Berkembah
KISAH API UNGGUN
HIDUP DI ALAM TERBUKA
DI AFRIKA SELATAN, Zulu adalah suku yang paling baik. Setiap Pria di sana merupakan pejuang dan pramuka yang hebat karena telah belajar kepramukaan di waktu kecil. Ketika anak-anak sudah cukup besar untuk menjadi pejuang, ia melepas baju dan mengecat tubuhnya dengan warna putih. Tameng diberikan kepadanya untuk melindungi diri, juga assegai atau tombak kecil untuk membunuh hewan atau musuh. Kemudian, ia berkeliaran di hutan.
Jika seseorang melihatnya dalam kondisi tubuh masih dilapisi cat putih, ia akan memburu dan membunuhnya. Cat putih itu dapat bertahan sekitar satu bulan sebelum memudar—tidak boleh dicuci, Jadi, anak itu harus bersembunyi di hutan selama sebulan dan bertahan hidup sebisa mungkin.
Ia harus mengikuti jejak rusa dan mendekatinya untuk dapat menombak hewan tersebut. Rusa tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai makanan dan pakaian. Ia harus membuat api untuk memasak dengan menggosokkan dua tongkat. Anak tersebut harus berhati-hati agar api tidak terlalu besar. Kalau tidak, musuh akan melihat dan memburunya.
Ia harus dapat berlari jauh, memanjat pohon, dan berenang di sungai untuk melarikan diri dari pengejar. Ia harus mampu menyelamatkan diri dari singa atau hewan buas lain yang menyerangnya.
Ia harus mengetahui tanaman yang dapat dimakan dan yang beracun. Mampu membangun gubuk di lokasi tersembunyi sebagai tempat tinggal.
Ia harus berhati-hati agar tidak meninggalkan jejak ke mana pun ia pergi sehingga tidak diikuti oleh orang lain.
Selama sebulan, ia harus hidup seperti itu. Terkadang, ia terbakar sinar matahari, di lain waktu ia kedinginan dan kehujanan.
Ketika akhirmya cat putih memudar, ia diizinkan pulang ke desa. Kepulangannya disambut dengan gembira dan ia mendapat tempat di antara pejuang muda dalam sukunya karena ia telah membuktikan bahwa ia mampu menjaga diri.
Di Amerika Selatan, anak-anak Suku Yaghan—jauh di wilayah Patagonia (kota yang terletak di perbatasan Argentina dan Chili) yang dingin dan berhujan—juga menjalani ujian kelayakan sebelum dapat dianggap sebagai seorang pria. Sebagai ujian, anak-anak harus menancapkan tombak ke pahanya dan tersenyum, meskipun merasakan sakit.
Ujian tersebut memang ujian yang kejam. Namun, tradisi tersebut, menunjukkan bahwa orang-orang “liar” itu memahami betapa pentingnya memiliki sikap yang berani. Anak-anak tidak boleh dibiarkan menjadi sosok tidak bersemangat yang hanya dapat menonton pekerjaan orang lain.
Anak-anak lelaki di Inggris pun mendapat pembinaan serupa sebelum mereka dianggap sebagai seorang pria.
Jika semua anak bekerja keras dalam kepramukaan, pada akhimya mereka pun layak menyebut dirinya pramuka dan lelaki. Mereka tidak akan kesulitan untuk mengurus diri sendiri.
LATIHAN HIDUP DI HUTAN
Seorang pramuka dan pemasang perangkap dari Kanada yang berusia lebih dari 80 tahun, Bill Hamilton, pernah menulis buku berjudul My Sixty Years in the Plains. Buku tersebut menggambarkan bahaya kehidupan petualangan yang dialami oleh para pemimpin zaman dahulu.
“Tidak jarang orang bertanya kepada saya,” tulis Hamilton.
“Mengapa kami menantang bahaya?”
Saya selalu menjawab bahwa kehidupan di alam terbuka memiliki daya pikat yang tidak dapat dihilangkan begitu saja setelah seseorang terjebak dalam pesonanya. Bawakan saya seseorang yang dibesarkan di tengah kekayaan alam. Ia mengutamakan kebenaran, bebas, dan percaya diri. Ia memiliki sifat dermawan. Ia setia pada teman-temannya, juga bendera negaranya.
