Jumat, 10 Oktober 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

4 Alasan Stop Beli Buku Bajakan

Oleh Siti Khotijah
18 November 2021
di Berita Buku
A A
Ilustrasi buku bajakan (Foto: idntimes.com/Jakarta Book Review)

Ilustrasi buku bajakan (Foto: idntimes.com/Jakarta Book Review)

Jakarta – Mahalnya harga buku resmi dan dianggap sulit dijangkau, membuat praktek peredaran buku bajakan masih terus terjadi, tak terkecuali di Indonesia.

Mudahnya menemukan buku bajakan di toko offline maupun online membuat banyak orang berpikir peredaran buku ini tidak melanggar hukum.

Oleh karena itu, sebelum terlanjur perlu diketahui mengapa kita harus berhenti membeli dan membaca buku bajakan. Beberapa alasannya,

Melanggar hukum

Membeli dan membaca buku bajakan, artinya mendukung tindak kriminal. Pasalnya, pemerintah Indonesia memiliki payung hukum yang melindungi berbagai karya cipta, dan buku merupakan salah satu bentuk ciptaan yang dilindungi oleh undang-undang (Pasal 40 ayat (1) huruf a UU Hak Cipta).

Lebih lanjut, pada pasal 113 ayat (4) UU Hak Cipta mengatur bahwa setiap orang yang melakukan pembajakan akan dikenai hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4 miliar.

BACA JUGA:

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Buku “La tresse” Karya Laetitia Colombani akan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

Perjalanan Alwijo “Nebeng” ke NTT untuk Bangun Rumah Belajar

Tidak menghargai karya sang penulis

Seorang penulis biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan satu buku, tak jarang hingga bertahun-tahun. Selain proses yang panjang, di setiap karya tentu terkandung ide, inspirasi, kreativitas, pesan, dan unsur-unsur lain yang tidak ternilai harganya.

Jika oknum tak bertanggung jawab terus-menerus melakukan pembajakan dan didukung pula oleh para pembeli, besar kemungkinan para penulis akan menjadi kurang termotivasi untuk menulis lagi.

Kualitas buku yang rendah

Buku bajakan biasanya memiliki harga lebih rendah bahkan bisa sampai setengah dari harga buku resminya. Sebanding dengan harganya, buku bajakan biasanya memiliki kualitas buku yang jelek.

Biasanya buku bajakan menggunakan kertas koran untuk lembaran halaman, cover buku pudar, lem yang mudah lepas bahkan desain sampul buku berbeda. Selain itu, buku bajakan ini banyak lembaran cacat yang tidak layak baca.

Merugikan banyak pihak

Proses pembuatan satu buku sangatlah panjang. Banyak orang yang terlibat, serta menghabiskan dana yang besar. Setelah  buku sampai ke tangan pembaca, penulis hanya mendapat sedikit keuntungan yang nantinya akan dibagi dengan penerbit dan untuk membayar pajak.

Jika Anda masih terus membeli dan membaca buku bajakan, maka Anda dapat merugikan banyak orang.

Meskipun dicap memiliki harga mahal, Anda tetap bisa mendapatkan buku resmi dengan harga terjangkau dengan cara mengikuti pre-order, mengunjungi bazar buku dari toko buku besar, atau membeli buku bekas. Jika Anda tidak ingin membelinya, Anda bisa meminjamnya di perpustakaan. (Zak/JBR)

SendShareTweetShare
Sebelumnya

DKPUS Babel Terima Buku Kenang Hanandjoeddin

Selanjutnya

Jangan Tertipu! Ini 5 Ciri Buku Bajakan

Siti Khotijah

Siti Khotijah

Redaktur Jakarta Book Review

TULISAN TERKAIT

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

22 September 2025
Cover buku dan film La tresse

Buku “La tresse” Karya Laetitia Colombani akan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

15 September 2025
Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

11 September 2025
Perjalanan Alwijo “Nebeng” ke NTT untuk Bangun Rumah Belajar

Perjalanan Alwijo “Nebeng” ke NTT untuk Bangun Rumah Belajar

19 Agustus 2025
Selanjutnya
Selanjutnya
Jangan Tertipu! Ini 5 Ciri Buku Bajakan

Jangan Tertipu! Ini 5 Ciri Buku Bajakan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Cover buku "The Great Gatsby"

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

9 Oktober 2025
Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

6 Oktober 2025
The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025
Versi Hard Cover pada Buku 3726 MDPL

3726 MDPL: Titik Tertinggi Belajar Melepaskan

29 September 2025
Poster-poster kegiatan IIBF 2025

IIBF 2025: Upaya Peningkatan Literasi dan Tantangan Industri Penerbitan Buku di Indonesia

24 September 2025
Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

22 September 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In