Sabtu, 11 Oktober 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

Kehidupan Sejati dan Kebahagiaan, Petuah Terdalam Syekh Nawawi al-Bantani

Oleh Mujib Rahman
27 April 2022
di Resensi
A A
Kehidupan Sejati dan Kebahagiaan: Kitab Nasaihul Ibad karya Syekh Nawawi Al-Bantani penerbit Turos Pustaka

Kehidupan Sejati dan Kebahagiaan: Kitab Nasaihul Ibad karya Syekh Nawawi Al-Bantani penerbit Turos Pustaka

Siapa yang mencintai sesuatu, dia akan menjadi budak dari apa yang dicintainya. Berbahagialah orang yang sanggup menjadikan akal sebagai pemimpin bagi dirinya dan menjadikan hawa nafsu sebagai tawanan. Kitab Nasaihul Ibad karya Syekh Nawawi al-Bantani sarat dengan petuah-petuah mendalam tentang kehidupan sejati dan kebahagiaan.

Dalam diri manusia senantiasa ada unsur akal dan nafsu yang selalu bekerja berlawanan. Keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat tercapai apabila akal menjadi pemenang dalam pertarungan dunia. Untuk membuat akal dominan terhadap nafsu, terdapat banyak hal yang perlu diperhatikan.

Nasaihul Ibad adalah kumpulan tips dan trik agar nafsu-nafsu tidak menjadi raja dalam diri manusia. Kitab ini memiliki judul asli Nasha’ih al-Ibad fi Bayan al-Alfadz munabbihat ala al-Isti’dad li yaum al-ma’ad, yang artinya kumpulan nasihat bagi para hamba dalam menjelaskan kata-kata peringatan untuk bersiap menghadapi hari kiamat. Di dalamnya terdapat 208 maqalah yang berisi 1072 butir nasihat. Sebanyak 45 nasihat di antaranya bersumber dari hadis dan selebihnya adalah asar atau ucapan para sahabat dan pengikut nabi.

Sebenarnya kitab ini ditulis sebagai syarah kitab Al-Munabbihat ala al-Isti’dad li yaum al-ma’ad karya Ibu Hajar al-Asqalany al-Mishry. Konon, penulisan kitab ini didasarkan pada request murid-muridnya yang kemudian dilaksanakan oleh Syekh Nawawi dan selesai pada hari Kamis, 21 Safar 1311 H (1893 M).

Kitab ini secara umum mengarahkan pembacanya untuk mencapai kehidupan sejati dan kebahagiaan. Bila hidup di dunia ini barat perjalanan, Syekh Nawawi menunjukkan jalur dan rute yang harus ditempuh, peringatan titik-titik rawan, dan tempat-tempat pengisian bahan bakar.

BACA JUGA:

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

3726 MDPL: Titik Tertinggi Belajar Melepaskan

Salah satu titik rawan misalnya, terlalu sibuk dengan dunia. Dalam dunia yang materialistik, manusia senantiasa mengejar target materiil dan lalai target akhirat. Syekh Nawawi mengutip hadis Rasulullah saw tentang mencintai lima hal dan melupakan lima hal lainnya.

Yaitu mencintai dunia melupakan akhirat, mencintai rumah mewah melupakan kubur, mencintai harta kekayaan melupakan hisab, mencintai keluarga melupakan bidadari, dan mencintai diri sendiri melupakan Allah. Terhadap orang-orang yang terlalu rajin mengejar kesenangan dunia, Syekh Nawawi mengingatkan bahwa cinta dunia adalah pangkal kesalahan dan membenci dunia adalah pangkal kebaikan.

Untuk meraih kehidupan sejati dan kebahagiaan, seharusnya orang berpikir tentang sesuatu yang abadi dan berpaling dari sesuatu yang sifatnya fana atau sementara. Tidak ada cara lain, kecuali dengan mengejar akhirat yang caranya dengan mendekatkan diri kepada Allah set.

Meninggalkan dunia bukanlah kebodohan karena hal itu sama dengan melepas sesuatu yang sementara demi mencapai sesuatu yang kekal. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takwa kepada Allah, melainkan Dia akan memberimu sesuatu yang jauh lebih baik daripada apa yang engkau tinggalkan,” (HR. Ahmad dan Nasa’i).

Kesucian jiwa Syekh Nawawi tercermin dalam kitab yang isinya secara umum mengarah pada tazkiyatun nafs ini. Sebagai ulama besar yang bermukin di Arab Saudi sebagai Imam Besar, reputasi Syekh Nawawi tak diragukan lagi. Ia adalah tempat berguru para ulama nusantara, termasuk KH. Hasyim Asy’ari pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama.

Syekh Nawawi al-Bantani lahir di Serang, banten tahun 1813 Masehi dan wafat di Mekkah, tahun 1897 Masehi. Selama hidupnya telah menulis 115 kitab yang meliputi bidang ilmu fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis. Ia adalah generasi ke-12 dari Sultan Maulana Hasanuddin, raja pertama Banten Putra Sunan Gunung Jati, Cirebon. Nasabnya tersambung hingga Rasulullah Muhammad saw.

Judul: Nashaihul Ibad

Judul Asli: Nashaih al-Ibad fi Bayan al-Alfadz Munabbihat ala al-Isti’dad li Yaum al-Ma’ad

Penulis: Syekh Nawawi al-Bantani         

Penerjemah: Fuad Saifudin Nur

Penerbit: Turos Pustaka

Genre: Spiritual Islam

Tebal: 280 halaman

Edisi: Cet 2, Maret 2021

ISBN: 978-623-7327-26-4

Topik: Headline
SendShareTweetShare
Sebelumnya

ShopeePay Rilis Buku Panduan Kembangkan Bisnis UMKM

Selanjutnya

Kisah Cinta Dalam Kertas

Mujib Rahman

Mujib Rahman

Wartawan Senior

TULISAN TERKAIT

Cover buku "The Great Gatsby"

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

9 Oktober 2025
Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

6 Oktober 2025
The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025
Versi Hard Cover pada Buku 3726 MDPL

3726 MDPL: Titik Tertinggi Belajar Melepaskan

29 September 2025
Selanjutnya
Selanjutnya
Kisah Cinta Dalam Kertas

Kisah Cinta Dalam Kertas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Cover buku "The Great Gatsby"

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

9 Oktober 2025
Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

6 Oktober 2025
The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025
Versi Hard Cover pada Buku 3726 MDPL

3726 MDPL: Titik Tertinggi Belajar Melepaskan

29 September 2025
Poster-poster kegiatan IIBF 2025

IIBF 2025: Upaya Peningkatan Literasi dan Tantangan Industri Penerbitan Buku di Indonesia

24 September 2025
Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

22 September 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In