Baghdad – Lembaga amal Inggris, Book Aid International menyumbangkan total 20.099 buku baru ke perpustakaan Universitas Mosul, Irak. Hal ini bertepatan dengan dibukanya kembali perpustakaan tersebut setelah tutup sejak 2014.
Bangunan perpustakaan Universitas Mosul hancur akibat dibom oleh ISIS pada 2014 silam. Akibat aksi ini ribuan buku dan manuskrip langka hancur. Universitas merupakan salah satu target pertama ISIS, karena dinilai mewakili pusat pembelajaran dan pemikiran bebas. ISIS menguasai wilayah tersebut hingga tahun 2017.
Dilansir di Civil Society, Jumat (25/2/2022), upaya untuk memperbaiki perpustakaan tersebut memakan waktu delapan tahun. Perpustakaan bisa hidup kembali dengan bantuan Book Aid International, yang telah menyumbangkan lebih dari 20.000 ke perpustakaan Universitas Mosul sejak 2018. Book Aid International diketahui beroperasi di 23 negara inti di seluruh Afrika, Timur Tengah dan Eropa.
Chief Executive Book Aid International, Alison Tweed mengatakan pihaknya sangat bangga bisa ikut serta dalam memulihkan koleksi buku yang hancur di Perpustakaan Universitas Mosul.
Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada penerbit buku di Inggris yang ikut serta menyumbangkan buku-bukunya kepada mereka. Ucapan serupa disampaikan kepada semua pendukung keuangan, yang memungkinkan pihaknya membuka akses ke buku-buku yang paling dibutuhkan.
Dalam acara pembukaan tersebut, Sekretaris Jenderal Perpustakaan di Universitas Mosul, Dr Sayf Al Ashqar, mengatakan upaya membangkitkan kembali perpustakaan merupakan momen luar biasa dalam sejarah kota. Pembukaan kembali perpustakaan tidak hanya penting bagi para siswa, tetapi juga bagi semua pihak.
“Ini adalah simbol awal yang baru dan kami ingin berterima kasih kepada semua pihak yang ikut andil dalam hal ini,” ujarnya.
Profesor Universitas Mosul sekaligus pendiri proyek ‘Mosul Book Bridge’, Dr Alaa Hamdon, menyebut perpustakaan hanya dapat berkembang ketika mereka penuh dengan buku-buku yang menginspirasi dan luar biasa. Ia, sebagai salah satu anggota komunitas universitas, mengucapkan terima kasih kepada Book Aid International atas dukungan dan bantuannya. (ST/JBR)