Beberapa Amalan yang Bermanfaat
Allah swt. berfirman dalam al-Quran,
“Dan balasan suatu kejabatan adalah kejahatan yang serupa. Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. asy-Syura [42]: 40)
Oleh karena itu, wahai saudaraku, wajib bagimu (dalam menyikapi kejahatan) menggunakan amalan ataupun arahan yang kiranya bisa berguna untuk menghaluskan hati dan memberikan hidayah kepada si pelaku. (Apabila tidak bisa) maka gunakan amalan untuk mengirim khadam, (apabila tidak bisa) gunakan amalan yang berfungsi untuk mengendalikan atau menguasai mereka, dan (apabila tidak bisa) gunakan amalan untuk mendatangkan kehancuran. Dan ketahuilah, ilmu ini merupakan ilmu yang melampaui batas dan nyata akibatnya. Barang siapa memperbaiki sifat sebagian manusia menggunakan amalan di atas maka manfaat amalan itu adalah untuk mengguncangkan niat buruk mereka. Karena itu, yang dituntut kepada si pengguna amalan ini adalah mencari pertolongan kepada Allah melalui perantara amalan tersebut. Juga agar menggunakannya dijalan kebenaran dan sebisa mungkin tidak mendoakan keburukan kepada orang zalim. Hal ini sebagaimana firman Allah,
“Dan jika kamu memberikan balasan maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetap; jika kamu bersabar, sesunggubnya itulah yang lebih baik bagi orang. orang yang sabar.” (QS. an-Nahl [16]: 126)
“Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu, melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka trpu dayakan.” (QS. an-Nahl [16]: 127)
“Dan balasan suatu kejabatan adalah kejahatan yang serupa. Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesunggubnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. asy-Syuira (42): 40)
Rasulullah saw. bersabda, “Sesunggubnya Allah akan menyiksa orang zalim untuk orang yang dizalimi pada Hari Kiamat, sebagaimana Ia akan menyiksa orang zalim untuk orang yang dizalimi di dunia.”
Oleh karena itu, barang siapa ingin menimpakan kejahatan yang serupa, wajib menimpakan kezaliman sepadan dengan yang telah dilakukan kepadanya. Kecuali apabila orang zalim tersebut sudah sangat keterlaluan dalam melakukan kezaliman maka wajib untuk membunuhnya dengan jalan yang sesuai syariat. Bagi siapa pun yang dikuatkan oleh Allah (dengan kebaikan) dalam perilaku, hendaklah menegakkan keadilan dengan doa kehancuran atau yang berkaitan dengannya. Karena boleh jadi doa itu memang pantas ditimpakan kepadanya untuk menolak keburukannya agar tidak menimpa kaum Muslimin.
Adapun di antara amalan yang bermanfaat untuk menghadapi hakim, menolak keburukan, dan memadamkan kemarahan mereka adalah sebagai berikut.
Ketika hendak menghadap hakim atau penguasa, bacalah pasmalah, shalawat, dan ayat berikut ini.
“Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tubannya.” (QS. al-A’raf [7]: 154)
Kemudian baca,
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan kedudukan keagungan-Mu atasku, dengan kemuliaan-Mu, wahai Dzat yang Mahamulia. Dan sampaikanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad, juga kepada keluarga serta Sahabatnya.”
“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu karena itu takutlah kepada mereka,’ maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.’ Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 173-174)
Cara lainnya, ketika akan menghadap hakim atau penguasa, bacalah,
“Allahlah Tuban Kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal Kami dan bagi kamu amal-amal kamu, Tidak ada pertengkaran antaré kami dan kamu, Allah mengumpulkan kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali.” (QS. asy-Syara [42]: 15)
Kemudian baca,
“Aku padamkan murka-Mu dengan la ilaha illallah aku memohon jidba-Mu dengan la ilaha illallah dan aku memohon terpenuhinya hajat-hajatku dari-Mu dengan la ilaha illallah.”
Cara lainnya, bagi siapa saja yang tidak disukai penguasa atau orang yang memiliki kedudukan, ketika akan bertemu mereka pendaknya membaca ayat berikut.
“Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) lub-lub (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tubannya.” (QS. al-A’raf [7]: 154)
Kemudian mengucapkan,
“Aku padamkan kemarahan (…) dengan la ilaha illallah dan aku menarik kasih sayangnya dengan baginda Muhammad utusan Allah, Semoga Allah menyampaikan shalawat dan salam kepada beliau.”
Cara lainnya, barang siapa memiliki keperluan dengan seseorang maka saat dalam perjalanan menuju orang itu hendaklah membaca ayat berikut ini tujuh kali.
“Dan tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka maka (cara yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskap mereka sedikit pun dari takdir Allah, tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Ya’qub yang telah ditetapkan-Nya. Dan sesungguhnya Dia mempunyai pengetahuan karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi, kebanyakan manusia tiada mengetahui” (QS. Yasuf [12]: 68)
Dengan lantaran amalan di atas, Allah akan memudahkan tercapainya keperluannya itu.
