Jakarta – Kutu buku merupakan julukan yang biasa diberikan kepada mereka yang gemar membaca buku, komik, atau sejenisnya. Meskipun sering menjadi bahan olokan, ternyata menjadi seorang kutu buku memiliki nilai plus tersendiri.
Berikut beberapa nilai plus menjadi seorang kutu buku,
Membuat diri menjadi sosok intelektual
Gemar membaca buku, membuat Anda memiliki wawasan yang luas. Dengan membaca buku, Anda dapat menyerap berbagai pengetahuan dan wawasan mengenai dunia dan seisinya, sekaligus mengasah pola pikir.
Membaca buku dapat menajamkan imajinasi dan kemampuan berpikir dengan memahami kata-kata serta memvisualisasikannya dalam pikiran. Sejatinya, seorang kutu buku bisa disebut sebagai orang yang lebih berwawasan, karena banyaknya waktu yang ia luangkan untuk membaca.
Membuat diri lebih passionate
Mendalami sebuah karya fiksi membuat Anda menjadi seorang yang passionate atau bergairah, entah itu fiksi sejarah, fiksi ilmiah, hingga fiksi mengenai kehidupan sehari-hari seperti romansa dan drama. Selain itu, dengan passion, Anda menjadi seorang yang lebih bisa memaknai hidup daripada mereka yang sekadar menjalani hidup secara monoton. Orang yang gemar membaca buku sejatinya adalah orang yang lebih bergairah dengan hidup yang lebih bermakna.
Passion terhadap media yang disukai dapat dikembangkan menjadi skill
Passion terhadap media fiksi yang Anda gemari juga dapat dikembangkan menjadi sebuah kemampuan. Misalnya, orang tersebut yang menggemari anime dan manga, bisa melatih kemampuan menggambar karakter favoritnya.
Banyak seniman terutama mereka yang berkarya dalam dunia fiksi juga merupakan seorang kutu buku. Melalui kecintaan mereka, mereka mengasah kemampuan untuk menggambar karakter mereka sendiri. Pada akhirnya, kemampuan tersebut menjadi sebuah karya fenomenal, seperti ratusan anime dan manga yang dinikmati oleh jutaan orang di dunia.
Membuka peluang koneksi dan pergaulan yang luas
Anggapan bahwa seorang kutu buku adalah seorang yang asosial dan tertutup dari pergaulan adalah salah. Justru sebaliknya, Anda dapat menjalin persahabatan dengan sesama kutu buku yang memiliki kesukaan sama, mulai dari sastra hingga layar kaca.
Banyak komunitas penggemar buku yang ada di masyarakat. Keberadaan komunitas-komunitas tersebut menjadi bukti nyata bahwa orang yang gemar membaca itu pandai bergaul dan berkelompok. (ST/JBR)