Saya sangat sepakat dengan pendapat tersebut. Terlebih lagi, menurut saya, orang-orang berasal dari wilayah terpencil yang —yang kita sebut sebagai dunia yang kasar dan ganas—adalah orang yang paling dermawan dan kesatria, terutama terhadap wanita dan orang lemah. Mereka menjadi bermoral lantaran selalu berhubungan dengan alam:
BERMAIN DAN BEKERJA DENGAN TOTALITAS
Theodore Roosevelt, Presiden Amerika Serikat (1901—1909), juga mendukung kehidupan di alam terbuka. Sekembalinya dari perburuan di Afrika Timur, ia menginspeksi pramuka di London dan menyatakan kekagumannya pada mereka. Ia menulis, “Saya mendukung permainan di alam terbuka dan saya tidak mempermasalahkan apabila permainan itu merupakan permainan kasar yang membuat partisipannya kadang terluka. Saya tidak bersimpati kepada sentimen berlebihan yang membuat anak-anak menjadi lemah seperti kapas. Orang-orang yang hidup di alam terbuka terbukti lebih hebat dalam kontes kehidupan. Ketika kalian bermain, bermainlah dengan total; dan ketika kalian bekerja, bekerjalah dengan total. Namun, jangan sampai permainan dan olahraga mengacaukan pelajaranmu.”
Saya kenal dengan seorang pendatang tua yang setelah perang Afrika Selatan mengatakan bahwa ia tidak dapat hidup di negaranya bersama orang Inggris. Karena begitu sampai di negaranya, mereka dianggap luar biasa bodoh apabila hidup di dataran Afrika Selatan.
Mereka tidak dapat mengurus diri sendiri, tidak bisa membuat diri mereka nyaman di perkemahan, tidak bisa membunuh hewan sebagai bahan makanan atau memasaknya, dan mereka selalu tersesat. Ia mengakui bahwa setelah sekitar enam bulan, banyak di antara mereka yang dapat mengurus diri sendiri jika mereka berumur panjang, tetapi banyak juga di antara mereka yang meninggal.
BELAJAR MENGURUS DIRI SENDIRI
Tidak dapat dipungkiri, orang yang dibesarkan di negara maju tidak Mendapat pembinaan untuk mengurus diri mereka di dataran terbuka atau di hutan. Konsekuensinya, ketika pergi ke negara liar, mereka merasa tidak berdaya dan mengalami banyak kesulitan. Hal tersebut tidak akan terjadi jika selagi kecil mereka belajar mengurus diri di perkemahan. Mereka sama seperti kebanyakan pemula.
Mereka tidak pernah menyalakan api atau memasak karena ada orang lain yang melakukannya untuk mereka. Di rumah, ketika ingin minum, mereka hanya perlu memutar keran. Oleh karena itu, mereka tidak tahu cara mencari air di tempat tandus dengan menemukan rumput, semak, atau menggaruk pasir sampai ada tanda-tanda kelembapan. Jika mereka tersesat atau ingin mengetahui waktu, mereka hanya perlu bertanya kepada orang lain. Mereka memiliki rumah sebagaj tempat berlindung dan ranjang untuk berbaring. Mereka tidak pernah membangun rumah, memperbaiki sepatu bot, ataupun menjahit baju mereka.
Itu sebabnya, orang lemah sering kali mengalami kesulitan di perkemahan. Namun, bagi pramuka yang tahu permainannya, tinggal di kemah merupakan perkara mudah. Ia mampu membuat dirinya nyaman dengan seribu cara. Setelah itu, ketika kembali ke peradaban, ia semakin senang karena telah merasakan dua kehidupan yang jauh berbeda.
Di kota sekalipun, ia dapat berbuat jauh lebih banyak untuk dirinya dibandingkan dengan orang biasa yang tidak pernah benar-benar belajar untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Orang yang telah melakukan banyak hal, seperti yang dilakukan pramuka di perkemahan, merasa bahwa ia lebih pantas mendapatkan pekerjaan setelah kembali ke peradaban. Pasalnya, ia siap melakukan berbagai jenis pekerjaan yang ada di hadapannya.
EKSPLORASI
Salah satu kegiatan pramuka yang dapat dilakukan baik oleh individu maupun regu adalah ekspedisi eksplorasi. Kegiatan tersebut juga dapat dilakukan secara berpasangan layaknya kesatria pengembara dalai penjelajahan ke negara tertentu untuk menemui orang yang mem’ butuhkan bantuan, kemudian menolongnya. Hal itu dapat dilakukal baik dengan bersepeda maupun dengan berjalan kaki.
Jika memungkinkan, ketika menjalankan petualangan semacam itu, pramuka sebaiknya tidak tidur di bawah atap. Ketika cuaca bagus, mereka seharusnya tidur di alam terbuka, di mana pun mereka berada. Saat cuaca buruk, mereka dapat meminta izin untuk menempati jumbung atau gudang gandum.
Dalam segala situasi, kalian harus membawa peta sehingga dapat menelusuri jalan tanpa harus bertanya pada orang yang melintas.
