Ada beberapa pandangan mengenai hidangan. Pertama adalah biasa saja. Pandangan seperti ini menjadi kebiasaan orang awam. Mereka menikmati makanan sekadar menghilangkan lapar. Setelah makan, mereka melanjutkan aktivitas.
Kedua adalah mereka yang menikmati makanan. Nah kalau yang satu ini, biasanya dianut oleh mereka yang mencintai seni masak. Ada yang mendetilkan setiap bumbu yang digunakan dalam masakan. Lalu merasakan tekstur makanan, apakah setengah matang atau terlalu matang. Kemudian menilai tampilannya, enak dipandang atau sebaliknya.
Ketiga adalah orang yang menyajikan makanan terbaik untuk membahagiakan orang lain. Dengan hidangan lezat yang terbuat dari bahan segar, mereka menggoyang lidah para penikmatnya. Ini bukan sekadar tentang kelezatan. Di balik itu ada upaya merubah persepsi. Mereka yang tadinya bermusuhan, karena menikmati hidangan berkualitas, malah justru membangun pertemanan. Ini bukan khayalan. Fenomena ini pernah terjadi di Jepang beberapa abad silam. Hidangan, terlebih yang dimasak dan diramu dengan kesungguhan, itu melampaui kelezatan di dalam makanan itu, mewarnai politik, kolaborasi, lobi, dan berbagai tradisi.
Kisah mengenai kuliner juga dialami juru masak Degan Septoadji. Dia adalah seorang chef lintas benua. ‘Jam terbang’-nya sudah tinggi. Sudah pernah menyajikan aneka masakan: Barat seperti Italia dengan aneka pasta, aneka grill, roasting, kemudian Nusantara, Cina, dan lainnya.
Beberapa hari Sebelum pembatasan mobilitas akibat Covid-19, dia menggelar jamuan makan. Yang datang adalah tokoh dari berbagai kalangan. Mulai diplomat, seniman, birokrat, dan lainnya. Mereka datang bertahap untuk menikmati masakan ahli masak satu ini. Semuanya menyantap hidangan itu dengan penuh kenikmatan dan kebahagiaan sambil berbicara santai mengenai keseharian.
Deskripsi buku:
Judul: Degan Septoadji: Sebuah Perjalanan Kuliner
Penulis: Akmal Nasery Basral
Penerbit: Republika
ISBN: 978-623-279-1640
Dimensi: 13,5 x 20,5 cm
Tebal: 318 halaman
Cetakan I: November 2022
wah cocok nih bukunya, sangat menginspirasi