Usai membaca WA Mbak Sari Siregar tadi pagi tentang ucapan selamat ulang tahun buat Mas Novi, saya kembali membuka kamus/mukjam Al-Ma’ani. Tujuannya, mencari akar kata dari “laqob” Noviansyah Manap. Berikut adalah hasil telaah mukjam tersebut, yang dibantu oleh ringkasan ilmu sharaf dari kamus Al-Munjid fi -al-lughah wa al-a’lam—dikenal dengan sebutan Al-Munjid, karya Louis Ma’luf, orientalis asal Belanda. Ada yang bilang, Louis Ma’luf adalah seorang biarawan atau pendeta Katolik Lebanon.
Untuk kata “Noviansyah”, ada dua asal kata: Novi dan Syah. Agak sulit menemukan akar kata “Syah” dalam bahasa Arab. Namun, banyak dijumpai dalam bahasa Persia. Ia merujuk pada sinonim sebutan untuk Sulthan, Khalifah, Malik. Agaknya berdekatan dengan sejarah hidup Mas Novi yang nyaris selalu jadi ketua, direktur, dan seluruh laqob lainnya untuk jenis kepemimpinan dengan menjadi pemimpin.
Untuk nama Novi dan Manap, saya teringat pada ungkapan Mas Novi, bahwa almarhum Abdul Manap (ayahanda Mas Novi) juga kesulitan mengurai nama Manap; lalu ditutup dengan pernyataan: bagaimanapun nama Manap adalah nama dari buhul Kanjeng Nabi Muhammad Saw. bin Abdullah bin Abdul Muththallib bin Hasyim bin Abdul Manap.
Kamus Al-Ma’ani menyamakan akar kata “Novi” dan “Manap”; dua-duanya lebih dekat akar n-f-w dan dapat berubah, dengan memperhatikan huruf nun di awal secara ilmu sharaf dapat diposisikan sebagai huruf yang sederajat dengan alif, waw, dan ta—sebagai huruf ziyadah (tambahan) dan kadang-kadang berposisi sebagai pengganti karena alasan tsiqal penyebutan, hingga kadang-kadang tidak dituliskan.
Dengan kata lain, kata: n-f-w; a-n-f; w-n-f; n-a-f; ketika dicoba dibedah dengan ilmu leksikon sering menemukan terjemahan yang sama. Kamus Al-Ma’ani memberi isyarat sinonim dengan “lebih”; “tinggi”; dan seterusnya. Sedangkan kata “Manaf” merujuk pada makna “tempat”; “maqam” dst.
Dari sini dapat diambil hipotesis bahwa secara leksikon nama “Noviansyah Manap” dapat diterjemahkan “Sultan yang sedang menempati singgasana tinggi”. Dengan catatan, jika kata Syah-nya berada di depan: Syah Novian Manap. Dan boleh jadi, jika yang ditunjukkan adalah kebenaran, kebaikan, dan keindahan; nama Noviansyah Manap dapat bermakna perolehan kebenaran, kebaikan, dan keindahan yang melebihi ketinggian derajat sultan.
Sekitar 14 tahun lalu, pertama kali saya diperkenalkan dengan Mas Novi oleh Mas Jalal. Mas Jalal menyatakan bahwa beliau adalah orang yang memiliki jaringan sangat luas. Pernyataan ini saya saksikan hingga kini. Saya bersyukur diberikan kesempatan berkenalan, bekerja sama, dan bahkan sering merasa sebagai bagian dari keluarga Mas Noviansyah Manap.
Selamat Ulang Tahun Mas.
Mudah-mudahan apa pun yang dialami kini adalah outcome-outcome dari strategic goals yang Mas canangkan. Salam, penuh rahmat, dan berkah selalu… Amiiin…
Bacaan terkait
Obituari: Selamat Jalan, Mang Deddy
Ulasan Pembaca 1