Henry Manampiring, Sosok di Balik “Filosofi Teras”

Henry Manampiring – Filosofi Teras, sebuah buku fenomenal yang rilis pada tahun 2018. Mengajarkan ajaran filsafat stoikisme, buku ini berhasil mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari khalayak pecinta buku. Buku ini meraih Book of The Year di Indonesia International Book Fair pada 2019 dan masuk dalam kategori best seller di Gramedia, bahkan bertahan selama 11 bulan dari Januari hingga November 2019.

Buku yang bagus tentu lahir dari sosok yang hebat. Ada yang penasaran dengan tokoh di balik buku inspiratif ini?

Mari kita berkenalan dengan Henry Manampiring atau lebih akrab disapa “Om Piring”. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, karir “Om Piring” justru bertolak belakang dengan pendidikannya. Ia lebih memilih menekuni dunia advertising dan public speaking. Di balik profesinya sebagai pegiat marketing dan advertising, Henry Manampiring juga aktif melahirkan karya tulis. Selain Filosofi Teras, buku-bukunya yang menarik untuk dibaca adalah The Alpha Girls’ Guide dan Hitam 2045.

Henry Manampiring dan Stoikisme

Henry Manampiring kini dikenal sebagai penganut stoikisme, bahkan pendongkrak ajaran stoikisme di Indonesia dengan Filosofi Teras yang ia tulis. Ternyata, Filosofi Teras terinspirasi dari kehidupan pribadi Henry yang pernah mengalami fase kehidupan depresif.

Dulu, teman-teman Henry mengenalnya sebagai orang yang selalu negative thinking. Ia selalu berpikir buruknya dahulu terhadap banyak hal. Sampai pada tahun 2017, ia pergi ke psikiater karena merasa gelisah, cemas, murung, dan tidak bersemangat. Psikiater mengatakan bahwa ia menderita major depressive disorder atau gangguan depresi berat.

Diagnosa dari psikiater ini kemudian membuka mata Henry Manampiring. Ia mencoba mengubah banyak hal, terutama berkaitan dengan harapan, ambisi, dan kekhawatiran menghadapi masa depan. Ternyata, semua yang ia butuhkan ada dalam filosofi stoik. Henry menemukan mutiara baru setelah kelamnya masa-masa tempramental, ambisius, dan perfeksionis. Kini, stoikisme membentengi jiwanya dari ketakutan tentang masa depan.

Kisah masa lalu ini yang mengilhami penulisan buku tentang filsafat stoikisme. Ia menerjemahkan Stoic Philosophy secara harfiah menjadi Filosofi Teras. Stoa dalam bahasa Yunani kuno memang bermakna teras. Buku ini menjadi buku paling laris yang pernah ia tulis.

Selain bekerja sebagai advertiser dan menulis buku, pria berzodiak Leo ini juga aktif di media sosial, terutama twitter. Dengan jumlah cuitan lebih dari 140ribu, ia berhasil mengumpulkan 179 ribu pengikut. Dalam cuitannya, ia seringkali menuliskan gagasan-gagasan menarik, sebagian besar berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Salah satu kutipan inspiratif dari Henry Manampiring yang juga tercantum dalam Filosofi Teras, “Jangan hanya berkata kamu sudah membaca banyak buku. Tunjukkan bahwa melalui buku-buku tersebut kamu telah belajar untuk berpikir lebih baik, menjadi seseorang yang bijak memilih, memilah, dan merenung.”