Minggu, 21 September 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

Sejarah Panjang Kereta Api Jakarta dari Zaman Belanda Hingga Reformasi

Oleh Rach Alida Bahaweres
12 Januari 2022
di Resensi
A A
Buku "Kereta Api di Jakarta. Dari Zaman Belanda Hingga Reformasi" karya Kartum Setiawan penerbit Gramedia

Buku "Kereta Api di Jakarta. Dari Zaman Belanda Hingga Reformasi" karya Kartum Setiawan penerbit Gramedia

Salah satu moda transportasi yang kerap digunakan oleh masyarakat sebagai solusi mengurangi kemacetan dan polusi adalah kereta api. Untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), kereta api jarak pendek commuter line merupakan andalan untuk berkegiatan sehari-hari.

Walaupun commuterline kerap penuh saat pergi dan pulang kerja, moda itu masih dianggap sebagai transportasi yang aman, murah, nyaman, cepat dan menjangkau berbagai tempat dengan mudah.

Di pulau Jawa, kereta api menjadi penghubung antar kota yang favorit. Bagaimana sejarah kereta api di Indonesia? Buku Kereta Api di Jakarta dari Zaman Belanda Hingga Reformasi yang ditulis oleh Kartum Setiawan menyajikan kisah menarik bagi siapapun yang ingin tahu perkembangan kereta api dari waktu ke waktu. Kartum Setiawan adalah Ketua Komunitas Jelajah Budaya yang berkiprah dalam pelestarian dan pemanfaatan cagar budaya untuk publik.

Buku ini juga bisa menjadi acuan bagi pemangku kebijakan untuk menjadi sarana evaluasi dan perbaikan untuk perkembangan kereta api di Indonesia.

Buku yang diterbitkan pada tahun 2021 ini memulai ceritanya dengan mengungkap latar belakang munculnya kereta api. Sejak zaman Belanda kereta api menjadi solusi transportasi darat yang dapat mengangkut berbagai komoditas dalam jumlah banyak.

BACA JUGA:

Slow Productivity, Cara Baru Menikmati Pekerjaan

Autocracy Inc: Buku yang Menggambarkan Rusaknya Demokrasi

Bullshit Jobs: Sebuah Buku untuk Mengenal Pekerjaan yang Sia-Sia

Menemukan Alasan Hidup dari Buku “Semoga Kamu Bisa Tersenyum Hari ini”

Sejarah perkembangan kereta api di Hindia Belanda dimulai pada tahun 1864 tepatnya pada tanggal 17 Juni dengan membangun jalur kereta api. Gubernur Jenderal Hindia Belanda Ludolf A.J. BAron Sloet van den Beele mengadakan upacara pencangkulan tanah pertama di Desa Kemijen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Jalur kereta api pertama yang dibangun adalah jalur dari Desa Kemijen ke Desa Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, sepanjang 26 kilometer. Butuh waktu sekitar tiga tahun untuk proses pembangunan jalur ini.

Proses pembangunan jalur kereta api pertama ini tergolong sukses dan memicu pembangunan jalur kereta api lainnya. Pembangunan rel Batavia-Buitenzorg dilakukan bertahap dan pertama kali dioperasikan pada tanggal 15 September 1871 sejauh sembilan kilometer dengan rangkaian sebanyak 14 kereta penumpang.

Dengan berkembangnya waktu, pembangunan jalur kereta api semakin pesat. Bahkan pembangunan jalur kereta api semakin meluas tak hanya Batavia saja tapi juga ke Krawang untuk mengangkut hasil bumi. Hal ini mempemudah pengiriman komoditas hingga ke berbagai wilayah.

Lalu, bagaimana perjalanan kereta api bisa mengangkut penumpang? Walaupun jalur perjalanan kereta api dari Jakarta-Surabaya sudah terhubung sejak tahun 1894, penumpang masih harus berpindah-pindah hingga empat kali bahkan harus bermalam di stasiun.

Hal ini tentunya tidak mudah dan sangat melelahkan. Informasi ini termuat secara lengkap melalui kutipan buku berjudul Boekoe Peringetan dari Staatspoor en Tramwegen di Hindia Belanda 1872-1925.

Perjalanan kereta api di akhir abad ke 19 dilakukan dengan adanya pembangunan jalur rel baru maupun pembelian jalur yang sudah ada.

Di buku ini juga ditulis bagaimana proses pengembangan jalur kereta api yang memakan waktu lama dan bahkan melalui perundingan yang berulang-ulang. Bahkan teryata untuk pembelian jalur kereta api ada rancangan undang-undang untuk proses pembelian ini. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pengembangan perluasan jalur kereta api tidaklah mudah.

