Sabtu, 24 Mei 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
    • Berita Utama
    • Berita Buku
  • Kolom
  • Pegiat Buku
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
    • Berita Utama
    • Berita Buku
  • Kolom
  • Pegiat Buku
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

Nunchi, Seni Waskita Ala Korea Untuk Hubungan Yang Mendalam

Oleh Rach Alida Bahaweres
10 November 2021
di Resensi
A A
Buku Nunchi karya Euny Hong Gramedia Pustaka Resensi Jakarta Book Review

Buku Nunchi karya Euny Hong penerbit Gramedia Pustaka Resensi Jakarta Book Review

Orang Korea dianggap sakti kalau memiliki Nunchi? Apa itu Nunchi? Ini adalah seni waskita menilai pikiran dan perasaan orang lain untuk menciptakan keserasian, kepercayaan dan kedekatan. Nunchi merupakan seni memahami dengan seketika apa yang orang rasakan dan pikirkan agar dapat meningkatkan kualitas hubungan.

Buku berjudul Nunchi : Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama ini mengulas dengan detail tentang nunchi. Nuchi dalam kehidupan orang Korea menjadi sesuatu yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan orang Korea menganggap separuh kehidupan pergaulan ditunjang oleh nunchi.  Jika nunchi ini terasah dengan baik maka dianggap mampu memberikan efek baik di tempat kerja, rumah dan segala aspek kehidupan.

Segala aspek kehidupan di Korea memerlukan peran nunchi sebagai dasar pembentuk ‘komunikasi konteks tinggi’ , yang menjangkau aspek kejiwaan secara total bukan hanya tentang gestut dan kata-kata.

Nunchi diyakini mampu memunculkan daya tarik hingga orang lain berpihak kepada kita walau mungkin orang tersebut tidak yakin alasan kebepirhakan itu.  Lalu bagaimana memunculkan nunchi? Buku ini menceritakan bahwa nunchi bisa jadi muncul sejak lahir dan  ada yang harus dipaksa.

Lalu, bagaimana orang Korea mewarisi nunchi ? Teryata sejak dulu, nunchi sudah hadir di masyarakat Korea. Salah satunya melalui dongeng-dongeng. Dongeng di Korea boleh dikatakan mengagung-agungkan Nunchi.  Salah satu yang terkenal adalah kisah tentang seorang pahlawan legendaris Hong Gildong, tokoh yang karakternya mirip Robin Hood. Hong ini menggunakan nunchi-nya untuk menghindari upaya pembunuhan, menggulingkan seorang raja dan kemudian menjadi raja.

BACA JUGA:

Mengupayakan Keadilan di Bumi [Timbangan atas Buku “Just Earth” Tony Juniper ]

PELAN TAPI SUKSES; FILOSOFI KUNGKANG MIRIP “OJO KESUSU”

PELUKAN HANGAT BAGI YANG “TERSESAT”, PENAT, DAN INGIN MENEMUKAN CINTA

CINTAI DIRI KITA SENDIRI: UBAH TITIK NADIR MENJADI TITIK BANGKIT

Nuchi dalam kegiatan bisnis menjadi penentu apakah bisnis itu berkelanjutan, atau cukup sampai di titik itu. Dalam buku ini ditulis bahwa orang-orang barat yang berbisnis di Korea pertama kali akan bingung sewaktu menemukan bahwa dalam pertemuan mereka yang pertama, kedua dan ketiga dengan rekan orang Korea, bisnis tak dibahas sama sekali.

Ternyata dalam beberapa pertemuan awal itu, orang-orang Korea berusaha untuk memahami apakah kita termasuk orang yang dipercaya atau tidak, apakah kita mampu bertahan hingga tuntas atau tidak. Selain itu orang Korea juga melakukan kontak mata secara langsung untuk mengetahui tentang sosok orang di depannya.

Nunchi boleh dikatakan sebagai bentuk kecerdasan emosional.  Zaman dahulu nunchi merupakan bagian penting filosofi dan agama klasik Barat (walau tidak disebut sebagai nunchi). Tapi penulis buku ini yakin bahwa nilai-nilai nunchi sudah ada sejak jaman dulu.

Lalu, bagaimana menggunakan nunchi di luar negeri? Salah satu yang diulas di buku ini adalah cara menggunakan nunchi di luar negeri yakni mencoba membaca bahasa tubuh. Hal ini dia ungkap melalui kisah tentang Minsoo Kang yang mengunjungi seorang profesor di Cambridge University. Walaupun mendapat pendidikan barat dan bisa berbahasa asing dengan sempurna tapi menggunakan nunchi sebagai penanda saat berbicara berdua.

Satu yang harus diperhatikan seperti yang diulas di buku ini, bisa jadi kita menjadi musuh bagi diri kita sendiri. Terutama ketika mencemaskan apa yang dipikirkan oleh orang lain. Ada paradoks dalam nunchi yakni untuk tidak lagi mencemaskan apa kata orang tentang diri kita tapi kita harus lebih memikirkan diri kita dibandingkan apa yang dikatakan orang lain. Seperti misalnya mengabaikan apapun yang dikatakan orang lain tentang diri kita di media sosial.

Buku ini pun mengulas lengkap tentang delapan prinsip nunchi yang bisa menjadi salah pedoman hidup orang Korea yang bisa jadi pun bisa kita gunakan. Salah satunya, bacalah apa yang tersirat. Bagaimana membaca yang tersirat dalam nunchi? Apa lagi prinsip nunchi yang ada dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari?

