“Mahfuzhat”. Bagi saya yang pernah menimba ilmu di pesantren, mendengar kata ini seolah membangkitkan imaji nostalgia masa lalu dengan kalimat-kalimat indah yang saat itu susah payah saya pahami dan hafalkan. Teringat kembali akan kata-kata motivasi yang luar biasa dari mahfuzhat yang membuat saya kuat menjalani disiplin ketat di pesantren. Begitu luar biasanya, hingga hitungan tahun berlalu, kalimat-kalimat yang ada di dalamnya masih terpatri di kepala.
Memang, “Mahfuzhat” pada dasarnya merupakan bahan ajar di pesantren-pesantren. Ini telah menjadi tradisi literatur pesantren untuk menyebut kalimat-kalimat indah yang berisi kata-kata mutiara, pepatah bijak, hikmah, dan juga falsafah hidup. Para santri diwajibkan memahami dan menghafal mahfuzhat berdasarkan tingkatan masing-masing. Selain pemahaman akan maknanya yang dalam, struktur bahasa Arab yang bagus juga menjadi objek pembelajaran bagi santri.
Meski begitu, kalimat-kalimat di dalamnya sebenarnya bersifat universal. Tema seputar kesungguh-sungguhan dan menuntut ilmu tentu tidak hanya berlaku bagi kalangan santri. Orang di luar pesantren atau bahkan di luar Islam pun bisa menjadikan “Mahfuzhat” sebagai salah satu pegangan hidup. Masalahnya, akses terhadap mahfuzhat bagi kalangan umum masih terbatas. Mengingat mahfuzhat ini berbahasa Arab, kendala bahasa mungkin menjadi faktor penyebab utamanya.
Penerbit Rene Islam sepertinya melihat peluang ini. Pertanyaan bagaimana caranya mahfuzhat bisa diakses oleh orang yang tidak mengerti bahasa Arab dijawab dengan sederhana, yakni diterjemahkan. Saat ini, “Mahfuzhat” telah tersedia dengan bahasa Indonesia dengan terjemahan yang baik dan mudah dipahami bagi orang yang tidak mengerti bahasa Arab.
Buku Mahfuzhat Rene Islam
Buku Mahfuzhat yang disusun oleh Tim Rene Islam ini terbagi secara sistematis dalam tiga bagian: bagian pertama berisi kamus mahfuzhat, bagian kedua berisi ayat, hadis, serta bait-bait hikmah, dan bagian ketiga yang berisi nasihat-nasihat ulama dan para pujangga.
Setelah kamus mahfuzhat, terdapat satu bagian khusus berisi ayat, hadis, dan bait-bait hikmah yang layak kita renungkan. Poin-poin dalam bagian ini dibagi dalam tema-tema tertentu yang memudahkan kita mencari isi buku ini, seperti: santun dan marah, rendah hati dan sombong, anjuran untuk menuntut ilmu, tolong menolong, dan beragam tema lainnya.
Tercantum sebuah kalimat menarik dalam bagian ini yang berasal dari sebuah hadis qudsi. Ini merupakan pesan dari malaikat Jibril kepada Nabi saw., berikut pesannya:
وَ اعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ
“Berbuatlah sesukamu, sesungguhnya engkau yang akan mendapat balasan atasnya.”
Bagian terakhir buku ini mencantumkan nasihat-nasihat dari para ulama dan pujangga. Nasihat-nasihat ini tersaji dalam bentuk syair yang sangat indah dan puitis menggambarkan tingginya budaya sastra Arab pada masa itu. Banyak ulama-ulama yang menyumbangkan syairnya dalam buku ini, yakni: Imam Syafi’i, Ali bin Abi Thalib, Abu Muslim al-Khurasani, Abu Tamam, dll.
Di antara syair-syair tersebut, terdapat satu syair yang sangat legendaris dari Abu Nawas. Kita sering menyebutnya dengan al-I’tiraf. Syair ini sering dikumandangkan di masjid-masjid atau pengajian, bahkan menjadi lagu yang pernah dibawakan grup nasyid asal malaysia, Raihan. Isi syair ini begitu menyentuh, mengingatkan kita akan dosa dan memohon ampunan. Berikut penggalan syairnya:
إِلٰهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلَا # وَلَا أَقْوَى عَلَى النَّارِ الجَحِيْم
هَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِي # فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْم
Wahai Tuhanku! Hamba tak pantas menjadi ahli surga. Namun, hamba pun tak sanggup menjadi penghuni neraka.
Terimalah taubat hamba dan ampunilah dosa-dosa hamba. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun dosa yang besar.
Manfaat Mempelajari Buku Ini
Mempelajari mahfuzhat memberikan kita manfaat yang berlimpah. Dengan membaca setiap kata dalam buku ini, kita bisa melepas lelah akan kehidupan dunia. Kendatipun beratnya masalah yang kita hadapi, merenungkan kata-kata indah dalam buku ini membuat pikiran kita teralihkan dan merasa tenang.
Bagi orang yang sedang mempelajari bahasa Arab, buku ini sangat membantu proses belajar Anda. Melalui buku ini, kita akan mendapatkan kosa kata dan struktur kalimat bahasa Arab yang bagus dan indah dari para penyair. Kita juga bisa mempelajari literasi yang menggambarkan kebudayaan Arab pada masa lalu yang terkenal dengan syair-syair yang menyejukkan hati.
Ada pelajaran hidup yang bisa kita petik dari setiap kata dalam buku ini, baik dari segi sosial, keimanan, dan juga pengembangan diri. Buku ini bisa jadi salah satu pedoman kita menjalani kehidupan.
Buku Mahfuzhat terbitan Rene Islam ini sangat cocok untuk jadi buku saku yang kita bawa sehari-hari. Membacanya dapat mengisi kekosongan waktu dengan kata-kata yang indah dan inspiratif. Buku ini bisa menjadi pengingat kita untuk selalu berada di jalan yang baik dan terhindar dari pikiran yang buruk.
Satu hal yang saya sayangkan, yakni penyusunan kamus mahfuzhat yang berdasarkan huruf hijaiyah. Bagi orang yang awam terhadap bahasa Arab dan belum bisa menetapkan dasar kata-kata dalam bahasa Arab (فعل), penyusunan ini mungkin sedikit menyulitkan mereka untuk mencari kalimat tertentu. Namun, hal itu tidak mengurangi makna yang dalam dari setiap kalimat dan kenikmatan membaca buku ini.
Jika Anda mencari buku yang ringan tapi penuh makna, buku inilah jawabannya. Selamat menyelami untaian kata penuh makna dalam “Mahfuzhat”!
Identitas Buku
Judul Buku | Mahfuzhat |
Penyusun | Tim Rene Islam |
---|---|
Dimensi | 19 × 13 cm |
Cetakan | Februari 2020 |
Halaman | 372 |
Cover | Soft Cover |
Penerbit | Rene Islam |