Apabila engkau takut kepada hakim atau penguasa yang akan menganiayamu dengan hukum yang diputuskannya, bacalah ayat berikut ini tujuh kali ketika akan menemuinya.
“Dan Tubanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada piliban bagi mereka. Mahasud Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dialah Allah, tiada Tuhan (yang berbak disembah), melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. al-Qashash [28]: 68-70)
Kemudian baca,
“Allah Maha Mengalahkan (3 kali).”
Maka berkat wasilah amalan di atas Allah akan memberikan penjagaan padamu dari kejahatan hakim atau penguasa, Apabila engkau takut kepada hakim, penguasa, atau yang lainnya, bacalah,
“Kaf-Ha-Ya’-’Ain-Shad tercukupilah, Ha-Mim A’in-Sin-Qaf terjagalah.”
Ketika membaca Kaf-Ha-Ya’-’Ain-Shad, genggamlah jari-jari tangan kananmu dan ketika membaca Ha’-Mim A’in-Sin-Qaf genggamlah jari-jari tangan kirimu. Kemudian, buka semua jari-jari tangan kanan dan kirimu di hadapan penguasa tersebut. Maka berkat wasilah amalan itu engkau akan aman dari keburukannya dan engkau tidak akan menjumpai kesusahan sedikit pun, dengan win Allah swt.
Barang siapa takut kepada orang zalim atau binatang buas, ketika keluar rumah hendaklah ia membaca amalan berikut ini.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuban seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik Hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
“Allah, tiada Tuban selain Dia. Yang Maha hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk, dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di badapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, dan mereka tidak mengetabui sesuatu pun tentang ilmu-Nya, melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha tinggi, Maha besar.”
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam pemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam pemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Roh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS. al-Qadar [97]: 1-5)
“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah), yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.”
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuban yang menguasai ‘ubuh (fajar).Dari kejabatan (makhluk yang) Dia ciptakan. Dan Vari kejabatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan (berempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada bubul-bubyl (talinya). Dan dari kejabatan orang yang dengki apabila dia dengki”. (QS. al-Falaq [113]: 1-5)
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, Dari (golongan) jin dan manusia.’” (QS. an-Nas [114]: 1-6)
Ulangi bacaan di atas dengan hati dan lisan. Insyaallah apa yang engkau inginkan berhasil.
Sementara beberapa cara yang bermanfaat untuk menundukkan hati adalah dengan membaca amalan berikut pada setengah malam terakhir di hari Jumat.
“Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), katakanlab (Muhammad), ‘Cukuplabh Allah bagiku; tiada Tubhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuban yang memiliki arasy (singgasana) yang agung.’” (QS. at-Taubah [9]: 129)
Ayat di atas dibaca sebanyak tiga kali. Setiap selesai sekali, diselingi dengan membaca,
“Ya Allah, ya Rabb, Engkau cukup bagiku atas (…bin…) / (…binti..) lembutkan hatinya padaku dan buatlah ia merendah padaku.”
Maka sungguh, Allah akan meluluhkan hatinya dan mencegah tipu dayanya untukmu. Dan Allah Dzat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.
Sebagian ulama mengatakan, “Apabila engkau ingin meluluhkan yati Seseorang, bangunlah pada pertengahan malam terakhir di galam Jumat, kemudian baca ayat berikut ini 30 kali.
“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olebnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terbadap orang-orang yang beriman. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), katakanlah (Muhammad), ‘Cukuplah Allah bagiku; tiada Tuban selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki arasy (singgasana) yang agung.’” (QS. at-Taubah [9]: 128-129)
Kemudian baca shalawat 100 kali. Setelah itu baca,
“Ya Allah, jadikanlah (…bin…) /(…binti…) cinta kepadaku bingga ia datang kepadaku dengan tunduk dan merendah tanpa batas waktu, dan jadikan ia sibuk mencintaiku, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Di antara amalan terkait dengan hal ini adalah amalan yang diajarkan sebagian sahabatku, yaitu dengan membaca,
“Wahai Dzat yang memberi petunjuk, tunjukkanlah padaku dan tunjukkanlah hati (…) dan jadikanlah ia sayang padaku hingga bersedia memenuhi hajatku, yakni (…) menuruti kehendakku, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Di antara faedahnya adalah untuk mengirim hatif (suara tanpa rupa), sebagaimana yang telah diajarkan sebagian sahabat kepadaku (Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir). Mereka mengatakan bahwa amalan tersebut mujarab. Caranya, menurut mereka, “Berpuasalah tiga hari diawali pada hari Ahad. Setiap malam bacalah bacaan berikut ini 1000 kali sambil membakar kayu kurma yang sudah lama, dimulai pada malam Senin.”
Penasaran dengan kelanjutan penjelasannya? Tenang, Kamu bisa mendapatkan bukunya di Jakarta Book Review Store. Untuk pembelian buku bisa klik di sini.
Jakarta Book Review memiliki banyak koleksi buku bermutu lain yang tentunya dengan harga terjangkau, penuh diskon, penuh promo, dan yang jelas ada hadiah menariknya. Tidak percaya? Buktikan saja.