Ada pertanyaan mendasar, mengapa murid yang paling pintar di sekolah tidak menjadi miliader? bahkan temannya yang lebih bodoh bisa lebih kaya darinya? Kebanyakan orang mengaitkan kesuksesan dengan pencapaian tertentu, dan untuk mencapainya butuh ketekunan, kerja keras, disiplin, bakat, sebagainya. Hal itu tidak sepenuhnya salah, tetapi Anda harus clear terlebih dahulu, siapa Anda? ingin menjadi apa, dan sukses dengan cara apa?
Buku Mendaki Tangga Yang Salah menyadarkan kita bahwa setiap orang memiliki impiannya sendiri-sendiri. Untuk itu setiap orang harus sadar sepenuhnya tentang potensi apa yang mereka miliki dan akan diarahkan ke mana.
Buku karya Eric Barker ini diterjemahkan dari bahasa Inggris “Barking Up The Wrong Tree“. Pada prinsipnya, setiap orang memiliki tipikal tertentu dan untuk mencapai suksesnya, ia perlu tahu “pohon” mana yang harus dipanjat. Seekor panda mungkin dapat memanjat pohon apokat, tetapi ia tidak akan menemukan apa yang dituju.
Hidup itu penuh kemungkinan. Banyak hal dalam kehidupan ini yang dapat diambil seseorang untuk mengoptimalkan berbagai hal dalam dirinya. Kemungkinan-kemungkinan itu banyak sekali dan ternyata tidak harus dipandu oleh sifat baik.
Contohnya Jure Robic, juara balap sepeda Race Across America (RAAM). Ini adalah balapan paling liar sedunia, di mana peserta diberi waktu 12 hari melintasi benua Amerika mulai San Diego ke Atlantic City. Beda dengan Tour de France yang on-off nya telah dijadwalkan, RAAM tidak memiliki aturan semacam itu. Seseorang boleh tetap mengayuh atau istirahat, terserah keputusan mereka sendiri.
Artinya, bila peserta istirahat atau melakukan aktifitas selain mengayuh sepeda selama beberapa jam, itu berarti ia berpeluang dilewati pesaingnya. Dalam tradisi RAAM, peserta semaksimal mungkin terus mengayuh sepeda untuk mencapai 3000 mil dalam waktu sesingkat mungkin, dengan rata-rata waktu istirahat 3 jam per hari.
Pada 2009, Jure Robic telah lima kali menjadi juara. Ia sering kali mencapai finish di bawah 9 hari, lebih cepat setidaknya setengah hari dari kompetitor terdekatnya. Apa yang membuat Juri Robic demikian hebat? apakah ia memiliki gen unggul, punya pelatih terbaik, atau latihan ekstrim? Ternyata tidak, ia bukan itu semua, bahkan menurut pelatihnya ia jenis orang yang sulit dilatih.
Dalam artikel New York Times, Don Coyle mengatakan, yang membuat Robic tak terkalahkan adalah ketidakwarasannya. Ia pribadi yang paranoid, temperamental, dan gila. Dalam lomba ia berteriak, melompat dari sepeda, berkelahi dengan kotak surat, dan banyak kegilaan lainnya. “Perilaku Robic adalah canggung dan memalukan, tetapi ia mustahil hidup tanpanya,” tandas Coyle.
Buku “Mendaki Tangga yang Salah” ini menjelajahi lebih banyak kemungkinan sukses di dunia nyata, daripada yang dipikirkan orang selama ini. Sukses yang dimaksud di sini tentu saja sukses dalam hidup, tidak sekedar tentang menghasilkan uang.
Definisi Berbeda
Pada dasarnya definisi sukses bagi seseorang itu adalah definisi orang itu sendiri. Bila anda menggunakan definisi umum tentang sukses, itu pertanda anda akan memanjat pohon yang salah. Namun bukan berarti sukses adalah sesuatu yang tak pasti. Masalahnya ada jurang besar antara anda dan sukses itu. Jika anda sudah tahu tentang kualitas dan taktik yang membantu anda mencapai sukses, maka pakailah segala potensi itu untuk mencapainya. Itu saja.
Banyak orang memiliki keahlian unik tetapi menganggapnya sebagai sebuah skill anti mainstream yang tidak dapat membawanya menjadi hebat. Menurut pakar kepribadian, Gautam Mukunda, biasanya keahlian unik ini bisa bersifat negatif, namun dalam kondisi tertentu bisa menjadi positif. Mukunda menyebutnya dengan sebutan “Pemekat” yang bisa merubah kelemahan menjadi kekuatan.
Eric Baker menuntut redefinisi sukses dengan menyesuaikan kondisi personal. Atlet Ted Williams adalah salah satu yang terbaik di baseball. Ia secara ekstrim terus berlatih, seolah tanpa batas.
Saking sibuknya dengan baseball, ia melupakan kehidupannya. Memang benar dia berhasil menjadi salah satu pemukul terbaik sepanjang sejarah baseball Amerika, tetapi kehidupan sosialnya bisa dibilang mengkhawatirkan. Ted menjadi pribadi yang sangat ambisius dan perfeksionis sehingga temperamennya muncul bila ekspektasi tak tercapai.
Di sini kita bisa melihat, kerja keras itu penting untuk sukses. Tetapi apakah itu sepadan jika relasi kita dengan orang lain menjadi buruk? Maka dari itu perlu ada batas dengan cara menyusun rencana yang bisa membagi waktu antara pekerjaan, hobi, dan berkumpul bersama orang-orang tercinta.
Barker menyajikan studi ilmiahnya dengan sudut pandang yang unik. Ia dengan jeli membedakan antara pencapaian dan kebahagiaan. Pencapaian berari memenangkan, dan kebahagiaan berarti menikmati. Di sini akan lebih jelas, sukses menurut anda itu memenangkan atau menikmati. Bila demikian, mungkin si murid terpintar di kelas tadi memiliki definisi sendiri tentang suksesnya.
Judul: Mendaki Tangga yang Salah
(Barking Up the Wrong Tree)
Penulis: Eric Barker
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Self-Improvement
Tebal: 376 Pages
Edisi: Cet 2, April 2019
ISBN: 978-602-03-8817-5