Kondisi burnout, sebuah fenomena yang muncul saat seseorang merasa lelah dan stres karena tuntutan pekerjaan, semakin merajalela di tengah masyarakat. Situs pencarian kerja melakukan survei dan menemukan bahwa tingkat burnout karyawan meningkat menjadi 59% selama masa pandemi. Generasi Z dan baby boomers juga tidak luput dari efek negatif burnout ini.
Di Indonesia sendiri, kesadaran akan bahaya burnout masih minim, yang menyebabkan banyak karyawan, terutama generasi milenial, bergonta-ganti pekerjaan karena merasa lelah dan stres. Namun, apakah sebenarnya burnout itu? Apakah kita bisa menghindarinya atau mengatasi dengan tetap bertahan di lingkungan kerja yang sama?
Melalui buku “Mengapa Aku Mengalami Burnout?” karya Ahn Juyeon, seorang psikiater spesialis yang membantu menyembuhkan penyakit mental dan stres, pembaca diajak memahami gejala-gejala burnout yang kerap terabaikan.
Ahn Juyeon mengamati secara cermat perasaan dan keseharian manusia serta melakukan riset mendalam tentang konflik dan kesulitan yang berkesinambungan dalam pekerjaan, hubungan pertemanan, dan keluarga. Dalam buku ini, Ahn Juyeon menyajikan tiga sudut pandang: biologis, psikologis, dan sosiologis, untuk memberikan pemahaman mendalam tentang fenomena ini.
Dengan pengalaman dan pengetahuan yang luas, Ahn Juyeon mempertimbangkan cara menjaga kesehatan mental di lingkungan yang kompetitif. Selain itu, beliau memiliki hobi membaca dan menulis serta mencintai kucing. Kini, Ahn Juyeon menjabat sebagai CEO klinik Mind Mansion dan menjadi dosen honorer spesialis kesehatan mental di fakultas kedokteran Universitas Sungkyunkwan.
Faktor Penyebab Burnout
Dalam buku ini, Ahn Juyeon membahas beragam aspek terkait burnout. Ia membantu pembaca mengidentifikasi gejala-gejalanya yang mungkin dialami dan menyajikan faktor-faktor penyebabnya. Lebih dari itu, Ahn Juyeon memberikan solusi mengenai bagaimana mengendalikan rasa cemas dan emosi di tempat kerja serta faktor-faktor penyebab stres dalam pekerjaan. Beliau juga memberikan saran kepada para pemimpin generasi baby boomers dan mengulas mengenai gejala fisik yang muncul ketika seseorang mengalami burnout.
Selain itu, buku ini juga membahas tentang pengalaman burnout yang kerap generasi milenial alami. Ahn Juyeon menyoroti keadaan lingkungan yang melelahkan dan eksploitasi diri yang berkesinambungan. Beliau mengajak pembaca untuk memperhatikan peringatan yang tubuh berikan ketika mengalami stres dan akibat perubahannya pada tubuh.
Tak hanya itu, Ahn Juyeon juga membagikan berbagai tips mengenai cara mengatasi burnout, mulai dari meresapi ritme alami makhluk hidup, melalui pernapasan untuk melepas ketegangan, hingga menganalisis tubuh dan hati melalui buku harian pancaindra.
Ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami, buku ini tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan akademisi atau profesional di bidang kesehatan mental. Tetapi, bisa juga dijangkau oleh pembaca dari berbagai latar belakang. Dengan tambahan kutipan-kutipan inspiratif, buku ini juga mampu menyentuh emosi dan memberikan motivasi bagi pembaca.
Selain itu, buku ini dilengkapi dengan kata pengantar dari Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi, yang menambah bobot dan kepercayaan pada isi buku ini. Terjemahan yang baik juga menjadi nilai tambah buku ini. Dengannya, pembaca Indonesia bisa dengan mudah memahami isi buku ini.
Dari isi buku yang berkualitas hingga presentasi fisiknya yang menarik, “Mengapa Aku Mengalami Burnout?” oleh Ahn Juyeon layak menjadi panduan bagi setiap orang. Terlebih, yang ingin lebih memahami fenomena burnout dan mencari cara mengatasi stres dan tekanan dalam kehidupan sehari-hari.
Inspirasi untuk Hidup Seimbang
Burnout berarti membiarkan semuanya terbakar. Jika kayu terbakar sampai habis, ia akan menjadi arang. Jika arang itu terkena api, ia akan menjadi bahan bakar yang dapat bertahan lama. Namun, jika arang itu tidak ditambah dan dibiarkan terus menyala, ia akan menjadi abu putih yang bahkan bila diberi api pun tidak akan menyala. Pesan bijak ini mengingatkan kita akan pentingnya merawat diri dan menjaga keseimbangan dalam hidup.
Buku ini tidak hanya mengajarkan bagaimana mengatasi burnout, tetapi juga memberikan inspirasi untuk hidup lebih seimbang dan berkualitas. Kata-kata yang dari Ahn Juyeon mampu membakar dan membangkitkan semangat untuk mencapai keseimbangan dalam kehidupan.
Penting bagi kita untuk memahami bahwa bekerja keras bukanlah satu-satunya jalan menuju keberhasilan. Kita perlu menemukan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi, serta belajar untuk mengenali tanda-tanda burnout agar dapat menghindarinya sejak dini.
Identitas Buku
Judul Buku | Mengapa Aku Mengalami Burnout? |
Penulis | Ahn Juyeon |
Penerbit | Reneluv |
Dimensi | 13 × 19 cm |
---|---|
Cetakan | Juli 2022 |
Halaman | 412 |
Cover | Soft Cover |