Al-Qur’an memiliki sejuta keutamaan, mulai dari kesehatan hingga yang berdimensi akhirat. Anas ibnu Malik ra, Rasulullah pernah menceritakan tentang seorang lelaki yang meninggal dunia dalam keadaan memiliki dosa-dosa. Setelah ia diletakkan di dalam kuburnya, malaikat pun datang. Dengan catatan amal yang kurang baik, malaikat hendak memberinya siksa kubur. Tetapi tiba-tiba ada sosok yang menghalang-halangi. Dialah surat Tabarak atau al-Mulk.
Malaikat itu berkata: “Sesungguhnya engkau adalah salah satu dari kitabullah dan aku tidak ingin membuatmu tidak senang. Tetapi aku tidak mempunyai kuasa bagimu, bagi dia dan juga bagi diriku. Jika engkau hendak membela orang ini, maka menghadaplah kepada Allah swt dan mintalah syafaat dari-Nya”.
Kontan surat Tabarak pergi menghadap Allah swt, lalu memohon, “Ya Tuhanku, sesungguhnya si fulan dengan sengaja memilihku di antara kitab-Mu, lalu ia mempelajariku dan membaca serta menghafalku. Maka apakah Engkau akan membakarnya dengan api, sedangkan aku berada di dalam rongganya? Jika Engkau hendak mengazabnya, maka hapuskanlah terlebih dahulu aku dari kitab-Mu”.
Allah berfirman, “Aku lihat engkau marah.” Tabarak menjawab, “Sudah seharusnya aku marah”. Maka Allah berfirman, “Sekarang pergilah kamu, sesungguhnya Aku telah menyerahkannya kepadamu dan Aku memberi izin kepadamu untuk memberi syafaat buatnya.” Maka Surat Tabarak kembali ke bumi dan mengusir malaikat dari kubur laki-laki itu. Lelaki itu bangkit dalam keadaan senang hati tanpa mengalami suatu siksaan pun dari malaikat.
Tabarak berkata, “Selamat datang dengan mulut ini, yang sering digunakan untuk membacaku, dan selamat datang dengan dada ini, yang dipakai untuk memuatku, dan selamat datang dengan kedua kaki ini, yang dipakai untuk berdiri membacaku”. Di alam kubur Tabarak senantiasa menghiburnya karena khawatir lelaki itu kesepian dan merasa takut.
Sahabat Anas ibnu Malik melanjutkan, setelah Rasulullah saw. menceritakan kisah ini, tiada seorang pun, baik anak kecil atau orang dewasa, budak atau orang merdeka, melainkan mempelajari dan menghafalkan surat 30 ayat ini. Rasulullah menamai surat Tabarak dengan sebutan Al-Munjiyah yang artinya “Yang menyelamatkan”.
Pada dasarnya Al-Qur’an adalah mu’jizat terbesar Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Selain sebagai ajaran dan panduan hidup, surat-surat di dalamnya memiliki keutamaan dan khasiat yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Hal ini sebenarnya sudah dikatakan Allah dalam QS Fussilat, 44, bahwa Al-Quran adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Hal senada disebut pula di QS al-Isra, 82, “Dan kami turunkan Al-Quran sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Dalam Al-Qur’an terdapat petunjuk yang terang bagi orang bertakwa, penawar (syifa’) dari penyakit, dan penjaga di jalan lurus. Setiap huruf dalam surat-suratnya menjadi perantara bagi para hamba untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan hidup. Itu semua sifatnya operasional untuk mengatasi persoalan sehari-hari baik fisik, spiritual, maupun hal-hal ukhrawi.
Al-Qurthubi menjelaskan, ada beberapa pendapat dalam menafsirkan kata syifa` (penyembuh). Pertama, Al-Qur’an dapat menjadi terapi bagi jiwa seseorang yang dalam kondisi kebodohan dan keraguan. Kedua, Al-Qur’an membuka jiwa seseorang yang tertutup dan menyembuhkan jiwa yang rapuh. Ketiga, membaca Al-Qur’an juga menjadi terapi untuk menyembuhkan penyakit jasmani.
Buku Rahasia Keutamaan Surat Al-Quran karya Muhammad Zaairul Haq ini berhasil mengungkap rahasia-rahasia tersembunyi di balik 114 surat dalam Al-Quran, mulai mencegah penyakit, penyembuhan, keselamatan, kelancaran rizki, meningkatkan hafalan, penolak siksa kubur, hingga menghindari murka Allah.
Kekuatan tersembunyi surat-surat Al-Qur’an ini dikumpulkannya dari berbagai naskah yang terserak. Antara lain Jawahir Lamma’ah, Ad-Durr an-Nazhim (As’ad al-Yafi’i), Syumus al-Anwar, Du’a Assyifa, Mujarrobat, dan lain-lain.
Muhammad Zaahirul Haq adalah penulis kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, yang telah menghasilkan beberapa buku, di antaranya Kejaiban Cinta: Belajar Mencintai dan Dicintai (Sabda Media: 2008), Keajaiban Syair Tombo Ati (Nayla Pustaka: 2008), Tasawuf Semar Hingga Bagong (Kreasi Wacana: 2009), Mutiara Hidup Manusia Jawa, dan Al-Qur’an Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan. Ia juga menerjemahkan beberapa literatur Arab klasik ke dalam bahasa Indonesia, salah satunya Kitab Mujarobat karya Ahmad Dairobi al-Kabir.
Buku terbitan Rene Islam ini sangat komprehensif mengungkap manfaat masing-masing surat, mulai dari Alfatihah hingga Al-Ikhlas. Salah satu manfaat kongkritnya adalah pengobatan. Alih-alih berobat ke dokter atau obat medik, membaca surat-surat Al-Qur’an lebih praktis, murah, tanpa efek samping, bahkan membawa kebaikan lainnya.
Keutamaan surat-surat tersebut dilihat dalam konteks bacaan yang memiliki khasiat dengan sendirinya tanpa disertai teknis pengobatan atau ritual lain. Maka dari itu di sini tidak diperlukan perangkat pendukung misalnya madu, kurma, atau habbatussauda, seperti yang biasa diterapkan dalam pengobatan Islam.
Judul: Rahasia Keutamaan Surat Al-Quran;
Kumpulan Amalan Untuk Mengatasi Persoalan Sehari-Hari
Penulis: Muhammad Zaairul Haq
Penerbit: Rene Islam
Genre: Religion/ Spiritual
Edisi: Hard Cover Cet I, April 2021
Tebal: 392 halaman
ISBN: 978-623-6083-04-8