7 Buku ini dituding sebagai akar kejahatan di dunia
Jakarta – Sejumlah buku yang bermunculan saat ini, ada beberapa yang dicap kontroversial, kekirian, hingga dilarang beredar. Bahkan buku-buku tersebut dituding menyebarkan kejahatan atau pemikiran ekstrem di tengah masyarakat. Selain itu sejumlah buku fiksi yang menyajikan kekerasan eksplisit juga kerap dijadikan kambing hitam atas perilaku kejahatan di tengah masyarakat.
Berikut beberapa buku yang dicap sebagai biang kejahatan,
The Catcher In The Rye – J.D. Salinger
Persamaan antara pembunuh Mark David Chapman, John Hinckley, dan Lee Harvey Oswald, yaitu sama-sama terobsesi pada buku The Catcher In The Rye karya JD Salinger. Setelah Mark David Chapman menembak mati John Lennon, ia membaca Catcher in the Rye sambil menunggu polisi tiba untuk menangkapnya. John Hinckley, pria yang berusaha membunuh mantan presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan juga membaca buku ini. Menurut informasi yang beredar Lee Harvey Oswald, pembunuh Presiden John F. Kennedy juga pengagum buku ini.
Battle Royale – Koushun Takami
Sejak pertama rilis, novel Battle Royale sudah melahirkan kontroversi di Jepang. Novel ini menampilkan kekerasan dalam bentuk yang paling ekstrem. Battle Royale berkisah tentang siswa kelas 3 SMP yang terpaksa saling bunuh untuk memenangkan program simulasi buatan pemerintah. Kabarnya, Takami menuliskan Battle Royale sebagai sindiran terhadap pemerintah Jepang atas kematian para prajurit muda negeri sakura dalam Perang Dunia II.
Selain itu, novel ini dikait-kaitkan dengan insiden Penggorokan Slasebo. Satomi Mitarai, seorang siswi SD berusia 12 tahun digorok oleh siswi di kelasnya sendiri. Pelaku yang masih berusia 11 tahun gemar menonton acara-acara bertema kekerasan. Dia juga diketahui sebagai pembaca Battle Royale.
Rage – Stephen King
Stephen King yang biasa disebut dengan nama pena Bachman pernah menerbitkan novel berjudul Rage yang dia selesaikan saat masih remaja. Novel ini menceritakan seorang siswa SMA yang membunuh gurunya dan menyandera teman-temannya di kelas Aljabar.
Pada tahun 1997, tiga remaja bersenjata melakukan aksi teror di sekolah, menewaskan beberapa teman sekelas dan melukai sisanya. Para pelaku mengaku kalau mereka sudah menjadikan tokoh utama Rage sebagai inspirasi.
The Anarchist Cookbook – William Powell
The Anarchist Cookbook karya William Powell ditulis sebagai bentuk protes atas keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam. Karya yang ia tulis saat berusia 19 tahun ini pertama rilis pada 1971.
Dalam buku ini menyajikan petunjuk pembuatan bahan peledak, perangkat pembajak sistem telekomunikasi, dan barang-barang untuk kebutuhan aksi terorisme lainnya. Buku ini juga berisi petunjuk untuk pembuatan obat-obatan terlarang, termasuk LSD.
Isi buku ini pun menginspirasi seorang teroris untuk mempraktikkan ‘resep’ bom itu. Aksi teror yang dilancarkannya dengan bom tersebut menewaskan seorang polisi dan melukai tiga orang lainnya.
A Clockwork Orange – Anthony Burgess
A Clockwork Orange merupakan novel dystopian yang dituliskan oleh Anthony Burgess. Buku yang rilis perdana para 1962 ini bercerita tentang latar belakang dunia pararel, Inggris di masa depan.
Ia menggambarkan subkultur kekerasan remaja yang ekstrem melalui petualangan sang tokoh utama, Alex, yang dipenuhi aksi kriminal. Oleh karena itu, buku ini pun dituding mengglamorisasi aksi anarkis dan tindak pemerkosaan saat pertama kali terbit. (Zak/JBR)