Pengembangan perluasan jalur kereta api boleh dikatakan berhasil. Bahkan kemudian ada pembangunan fasilitas seperti adanya rumah dinas untuk Kepala Stasiun. Bahkan saat itu ada sanksi bila tidak mematuhi untuk menempati rumah dinas.

Kereta api kemudian berkembangan tak hanya mengangkat komoditas dan sekedar transportasi orang saja. Tapi kemudian kereta api merambah ke pelancong yang ingin menikmati pemandangan selama perjalanan dengan kereta api.
Muncullah kereta penumpang tipe SS 900 yakni kereta mewah yang digunakan sebagai kereta malam atau Nacht Express dengan tujuan Jakarta-Surabaya dalam waktu 11 jam 27 menit. Fasilitasnya tempat tidur yang dilengkapi penyejuk udara dan lama kelamaan ditambah kamar mandi dan kamar hias yang nyaman.

Kala itu, penyejuk udara yang ada di kereta bukanlah air conditioner. Ternyata udara sejuk dihasilkan oleh es balok yang ditempatkan pada bak khusus yang terpasang di bawah kereta. Jika es mencair, maka diganti kembali dengan es balok yang sudah di disediakan di beberapa stasiun pemberhentian.

Buku setebal 322 halaman ini juga dilengkapi dengan berbagai informasi tentang peristiwa-peristiwa hebat pada kereta api. Termasuk peristiwa pada awal Oktober 1922 kala terjadi tabrakan antara kereta ekspress dari arah Bandung menuju Jakarta dengan kereta barang. Untunglah tak ada korban jiwa pada kasus ini.

Kasus kecelakaan kereta api yang disebabkan oleh faktor alam juga terjadi pada tahun 1935 di lintas Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 22 gerbong yang datang dari Jakarta terbalik dan seorang meninggal dunia.

Boleh dibilang, buku ini kaya refernsi yang menjadikannya layak sebagai sumber data yang dapat memberikan gambaran utuh tentang sejarah kereta api di Indonesia.

Judul: Kereta Api di Jakarta. Dari Zaman Belanda Hingga Reformasi
Penulis: Kartum Setiawan
Penerbit: Penerbit Buku Kompas. PT KOmpas Media Nusantara
Genre: Sejarah
Edisi: Tahun 2021
Tebal: 322 halaman
ISBN: 9786233462990

Topik: Headline
SendShareTweetShare
Sebelumnya

Daftar Buku Ikonik di 9 Negara Asia Tenggara

Selanjutnya

IMM Cabang Yogyakarta Gelar Launching Buku Berdiang di Perapian Buya Syafii

Rach Alida Bahaweres

Rach Alida Bahaweres

Seorang Ummi, istri, jurnalis dan blogger. Aktif menulis dan memberikan pelatihan menulis. Blogger www.lidbahaweres.com. Kontak ke @lidbahaweres atau [email protected]

TULISAN TERKAIT

Slow Productivity, Cara Baru Menikmati Pekerjaan

Slow Productivity, Cara Baru Menikmati Pekerjaan

16 September 2025
Autocracy Inc: Buku yang Menggambarkan Rusaknya Demokrasi

Autocracy Inc: Buku yang Menggambarkan Rusaknya Demokrasi

1 September 2025
Bullshit Jobs: Sebuah Buku untuk Mengenal Pekerjaan yang Sia-Sia

Bullshit Jobs: Sebuah Buku untuk Mengenal Pekerjaan yang Sia-Sia

27 Agustus 2025
Menemukan Alasan Hidup dari Buku “Semoga Kamu Bisa Tersenyum Hari ini”

Menemukan Alasan Hidup dari Buku “Semoga Kamu Bisa Tersenyum Hari ini”

22 Agustus 2025
Selanjutnya
Selanjutnya
IMM Cabang Yogyakarta Gelar Launching Buku Berdiang di Perapian Buya Syafii

IMM Cabang Yogyakarta Gelar Launching Buku Berdiang di Perapian Buya Syafii

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Slow Productivity, Cara Baru Menikmati Pekerjaan

Slow Productivity, Cara Baru Menikmati Pekerjaan

16 September 2025
Cover buku dan film La tresse

Buku “La tresse” Karya Laetitia Colombani akan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

15 September 2025
Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

11 September 2025
Ringkasan Habit is Power: Jika Ingin Sukses Hindari 14 Kebiasaan Buruk Ini

Ringkasan Habit is Power: Jika Ingin Sukses Hindari 14 Kebiasaan Buruk Ini

10 September 2025
Ciri Publik Melek Politik, Peminat Buku Politik Makin Tinggi

Ciri Publik Melek Politik, Peminat Buku Politik Makin Tinggi

4 September 2025
AJI Jakarta Buka Konseling Jurnalis Peliput Aksi Massa

AJI Jakarta Buka Konseling Jurnalis Peliput Aksi Massa

2 September 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In