Tidak ada kekuatan apapun yang dapat mengubah takdir apabila Tuhan tidak membukanya. Dalam konteks kehidupan, diberi atau tidak diberi adalah hak prerogatif Allah. Ia memilih siapa yang dikehendakinya secara mutlak.
Putra Nabi Nuh dan istri Nabi Luth termasuk orang-orang yang kafir. Meskipun cahaya ada di pangkuannya, mereka tak berhasil mengkapitalisasinya sebagai jalan hidup. Para Nabi, meskipun mereka kekasih Allah, pun tak kuasa mengubah keadaan.
“Sawabiqu al-himam la tahriqu aswar al-aqdar”. Menggebunya semangat tak akan dapat menembus benteng takdir. Pada kenyataannya, bagaimanapun usaha manusia, takdirnya telah ditentukan jauh sebelum dia ada.
Dalam perspektif sufisme, usaha manusia itu sejatinya tidak ada kaitan dengan hasil. Lupakan hukum kausalitas. Logika “jika engkau berusaha maka tidak akan terjadi seperti ini” adalah bisikan setan. Bahayanya terlalu banyak menghayal seperti itu dapat mendegradasi tingkat tauhid kepada Allah.
Makna Ikut Campur Urusan Allah
Bahkan disebutkan, tadbir (mengatur Allah), adalah bentuk intervensi atau campur tangan tidak sopan yang dalam dunia sufi dinilai sebagai satu satu musibah terbesar.
Tadbir berbeda dengan ikhtiar. Ikhtiar itu harus dilihat sebagai aktifitas fisik yang kedalamannya hanya artfisial saja. Usaha yang keras tidak boleh dibarengi dengan keterlibatan jiwa karena jiwa manusia memiliki prioritas lain, dan ia tak membutuhkan hal-hal materiil, seperti yang diikhtiarkan oleh badan.
Banyak episode hidup manusia, sejak dalam rahim ibu, masa kanak-kanak, hingga remaja, rezekinya datang sendiri tanpa usaha. Maka tak ada alasan manusia mengkhawatirkan tentang apa yang akan terjadi nantinya.
Ketika orang mulai bekerja dan menghasilkan uang, ia hanya berkuasa membelanjakan. Setelah ia mengunyah makanan, selebihnya bukan lagi dalam kendalinya tetapi sudah mekanisme qodrati. Metaboliesme tubuh, pencernaan, napas, dan lain-lain adalah mekanisme alamiah.
Pada halaman 13 kita diingatkan bahwa manusia pada dasarnya adalah tamu Allah di dunia ini. Sebagai tamu ia tak berhak mengatur hidangan karena semua itu urusan tuan rumah. Allah itu bersifat Qayyum (maha mengurus makhluknya).
Allah mengingatkan dalam QS Thaha 132, bahwa Allah tidak meminta rezeki, tetapi memberikannya. Usaha diperbolehkan dalam posisi sebagai bentuk ibadah, sebagaimana salat dan ibadah mahdlah.
Ini bukan ajaran fatalisme. Usaha keras dan ikhtiar maksimal tetap wajib dilakukan dengan sungguh-sunguh dan penuh dedikasi, diniatkan menjalankan perintah.
Orang yang tidak berserah diri kepada Allah memiliki ciri-ciri, yaitu kurangnya pengharapan kepada Allah. Mereka suka mengaitkan hasil dengan kelengkaan sumberdaya, kehebatan aksi dan ketelitian rencana. Kesuksesan dan kegagalan dikaitkan dengan kecerdasan dan kecermatan perencanaan, bukan pemberian.
Sholeh Darat Gurunya Ulama Nusantara
Sholeh Darat adalah gurunya para ulama tanah Jawa. Nama lengkapnya Muhammad Sholeh bin Umar As-Samarani, lahir Jepara 1820 M. Ia sezaman dengan Syekh Nawawi al-Bantani dan Kyai Kholil Bin Abdul Latif Bangkalan yang sama-sama mengaji di Mekah.
Ia meninggal di Semarang 1903 M dan dimakamkan di pemakaman Bergota, Semarang, yang sampai sekarang banyak diziarahi orang. Di antara murid Soleh Darat adalah KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asyari, dan RA. Kartini.
Al-Hikam sendiri adalah masterpiece karya Syekh Ibnu Atha’illah Assakandari, mursyid tariqat Syadziliyah yang menjadi rujukan ilmu tarekat berbagai aliran. Buku-bukunya menjadi referensi utama pesantren-pesantren di Indonesia dan juga bacaan utama para penganut sufi di berbagai belahan dunia.
Buku ini diberi pengantar oleh Ketua Umum KH. Said Aqil Siraj. Dalam pengantarnya ia mengatakan, al-Hikam bukan bacaan ringan sehingga rawan gagal paham. Namun di tangan mbah Sholeh Darat, mutiara-mutiara hikmah dari Ibnu Athaillah menjadi lebih mudah dicerna.
Reputasi mbah Soleh sebagai maha guru spiritualisme tercermin dalam tulisan yang tidak hanya menampilkan tasawuf falsafi, tetapi juga tasawuf amali.
Buku sarah al-Hikam ini adalah edisi hybrid. Sebanyak 144 halaman adalah naskah asli tulisan Soleh Darat, beraksara arab pegon (berbahasa jawa), sedangkan 204 halaman lainnya adalah terjemahnya dalam bahasa Indonesia.
Judul : Sarah Al-Hikam KH. Sholeh Darat
Penulis : KH. Sholeh Darat
Penerbit : Sahifa
Edisi : Cetakan Ke-3, Juli 2018
Tebal : 406 halaman
ISBN : 978-602-1361-61-0 Diresensi oleh Jakarta Book Review
Keren komentarnya KH. Said Aqil Siraj: al-Hikam bukan bacaan ringan sehingga rawan gagal paham. Namun di tangan mbah Sholeh Darat, mutiara-mutiara hikmah dari Ibnu Athaillah menjadi lebih mudah dicerna.
Buat kamu yang sudah capek untuk ngetik artikel sendiri ataupun beli artikel berbayar yang saat ini harganya cukup mahal per artikelnya, sekarang sudah ada BOT baru yang bisa membantu kamu membuat artikel dengan mudah dengan bantuan OPENAI CHATGPT yang membuat para blogger lebih santai dalam mengisi konten.
Disini saya ingin memperkenalkan Software Bot yang bisa berjalan di komputer MacOS dan juga Windows dan software ini cukup ringan tidak membutuhkan spesifikasi yang tinggi, yaitu: Bot AI Content Generator
Bot simple dan ringan buat generate konten pake API OpenAI berdasarkan keyword.
Fiturnya:
Unlimited OpenAI API keys
Unlimited projects
Unlimited keywords
Support Bing images dan YouTube video
Support 20+ bahasa
Bisa bedakan konfigurasi OpenAI di setiap project
Bisa ekspor ke XML WordPress, XML Blogger, Hugo dan CSV
Multi Threads
Bisa berjalan di platform Mac (Intel) and Windows
Standalone software tanpa aplikasi tambahan
Buat kamu yang ingin segera memiliki softare keren ini, saat ini lisensi yang di jual adalah lifetime sehingga akan selalu ada pengembangan dan bisa kamu manfaatkan terus menerus.
Jika kamu tertarik kamu bisa langsung checkout disini >> https://bit.ly/BotContentGenerator