Sabtu, 11 Oktober 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

Kisah Tara Westover, Membongkar Tirani Menggapai Pendidikan

Resensi buku Educated karya Tara Westover penerbit Gramedia Pustaka Utama

Oleh Mujib Rahman
9 Agustus 2022
di Resensi
A A
Kisah Tara Westover: Resensi buku Educated karya Tara Westover penerbit Gramedia Pustaka Utama

Kisah Tara Westover: Resensi buku Educated karya Tara Westover penerbit Gramedia Pustaka Utama

Tara Westover berusia enam belas tahun saat pertama kali mengenal apa yang dinamakan sekolah. Pendidikan formal baru disentuhnya pertama kali ketika diterima di program undergraduate  Brigham Young University, Idaho. Di tengah-tengah siswa terpelajar, gadis berambut pirang kelahiran September 1986 ini tak ubahnya orang udik yang culun. Ia tak mengerti istilah-istilah yang lalu lalang dalam pembelajaran, bahkan tak pernah mendengar kata ‘holocaust’. Kisah Tara Westover mengungkap perjuangan seorang gadis desa yang terkungkung tirani keluarga menjadi wanita terpelajar yang mendunia.

Tara hidup dalam keluarga ortodok yang anti hampir segala jenis modernitas. Ayahnya mengharamkan banyak hal yang berbau kemajuan zaman, kecuali mesin-mesin yang terkait dengan pertanian. Dalam tirani tradisionalisme yang absolut, Tara dan seluruh saudaranya hanya hidup dalam ruang lingkup rumah, ladang, dan sekitar tempat tinggalnya.

Dengan tekat yang kuat dan keberanian mengambil risiko bermusuhan dengan orang tua, Tara nekat mencari pendidikan formal. Sebelumnya ia memang tak banyak mengenal bacaan selain naskah-naskah agama yang dijejalkan ayahnya. Lolos tes masuk high school adalah sebuah keajaiban baginya, karena dari kecil tak mengenal buku pelajaran. “Usiaku enam belas tahun, belum pernah mengikuti ujian apapun,” kata Tara. “Rasanya seperti melemparkan dadu, dan lemparan itu sudah terlepas dari tanganku. Tuhan lah yang menentukan hasilnya.” (h 202)

Dari bayi hingga remaja, Tara terpenjara dalam kekolotan keluarga yang ekstrim. Ayahnya seorang penganut gereja Mormon yang ultra konservatif. Kedua orang tua Tara beserta tujuh anaknya, hidup di Buck’s Peak, salah satu puncak gunung Idaho yang jauh dari pusat peradaban. Hidup terpencil, semua anggota keluarga Tara hanya tahu rumah, ladang, dan hutan pinus.

Dalam pengaruh aliran ortodoks itu, ayah Tara tidak percaya pada banyak hal, termasuk pemerintah, dokter, dan pendidikan formal. Maka Tara dan saudara-saudaranya tidak diizinkan mencium bau sekolah. Sejak lahir hingga remaja, Tara hidup dalam kebenaran-kebenaran doktriner ayahnya yang absolut. Ayahnya ini di kemudian hari disinyalir menderita skizofrenia yang tak terungkap, karena tak pernah mengakses tenaga kesehatan.

BACA JUGA:

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

3726 MDPL: Titik Tertinggi Belajar Melepaskan

Menurut Ayah Tara, pemerintah mungkin telah disusupi para penganut Iluminati, kelompok eksklusif pengendali pemerintahan, yang akan menginjeksi anak-anak Amerika dengan paham keliru melalui pendidikan formal. Sementara itu dunia medis dianggap menentang kehendak Tuhan, karena mengintervensi secara paksa apa yang Tuhan tempatkan, berupa penyakit dan ketidaksempurnaan tubuh. Kebetulan ibu Tara adalah peracik obat herbal yang cukup baik. Maka dari itu ayahnya percaya, sebagaimana dirinya, sang istri adalah manusia khusus pilihan Tuhan yang diutus untuk membawa kesembuhan bagi domba-domba yang membutuhkan.

Penderitaan Tara makin sempurna, karena kakaknya, Shawn, melakukan perundungan kepadanya terus menerus selama bertahun-tahun. Shawn yang bandel dan agresif adalah tipikal remaja pembuat onar di kampung. Beruntung, Tara berhasil melepaskan diri dari jeruji kejumudan keluarganya.

Ia memutuskan keluar rumah, menjangkau pendidikan formal, dan tinggal di asrama. Sebelum mengikuti test, Tara belajar otodidak, di antaranya Aljabar dan beberapa bidang lainnnya. Karena merasa tidak teruji dengan berbagai mata pelajaran sekolah, Tara sangat terkejut dengan hasil ujiannya. Takdir memang telah tertulis untuknya. Tekat itu pada akhirnya membawanya melintasi daratan dan lautan ke kampus-kampur ternama, seperti Harvard dan Cambridge.

