menjadikan museum itu bagus, bukan hanya barang yang digantung pada dinding. Ada kurator yang terlibat, Yang mengambil keputusan mana yang dipertahankan dan dilepas Ada proses mengedit. Ada banyak barang yang harus dilepas daripada yang harus dipasang di dinding. Yang terbaik adalah bagian yang paling memungkinkan untuk dipasang.
Kegiatan memilah itu penting. Jadi, teruslah mencari hal-hal yang perlu dihilangkan, disederhanakan, dan dirampingkan. Jadilah seorang kurator. Pertahankan sesuatu yang terpenting. Pangkas terus hingga yang tersisa hanyalah yang penting. Kemudian, lakukan lagi. Anda selalu bisa mengembalikan benda-benda itu lagi jika dibucuhkan.
Zingerman adalah salah satu kedai makanan terkenal di Amerika. Dan itu tercapai karena para pemiliknya seorang kurator. Mereka menyeleksi makanan yang akan dijajakan di rak.
Tim Zingerman memiliki alasan dalam memilih minyak zaitun yang akan dijual: Mereka percaya semua produk itu istimewa. Biasanya, mereka sudah mengenal pemasoknya selama bertahun-tahun. Mereka mengunjungi dan memetik zaitun bersama. Iru sebabnya mereka bisa menjamin minyak yang terpilih otentik dan kaya rasa.
Berikut cerita pemilik Zingerman menggambarkan Pasolivo Olive Oil di laman perusahaannya:
Saya pertama kali mencicipi minyak ini tahun lalu, berdasarkan rekomendasi dan sampel acak. Banyak sekali minyak yang dikemas dalam botol yang bagus dengan kisah yang menakjubkan untuk diceritakan—tidak terkecuali yang satu ini—tetapi, ternyata tidak sebagus itu. Sebaliknya, saya langsung tertarik dengan Pasolivo begitu saya mencicipinya. Minyak ini memiliki cita rasa yang kuat, kaya, dan menonjol. Semua yang saya sukai, ada di sana, tanpa terkecuali. Pasolive, menurut saya, menjadi minyak terbaik di Amerika, sejajar dengan minyak dari pedesaan Tuscany yang istimewa. Sangat saya rekomendasikan.
Sang pemilik mencoba minyak itu dan memilih berdasarkan rasa. Bukan karena kemasan, pemasaran, atau harga, melainkan kualitasnya. la mencicipi dan menyimpulkan bahwa tokonya harus menggunakan minyak itu. Pendekatan seperti inilah yang harus Anda terapkan.
Jangan menambah persoalan
Jika Anda menonton acara chef Gordon Ramsay, Kitch Nightmares, Anda pasti melihat polanya. Menu-menu yang ditawarkan oleh restoran yang gagal terlalu banyak. Para pemiliknya mengira dengan membuat segala macam hidangan yang ada di dunia, restorannya akan semakin memikat. Nyatanya malah menyebabkan hidangan mereka tidak enak (dan memusingkan). Itu sebabnya, langkah pertama Ramsay hampir selalu memangkas menu. Biasanya dari tiga puluhan hidangan menjadi sekitar sepuluh. Mengembangkan menu bukan prioritas, memangkas adalah sebuah keharusan. Kemudian, ia memperbaiki yang tersisa.
Ketika ada yang tidak beres, orang cenderung menambah permasalahan. Misalnya, dengan menambah orang, waktu, dan uang. Padahal semua itu malah memperbesar masalah. Cara yang tepat adalah sebaliknya, kurangi.
Jadi, kurangi saja. Pekerjaan Anda tidak akan seberat yang Anda khawatirkan. Bahkan, mungkin menjadi lebih baik. Anda dipaksa mengambil langkah berat dan menyeleksi hal yang penting. Jika Anda menunda-nunda sampai tenggat waktu dan menambah anggaran, itu tidak akan ada habisnya.
Fokusiah pada sesuatu yang tidak akan berubah
Banyak perusahaan yang fokus pada hal besar yang akan datang. Mereka berkutat pada sesuatu yang sedang hangat dan baru. Mereka mengikuti tren dan teknologi mutakhir.
