You Only Live Once. Apa yang akan Anda lakukan ketika melihat segala aspek kehidupan dengan menganut quotes tersebut? Apakah Anda akan memilih hidup dengan bebas atau hidup dengan hati-hati, agar setiap jengkal peristiwa kehidupan ini memiliki kenangannya tersendiri?
Sekali Seumur Hidup
Dalam buku Ichigo Ichie yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Renebook, Hector Garcia dan Francesc Miralles mengajarkan pada kita bahwa segala momen dalam hidup sudah selayaknya kita hargai. Mereka percaya, suatu peristiwa tidak akan persis terulang dengan cara yang sama. Dengan kata lain, Ichigo Ichie memiliki makna “untuk kali ini saja” dan “sekali seumur hidup”.
Mungkin, barangkali kita akan bertemu dengan orang yang sama di tempat yang sama pula. Tetapi, apakah perasaan dan kepribadian kita akan menunjukkan reaksi yang sama seperti saat pertama bertemu? Tentu tidak. Sebab kepribadian kita akan berubah, situasi kita juga akan berubah, dan pada akhirnya, tidak akan sama seperti pertemuan pertama.
Itulah sebabnya Hector Garcia dan Francesc Miralles menulis sebuah buku berjudul Ichigo Ichie agar kita dapat menghargai setiap momen dan mendapat kebahagiaan dari peristiwa yang terjadi. Kosep Ichigo Ichie sendiri merupakan konsep kebahagiaan ala orang Jepang. Seperti buku mereka sebelumnya, penulis kembali mengambil nilai-nilai kehidupan orang Jepang untuk dipelajari.
Membaca buku ini terasa menyenangkan karena penulis menggunakan bahasa sederhana yang mana pembaca bisa dengan mudah memahaminya. Gaya bahasanya tidak kaku, dan tidak terkesan menggurui, sehingga membuat pembaca mampu meresapi makna kehidupan yang sebenarnya.
Layaknya menjumpai pengalaman unik yang tidak akan terulang kembali, dinikmati atau tidak, pengalaman tersebut akan memudar dan selesai dengan sendirinya. Kita tidak tahu kapan kesempatan itu datang kembali dan kita juga tidak akan tahu sampai kapan kita memiliki kesempatan untuk berpijak di bumi. Kita hidup dengan menikmati momen yang terjadi dengan berpikir seolah-olah hari ini adalah tarikan napas terakhir.
Melalui pemikiran seperti ini, kita akan merasa bahwa ini adalah kesempatan terakhir. Kita bisa membebaskan diri dari segala sesuatu yang tidak esensial, melakukan yang terbaik, dan melupakan semua ekspektasi. Dengan begitu, kita akan terbiasa untuk tidak menunda suatu momen dan dapat menghargai setiap momen dengan baik, serta menyadari bahwa ketidaksempurnaan adalah hal yang lumrah. Kita juga akan terfokus untuk be present.
Ichigo Ichie juga mengajak kita untuk memberi perhatian lebih kepada seluruh pancaindra untuk hadir pada masa sekarang. Untuk mewujudkan hal tersebut, biasanya orang-orang Jepang menggelar sebuah upacara minum teh yang bernama Chanoyu atau berarti “cara minum teh”. Ritual ini memiliki makna untuk mengasah kemampuan kelima indra manusia mulai dari mengecap teh yang disajikan, mencium aroma teh, melihat keindahan dari model set cangkir teh yang digunakan, meraba cangkir teh yang panas, dan mendengar upacara bunyi teh. Dengan begitu, suara peserta yang berbicara secara keseluruhan mendapat perhatian penuh dari pancaindra.
Untuk mencapai Ichigo Ichie, kita harus memberi makna pada setiap momen dan menciptakan momen untuk menjadi kenangan manis. Melalui buku Ichigo Ichie, kita akan sadar betapa pentingnya untuk fokus pada masa sekarang, alih-alih memikirkan masa depan atau menyesali masa lalu.

Deskripsi Buku:
Judul: Ichigo Ichie
Penulis: Hector Garcia dan Francesc Miralles
Penerbit: Renebook
Genre: Self Improvement
Tahun Terbit: Mei 2022
Halaman: 208 hlm
ISBN: 978-623-6083-33-8