Perjalanan mengubah hidup ala Tarzan menjadi manusia moderen tentunya tidak mudah. Banyak sekali shock culture yang dialami Tara, mulai hal-hal kecil seperti mencuci tangan dan membuang sampah, hingga-hal-hal besar yang ada kaitannya dengan interpersonal. Semua dituangkan dalam kisah naratif yang apik.

Dalam kesulitan selalu ada kemudahan. Support dan nasihat kepada Tara sering hadir dari tokoh Prof. Steinberg dan Dr. Terry. Merekalah yang ‘memaksa’ Tara melanjutkan pendidikan ke Harvard sampai level tertinggi. “Just go on submit your goddamn paper!” tandas Prof Steinberg ketika Tara hampir kehabisan kepercayaan diri.

Educated adalah memoar panjang tentang kisah Tara Westover mengubah nasib dalam rentang waktu mulai  kecil hingga meraih gelar Phd di usia 34 tahun. Ceritanya panjang, berliku-liku, mendebarkan, dan tentu saja menginspirasi. Asam garam kehidupan dituturkan Tara dengan narasi yang mengalir lancar sebagai roman kehidupan yang mengandung problem kompleks. Banyak tekanan psikologis, kekerasan verbal, fisik, dan berbagai perundungan yang diungkapkan secara testimonial penuh kejujuran.

Apa yang dialami Tara menunjukkan, pengalaman masa kecil akan selamanya melekat dalam ingatan, dan meskipun telah dimaafkan tetapi sulit dilupakan. Pengalaman masa silam Tara sempat mempengaruhi cara pandangnya terhadap    dunia. “Masa lalu adalah hantu, bukan sesuatu yang penting, tidak memiliki pengaruh apa pun. Hanya masa depanlah yang memegang kendali.” (h 411)

Secara umum buku Educated ini mengajak kita menyelami dalamnya samudera kehidupan seorang Tara, yang secara kontekstual sebenarnya adalah kita semua. Hidup tak selalu mudah, tetapi bukan berarti mustahil ditaklukkan.

Buku tentang kisah Tara Westover ini menjadi nominator di goodreads, dan best seller selama dua tahun. Publisitasnya mengangkat Tara menjadi pesohor di negeri Paman Sam hingga diwawancarai di banyak program, termasuk Oprah Winfrey. Banyak tokoh dunia membaca bukunya dan memberikan apresiasi. “Kisah yang luar biasa, dan benar-benar menginspirasi. Bahkan lebih bagus daripada yang Anda dengar. ” kata juragan Microsoft, Bill Gates.

Dalam perjalannya yang panjang, Tara Westover sering merenungkan kejadian-kejadian yang pada akhirnya mengantarkannya pada jati diri seperti ini. Dalam lamunannya, setelah menyelesaikan disertasi doktoral di Harvard, ia bertanya pada dirinya sendiri “Who writes history?”. “I do”.

Judul: Educated

Penulis: Tara Westover

Alih bahasa: Berkat Setio

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Genre: Biography

Edisi: Cet 5, Januari 2022

Tebal: 520 halaman

ISBN: 9786020650357

Topik: Headline
SendShareTweetShare
Sebelumnya

Para Army Merapat, Buku BTS Recipe Book: Book Of Tasty Stories Akan Rilis Akhir Tahun

Selanjutnya

Mein Kampf Buku Paling Berbahaya di Dunia, Rilis Sejak 97 Tahun Lalu

Mujib Rahman

Mujib Rahman

Wartawan Senior

TULISAN TERKAIT

Cover buku "The Great Gatsby"

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

9 Oktober 2025
Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

6 Oktober 2025
The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025
Versi Hard Cover pada Buku 3726 MDPL

3726 MDPL: Titik Tertinggi Belajar Melepaskan

29 September 2025
Selanjutnya
Selanjutnya
Mein Kampf Buku Paling Berbahaya di Dunia, Rilis Sejak 97 Tahun Lalu

Mein Kampf Buku Paling Berbahaya di Dunia, Rilis Sejak 97 Tahun Lalu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Cover buku "The Great Gatsby"

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

9 Oktober 2025
Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

6 Oktober 2025
The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025
Versi Hard Cover pada Buku 3726 MDPL

3726 MDPL: Titik Tertinggi Belajar Melepaskan

29 September 2025
Poster-poster kegiatan IIBF 2025

IIBF 2025: Upaya Peningkatan Literasi dan Tantangan Industri Penerbitan Buku di Indonesia

24 September 2025
Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

22 September 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In