MEMBACA PETA
Peta topografi dan peta survei dengan ordinat satu inci adalah peta yang tepat untuk dibawa bereksplorasi, Dalam hal ini, satu inci di beta mewakili satu setengah kilometer di daratan,
Dalam peta semacam itu, hutan, sungai, danau, jalan, bangunan, dan sebagainya diindekskan dengan lambang konvensional. Bukit biasanya ditunjukkan dengan garis kontur. Garis kontur merupakan Saris yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian sama. Sebagai contoh, garis yang bertanda “200” adalah garis Yang menghubungkan titik-titik berketinggian dua ratus kaki (60,96 meter) di atas permukaan laut. Terkadang, bukit ditandai dengan garis hal, yang membentang dari puncak bukit seperti pancaran sinar matahari.
Untuk menggunakan peta, kalian harus memasangnya. Maksudnya mengaturnya sehingga arahnya sesuai dengan arah wilayah tempy kalian berada. Cara yang paling mudah adalah dengan memutar peta sehingga jalan di dalam peta paralel dengan jalan sebenarnya. Kalianjuga dapat menggunakan kompas. Bagian atas peta biasanya adalaj arah utara. Karena itu, putarlah peta sehingga bagian atasnya sesuai dengan arah utara kompas. Jika ada garis utara magnetis di peta putarlah peta itu sehingga garis itu sesuai dengan arah utara kompas.
Kalian harus mengenali dan mengingat berbagai hal saat menelusuri jalan sehingga kalian dapat memberikan arah kepada orang lain yang ingin menggunakan jalan yang sama setelah kalian.
MEMBUAT SKETSA PETA
Selain itu, buatlah sketsa peta. Tidak perlu terinci, yang penting dapat dibaca oleh orang lain. Pastikan untuk menyertakan tanda utara dan skala kasar.
Tentu saja, penjelajah membuat catatan atau jurnal yang berisi kisah ringkas perjalanan pada hari yang sama dilengkapi gambar atau foto mengenai hal-hal yang menarik.
OBJEK EKSPEDISI
Jangan lupa, kalian harus memiliki objek ekspedisi. Maksudnya, jika kalian bergabung dalam regu anak-anak kota, kalian mungkin akan mempunyai gagasan untuk mengunjungi lokasi-lokasi khusus. Misalnya gunung, danau yang terkenal, kastel, medan tempur tua atau tepi laut. Atau mungkin, kalian ingin bergabung dengan suatu perkemahan yang lebih besar.
Di lain pihak, jika kalian berada dalam regu anak-anak desa, kalian dapat pergi ke kota besar untuk melihat gedung-gedung, taman zoologi, sirkus, museum, dan lain-lain.
Tentu saja, kalian tetap harus melakukan kebaikan harian setiap kali kesempatan itu muncul. Namun, di samping itu kalian harus beramal baik sebagai balas budi kepada petani dan orang lain yang sudah mengizinkan kalian untuk menggunakan lumbung dan tanahnya,
MENJELAJAH GUNUNG
Menjelajah gunung merupakan olahraga yang istimewa di berbagai belahan dunia. Menemukan jalan dan membuat diri kalian nyaman di pegunungan berarti mempraktikkan seluruh ajaran kepramukaan.
Saat mendaki gunung, arah jalan berubah-ubah karena kalian akan naik dan menuruni lereng gunung. Kalian mungkin juga tidak bisa melihat patokan yang biasanya menjadi penunjuk jalan. Kalian harus mengetahui arah berdasarkan matahari dan kompas, dan selanjutnya memperkirakan jalur yang harus kalian lewati.
Di samping itu, sangat mungkin kalian akan terperangkap kabut yang mengacaukan perkiraan arah jalan seseorang, sekalipun orang itu sudah mengenal setiap inci wilayah itu.
TERSESAT Di GUNUNG
Saya pernah tersesat di Skotlandia. Ketika itu, saya bersama orang pegunungan yang sangat mengenal wilayah itu. Namun, saya tersesat di tengah kabut. Karena beranggapan ia tahu jalan, saya mengandalkan dirinya seratus persen. Namun, setelah jarak tertentu, saya harus menegumya karena saya merasa arah angin mendadak berubah. Saat memulai perjalanan, angin bertiup dari sebelah kiri dan sekarang angin berembus keras dari pipi kanan kami. Namun, sepertinya ia tidak terganggu dan terus berjalan. Kemudian, saya mengingatkan bahwa angin berembus di belakang kami, jadi kemungkinan angin, gunung, atau kamilah yang berbalik arah.
Akhimya, seperti yang saya duga, terbukti bukanlah angin atau gunung yang berbalik. Akan tetapi, kamilah yang berputar satu lingkaran penuh. Kami nyaris kembali ke titik awal.
MEMANFAATKAN TALI UNTUK MENDAKI
Pramuka yang menjelajahi gunung tentunya mempraktikkan seni mengikatkan tali seperti yang dilakukan pendaki gunung di lereng yang licin.