Itu jalan orang bodoh. Anda mulai fokus pada kemasan, daripada isinya. Anda mulai memusatkan perhatian pada sesuatu yang berubah-ubah, daripada bertahan lama.
Inti bisnis Anda seharusnya dilandasi pada sesuatu yang tidak akan berubah. Sesuatu yang diinginkan orang sekarang dan sepuluh tahun lagi. Hal-hal itulah yang seharusnya Anda garap.
Amazon.com fokus pada pengiriman yang cepat (atau gratis}, pilihan yang bagus, kebijakan pengembalian yang mudah, dan harga yang terjangkau. Poin-poin ini selalu diinginkan oang.
Produsen otomotif Jepang juga fokus pada prinsip-prinsip utama yang tidak berubah, andal, terjangkau, dan praktis, orang-orang menginginkan poin-poin itu tiga puluh tahun alu, sekarang, dan tiga puluh tahun lagi.
Bagi Basecamp, poin-poin seperti kecepatan, kesederhaaan, kemudahan penggunaan, dan kejelasan adalah fokus kami. Semuanya itu keinginan siapa pun. Orang tidak akan bangun dalam sepuluh tahun dan berkata, “Andai saja perangkat lunaknya lebih sulit digunakan.” Mereka tidak akan berkata, “Saya berharap aplikasi ini berjalan lebih lambat” Ingatlah bahwa gaya akan selalu berubah. Ketika fokus pada fitur permanen, berarti Anda berada pada zona nyaman yang tidak akan ketinggalan zaman.
Nada ada di jari Anda
Ahli gitar berkata, “Tone is in your finger (nada ada di jarimu).” Anda bisa membeli gitar, pedal efek, dan amplifier yang sama dengan yang digunakan Eddie Van Halen. Namun ketika Anda memetiknya, tetap petikan Anda-lah yang ke luar.
Begitu juga, Eddy bisa saja membeli gitar Strat/Pignose abal-abal di pegadaian, tetapi ketika ia memainkannya, Anda tetap bisa mengenali ciri khas petikannya. Peralatan mewah mungkin membantu, tetapi tidak bisa dipungkiri, nadanya tetap berasal dari Anda.
Cukup mengherankan, sebagian orang terobsesi pada barang, daripada apa yang akan mereka lakukan dengannya. Anda tentu tahu ada tipe seperti desainer yang memanfaatkan berbagai tipe wajah trendi dan filter Photoshop yang canggih, tetapi tidak menjanjikan. Para fotografer amatir yang tidak berhenti mendebat soal film dan digital, dibandingkan fokus membuat sebuah foto terlihat bagus.
Beberapa pemain golf amatir mengira mereka membutuhkan stik yang mahal. Namun, ayunannyalah yang penting, bukan stik. Silakan beri stik golf yang murah pada Tiger Woods, pasti ia tetap akan mengalahkan Anda.
Orang menjadikan peralatan sebagai tumpuan. Mereka, tidak mau menunggu berjam-jam di antrean, jadi mereka mengeluarkan uang banyak di pro shop—toko berkualitas tinggi. Mereka mencari jalan pintas. Namun, Anda tidak memerlukan peralatan terbaik di dunia untuk menjadi yang terbaik. Yang jelas, sebagai pemula Anda tidak memerlukannya.
Dalam bisnis, banyak orang yang terobsesi pada alat, tik perangkat lunak, isu skala, ruang kantor mewah, furnitur mengilat, dan remeh temeh lain, padahal itu tidak penting. Hal penting yang harus diperhatikan adalah bagaimana menarik pelanggan dan menghasilkan uang. .
Anda juga melihatnya pada orang yang ingin membuat blog, podcast, atau video untuk bisnis mereka, tetapi terpaku dengan alat yang digunakan, padahal isi konten jauh lebih penting.
Anda bisa menghabiskan banyak uang untuk peralatan mewah, tetapi jika Anda tidak tahu harus membuat konten apa… ya apa boleh buat.
Gunakan apa pun yang telah Anda miliki atau bisa dibeli dengan cukup murah. Kemudian melangkahlah. Bukan peralatan yang penting, melainkan permainan yang dilakukan sebaik mungkin, nada ada di jari Anda (Anda-lah yang menentukan). Itulah yang lebih penting.