Resensi novel Mariposa 2 (Part 1): Kupu-Kupu dan Bunga Matahari
“Kucir rambut yang Biya pakai beli di mana?” tanya Acha kepada sahabat cantiknya itu. Yang ditanya diam sejenak, menatapnya dengan bingung. Kenapa Acha tiba-tiba menanyakan benda itu?, dengan tergagap Biya menjawab, “Hadiah dari papa gue”.
Kini giliran Acha yang terdiam setelah mendengar jawaban aneh itu. Bukankah papa Biya sudah lama meninggalkannya dan tak tahu di mana rimbanya sekarang?.
Detik berikutnya Acha memaksakan senyum, lalu pamit pulang. Acha berjalan ke arah pintu keluar unit apartemen Biya dengan tatapan hampa, langkahnya pun lunglai. Sebelum benar-benar keluar Acha membalikkan badan, “Makasih banyak udah izinan Acha berkunjung,” katanya nyaris tanpa ekspresi.
Acha melangkah menuju lift, pandangannya lurus dengan pikiran berkecamuk. “Bagaimana bisa kuncir rambut itu sama dengan yang ada di meja ruang tengah apartemen kekasihnya, Iqbal. Saat itu Iqbal bilang itu milik kak Ify,” batinnya.
Novel Mariposa karya Luluk HF mengisahkan romantika kisah cinta Acha dan Iqbal, dua figur ideal dambaan semua orang. Dalam keindahan fisik dan gelimang fasilitas, hubungan kedua makhluk sempurna ini ternyata tak seindah warna aslinya.
Mariposa, yang dalam bahasa Spanyol berarti kupu-kupu, mencerminkan kisah cinta dua insan yang saling dekat tetapi semakin menjauh bila dikejar. Tokoh sentral cerita ini adalah Acha, gadis bidadari yang tertambat hatinya kepada Iqbal, mantan teman SMA yang kini menjadi mahasiswa fakultas kedokteran.
Bagi yang sudah membaca Mariposa 1 tentunya telah menganal dua sosok ini dan bagaimana mereka bertemu dan saling jatuh cinta. Keduanya adalah siswa SMA beda sekolah, yang akhirnya lulus di sekolah yang sama. Sudut pandang cerita ini lebih banyak dari sisi Acha, dengan segala pergulatan batin dan perjuangannya mendapatkan pria pujaan.
Acha adalah siswa cerdas yang tengah mempersiapkan diri masuk Fakultas Kedokteran, namun mengambil gap year selama satu tahun. Mantan pemenang olimpiade kimia nasional di SMA ini berparas cantik dengan rambut hitam sepunggung. Menurut Glen sahabatnya, kulitnya Acha putih bersih mulus seperti tahu belum digoreng.
Di Mariposa 2 ini, Acha sudah lama ia menjalin hubungan dengan Iqbal. Hubungan yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun ini mengalami fluktuasi yang tak pasti. Iqbal yang pintar dan prestatif sebenarnya jenis pria perhatian. Namun banyak waktunya tersita untuk kuliahnya yang baru memasuki tahun pertama, fase terberat dalam studinya. Keadaan ini membuat Acha enggan hadir terlalu sering di hari-hari Iqbal.
Terkadang Acha hanya menitip makanan ke resepsionis apartemen Iqbal, berharap kekasihnya bisa menikmatinya sepulang kuliah. Dalam banyak momen penting Acha lebih memilih sendiri karena takut mengacaukan kuliah dan praktikum kekasihnya.
Termasuk saat ia harus opname di rumah sakit, Acha tak ingin memberi tahu Iqbal agar tak mengganggu konsentrasi ujiannya. Jangankan Iqbal, mamanya pun tidak Acha kabarin.
Saat Acha terbaring di ruang perawatan, satu-satunya teman yang menjaganya adalah Juna, pria manis teman SMA nya. Juna sudah lama menghilang dari kehidupan Acha, namun belum lama ini tak sengaja bertemu di cafe.
Sejak itu komunikasi keduanya nyambung kembali. Juna pernah dekat dengan Acha sebagai teman sekolah, dan untuk itu chemistry-nya nyambung.
Di sisi lain, Iqbal akhirnya tahu kalau Acha opname. Sudah hari ketiga ketika Iqbal mendapat kabar itu dari Glen, sahabatnya. Hatinya panas mendapati kenyataan Acha ditemani Juna dua hari dua malam di ruang perawatan. Sementara tak sepotong kabar pun sampai ke telinganya. Sepanjang hari Iqbal terngiang-ngiang perkataan Glen: “Hati-hati, yang disayang bisa kalah dengan yang selalu ada”.
Hidup tanpa kekurangan, fasilitas serba ada, dan hubungan yang saling menyayangi bukan jaminan tanpa hambatan. Rasa sayang dan perhatian yang besar justru bisa menjadi sebab curiga dan salah pengertian. Dalam hubungan yang manis tetap saja ada curiga, cemburu, kecewa, marah, dan sedih.
Termasuk ketika Acha menemukan fakta, Biya memakai kuncir rambut yang tak dapat disangkal lagi, sama dengan yang ada di meja apartemen Iqbal. Lagipula setelah Acha pulang dari apartemen Biya, Iqbal ternyata juga ke situ. Hatinya remuk.
Novel Mariposa 2 adalah sekuel dari Mariposa 1 yang sudah diangkat ke layar lebar oleh rumah produksi Falcon Pictures dan Starvision Plus. Novel seri pertama Mariposa setidaknya telah terjual 18.000 eksemplar. Mariposa mendapat debut awalnya di platform Wattpad setelah sukses menembus lebih dari 100 juta pembaca di tahun 2018.
Dalam novel terbitan Coconut Books ini pembaca diajak berkelana dalam dilema batin yang pedih ketika cinta harus menghadapi realita-relaita tak terhindarkan. Cobaan datang dari banyak hal, termasuk dari rasa cinta itu sendiri yang tidak selalu utuh.
Judul: Mariposa 2 (parit 1)
Penulis: Luluk HF
Penerbit: Coconut Books
Genre: Fiksi
Tebal: 390 halaman
Edisi: Cetakan, 1 Desember 2021
ISBN: 9786236456101