Ketika mengikatkan tali ke tubuh, setiap pramuka harus berjarak Sekitar empat meter dengan teman berikutnya. Tali diikatkan di pinggang, melalui lubang yang simpulnya dikencangkan di sebelah kiri, Satu lubang memerlukan tali sepanjang satu hingga dua meter dengan ujung membentuk tali kambing (bowline) dan simpul kekang untuk orang yang berada di tengah tali.
Setiap orang harus tetap berada di belakang orang sebelumnya Sehingga talinya tetap kencang. Seandainya ada yang jatuh atau tergelingir, teman temannya akan menarik sekuat tenaga hingga la dapat beri teqak kemball,
BERPATROLI
Pramuka menjalani kegiatan kepramukaan sebagai satu regu, berpasangan, atau terkadang sendirl. Ketika di dalam regu, pramuka jarang mengelompok, Mereka berpencar agar dapat mengamati lebih banya, hal, Dengan demikian, musuh tidak dapat menyergap atau menangkap mereka sekaligus,
Bagi regu yang terdirl atas enam pramuka, langkah terbaik adalah bergerak dengan bentuk layang-layang. Pemimpin regu berada dj tengah, pramuka nomor 2 di depan, nomor 5 dan 4 di kanan dan kirl, nomor 3 berada di belakang, dan nomor 6 bersama dengan ketua (nomor 1) di tengah.
Jika regu berisi delapan pramuka, pemimpin regu mengajak pramuka siaga bersamanya, nomor 2 bersama dengan nomor 6, dan nomor 3 bersama dengan nomor 7.
Regu-regu yang melintasi wilayah terbuka, tempat mereka kemungkinan terlihat oleh musuh atau hewan, harus bergerak secepatnya dengan langkah pramuka, Langkah pramuka ialah berjalan dan berlan secara bergantian setiap lima puluh langkah dari satu titik ke titk berikutnya. Setelah sampai di tempat yang tersembunyi dan tertutup, mereka dapat beristirahat dan memperhatikan daerah sekeliling sebelum mengambil langkah selanjutnya.
Jika kamu seorang pramuka utama dan berada terlalu jauh di depan regumu, kamu dapat membengkokkan dahan semak ata {lalang setlap beberapa meter dan membuat bentuk kepala panab untuk menunjukkan jalur yang ditempuh. Dengan begitu, regu atas siapa pun yang berada di belakang dapat mengikuti dengan mudah. Mereka dapat mengukur kapan kamu melewati tempat itu berdasarkan kesegaran ilalang yang digunakan. Di samping itu, kamu pun dapat mengikuti jalur yang sama untuk berbalik. Selain itu, kalian juga dapat membuat tanda di pasir, menempatkan batu, atau menunjukkan jalan yang kalian lewati dengan tanda-tanda yang telah dipaparkan dalam “Kisah Api Unggun No. 4.”
KEGIATAN MALAM
Pramuka harus dapat menemukan jalan, baik pada malam maupun siang hari. Namun, mereka akan mudah tersesat pada malam hari, kecuali mereka rajin berlatih. Jarak akan terasa lebih jauh dan patokart akan sulit terlihat. Selain itu, gerakan kalian akan menimbulkan suara yang lebih keras dibandingkan pada siang hari, misalnya ketika kalian menginjak dahan kering atau menendang batu tanpa disengaja.
Jika mengawasi musuh pada malam hari, kalian harus jauh lebih mengandalkan telinga daripada mata. Hidung juga akan membantu, terutama bagi pramuka yang sudah banyak latihan membaui berbagai benda. Seseorang yang tidak merusak indra penciumannya dengan merokok, sering kali dapat mencium keberadaan musuh dari jarak jauh. Saya sendiri sudah berulang kali melakukannya.
Ketika berpatroli pada malam hari, pramuka harus berjalan lebih berdekatan satu sama lain ketimbang pada siang hari. Di tempat-tempat gelap, misalnya di hutan, mereka berjalan tidak terputus satu sama lain dengan memegang ujung tongkat pramuka lain.
Apabila bertugas sendirian di kegelapan, tongkat menjadi alat yang Sangat bermanfaat untuk melihat sekeliling dan untuk menyingkirkan ranting.
Pramuka yang memiliki kegiatan malam secara terpisah menjaga komunikasi dengan sesekali membunyikan suara hewan regu mereka.
Semua pramuka harus bisa menjadikan bintang sebagai pemandu.
Penasaran dengan kelanjutan penjelasannya? Tenang, Kamu bisa mendapatkan bukunya di Jakarta Book Review Store. Untuk pembelian buku bisa klik di sini.
Jakarta Book Review memiliki banyak koleksi buku bermutu lain yang tentunya dengan harga terjangkau, penuh diskon, penuh promo, dan yang jelas ada hadiah menariknya. Tidak percaya? Buktikan saja