Buku ini ingin menunjukkan bahwa nunchi bukan semacam adat istiadat seperti keharusan membuka alas kaki sebelum memasuki rumah tapi juga berlaku untuk sepanjang kehidupan. Buku ini juga dilengkapi contoh berdasarkan pengalaman mengaplikasikan nunchi. Sudahkah melakukan nunchi selama ini dalam kehidupan sehari-hari?

 Judul Buku : Nunchi. Seni Membaca PIkiran dan Perasaan Orang Lain

(Rahasia Hidup Bahagia dan Sukses dari Korea)

Penulis : Euny Hong

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun : 2019

Diresensi Oleh Jakarta Book Review

Topik: pilihan
SendShareTweetShare
Sebelumnya

Your Name: Komplikasi Jiwa Yang Tertukar

Selanjutnya

Rayakan HUT MK ke -18, Mahkamah Konstitusi Luncurkan 30 Buku

Rach Alida Bahaweres

Rach Alida Bahaweres

Seorang Ummi, istri, jurnalis dan blogger. Aktif menulis dan memberikan pelatihan menulis. Blogger www.lidbahaweres.com. Kontak ke @lidbahaweres atau [email protected]

TULISAN TERKAIT

Mengupayakan Keadilan di Bumi  [Timbangan atas Buku “Just Earth” Tony Juniper ]

Mengupayakan Keadilan di Bumi [Timbangan atas Buku “Just Earth” Tony Juniper ]

23 April 2025
PELAN TAPI SUKSES; FILOSOFI KUNGKANG MIRIP “OJO KESUSU”

PELAN TAPI SUKSES; FILOSOFI KUNGKANG MIRIP “OJO KESUSU”

21 April 2025
menemukan cinta

PELUKAN HANGAT BAGI YANG “TERSESAT”, PENAT, DAN INGIN MENEMUKAN CINTA

21 April 2025
CINTAI DIRI KITA SENDIRI: UBAH TITIK NADIR MENJADI TITIK BANGKIT

CINTAI DIRI KITA SENDIRI: UBAH TITIK NADIR MENJADI TITIK BANGKIT

15 April 2025
Selanjutnya
Selanjutnya
Rayakan HUT MK ke -18, Mahkamah Konstitusi Luncurkan 30 Buku

Rayakan HUT MK ke -18, Mahkamah Konstitusi Luncurkan 30 Buku

Ulasan Pembaca 4

  1. Avatar Angus Baez says:
    3 tahun yang lalu

    You can generate stylish text by putting your regular text in the first
    box and then all sorts of different styles of text will be created in
    the other box. Ever wanted a stylish name on social media or for a
    gaming handle? This generator will help with that! It’ll also help if
    you want to use stylish text in your Instagram bio or social media
    posts.

    https://cutt.ly/VI3Hpqp

    Balas
  2. Avatar Megan Atkinson says:
    2 tahun yang lalu

    Hi there,

    We run an Instagram growth service, which increases your number of followers both safely and practically.

    – Guaranteed: We guarantee to gain you 400-1200+ followers per month.
    – Real, human followers: People follow you because they are interested in your business or niche.
    – Safe: All actions are made manually. We do not use any bots.

    The price is just $60 (USD) per month, and we can start immediately.

    If you are interested, and would like to see some of our previous work, let me know and we can discuss further.

    Kind Regards,
    Megan

    Balas
  3. Avatar situs judi slot terbaik dan terpercaya no 1 says:
    2 tahun yang lalu

    Еvery weekend i uded tⲟ visit this web site, fօr thе
    reason thɑt i ԝant enjoyment, aѕ this thіs site conations truly
    fastidious funnny material t᧐o.

    My weeb ρage; situs judi slot terbaik dan terpercaya no 1

    Balas
  4. Avatar rtp slot hari ini says:
    2 tahun yang lalu

    What a material of un-ambiguity and preserveness off valuable knowledge regarding unpredicted feelings.

    Μy web blog; rtp slot hari ini

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Mengenang Harry Wibowo: Jejak Langkah Aktivis-Pemikir yang Tak Pernah Mundur

Mengenang Harry Wibowo: Jejak Langkah Aktivis-Pemikir yang Tak Pernah Mundur

19 Mei 2025
Mengupayakan Keadilan di Bumi  [Timbangan atas Buku “Just Earth” Tony Juniper ]

Mengupayakan Keadilan di Bumi [Timbangan atas Buku “Just Earth” Tony Juniper ]

23 April 2025
Paus Fransiskus: Antara Keberanian, Kasih, dan Visi Masa Depan

Paus Fransiskus: Antara Keberanian, Kasih, dan Visi Masa Depan

22 April 2025
Perginya Pengusung Agama yang Ekologis Penuh Kasih [Obituari Paus Fransiskus]

Perginya Pengusung Agama yang Ekologis Penuh Kasih [Obituari Paus Fransiskus]

22 April 2025
PELAN TAPI SUKSES; FILOSOFI KUNGKANG MIRIP “OJO KESUSU”

PELAN TAPI SUKSES; FILOSOFI KUNGKANG MIRIP “OJO KESUSU”

21 April 2025
menemukan cinta

PELUKAN HANGAT BAGI YANG “TERSESAT”, PENAT, DAN INGIN MENEMUKAN CINTA

21 April 2025

© 2024 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
    • Berita Utama
    • Berita Buku
  • Kolom
  • Pegiat Buku
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In