Pada akhir masa nanti, ketika bumi sudah mendekati napas terakhirnya, dunia dikuasai para pemimpin gak ada akhlak. Saat itu digambarkan sebagai zaman kegelapan, ketidakadilan, dan prahara. Di tengah-tengah konflik dan maksiat, ditambah lagi adanya Dajal, orang-orang beriman tersudut ke ruang sempit.
Saat itulah muncul Imam Mahdi, tokoh akhir zaman yang dijanjikan Rasulullah dalam hadis-hadis sahih. Al-Mahdi adalah pemimpin tunggal yang membawa keadilan, kemakmuran dan keberkahan bagi semua umat manusia. Ia datang dengan pasukannya, merenggut kekuasaan dari para pemimpin zalim, yang menyeret dunia ke jurang kemiskinan dan ketidakadilan.
Datangnya Imam Mahdi adalah doktrin yang diyakini muslim sedunia. Fenomenanya menjadi salah satu dari empat pertanda besar (alamat kubro) hari kiamat, yaitu (1) munculnya Imam Mahdi, (2) munculnya Dajal, (3) turunnya Nabi Isa, dan (4) keluarnya Ya’juj Ma’juj.
Meski tak pernah disebut eksplisit dalam al-Qur’an, kabar tentang Mahdi atau Mehdi ini tidak diragukan. Semua golongan umat Islam meyakini bahwa hal itu bukan spekulasi atau sekedar ramalan. Rasulullah, dalam sebuah hadis marfu’, mengancam siapapun yang menertawakan berita ini. “Siapa yang mendustakan Dajal dia kafir, dan siapa yang mendustakan al-Mahdi dia kafir. (h 1)
Imam Mahdi menyatukan dunia dalam satu kepemimpinan yang dipegangnya selama tujuh tahun. Di bawah kekuasaannya, berkah dari langit turun melimpah ke bumi sehingga segala pungutan ditiadakan, orang miskin disejahterakan, dan keadilan ditegakkan.
Pada masa itu pula Isa al-Masih alias Yesus Kristus diturunkan kembali ke dunia, setelah sekian lama diangkat ke alam langit –menurut teologi muslim. Ditemani Sang Mehdi, Nabi Isa as menyelesaikan tugasnya menyudahi eksistensi Dajal yang telah 4000 tahun menebar fitnah, ancaman, dan pehape. Dajal adalah tokoh dalam eskatologi Islam, berwujud manusia besar pendek, mata buta sebelah. Dia penguasa yang jahat, sadis, agresif, dan menyesatkan.
Kitab yang berjudul asli “Al-qaul al-mukhtashar fi al-amr al-mahdi al-muntazhar” ini menceritakan hal ihwal Imam Mahdi, mulai nama lengkap, keturunan, kebangsaan, ciri-ciri fisik, hingga tanda-tanda eksternalnya. Kabar tentangnya termaktub dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh 26 sahabat nabi yang statusnya zabit (terpercaya) dan mutawatir (terkonformasi).
Namun di luar hadis-hadis tersebut banyak hadis-hadis tidak jelas yang turut meramaikannya. Hadis-hadis lemah tentang al-Mahdi banyak diriwayatkan berantai melalui nara sumber bermasalah yang track record-nya tidak memenuhi kriteria dan reputasi perawi hadis.
Ciri-Ciri Imam Mahdi
Ciri-ciri dan pertanda Imam Mahdi itu banyak, mencapai 62 indikator. Tetapi yang referensinya terjamin hanya hanya tiga saja, yaitu: (1) ia keturunan Nabi Muhammad, (2) nama diri dan nama ayahnya sama dengan Nabi, (3) dahinya lebar serta hidungnya mancung.
Mahdi bukanlah nama. Sebenarnya itu hanya laqab, yang secara harfiyah berarti “Yang mendapat petunjuk”. Nama aslinya Muhammad bin Abdillah. Dalam hadis riwayat Abu Dawud dan Tirmizi, Rasulullah berkata: “Yuwati’u ismuhu ismi wa ismu abihi ismu abii”. Namanya cocok dengan namaku sedangkan nama ayahnya adalah sama dengan nama ayahku.” (h 15)
Konon, duo al-Masih dan al-Mahdi menaklukkan Roma, kemudian membunuh babi dan memecah salib. Penaklukan ini membawa gelombang Islamisasi dunia, kecuali kaum Yahudi. Pasukan al-Mahdi kemudian memerangi mereka. Kaum muslimin mengejar Yahudi sampai bersembunyi di belakang batu-batu dan pohon-pohon. Benda-benda itu berkata: “wahai muslimin, wahai hamba Allah, ini Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia”. Semua tempat berlindung membocorkan posisi mereka yang bersembunyi, kecuali pohon gharqad.
Pada perang terbesar sepanjang masa ini, Dajal yang berdiri di belakang pasukan Yahudi berhasil dikalahkan. Dajal yang mencoba kabur dihadang oleh Nabi Isa as. Begitu menatap Nabi Isa, badan Dajal meleleh seperti lilin terkena api. Maka musnahlah ia setelah eksis selama lebih dari 4000 tahun. Pasca Dajal, dunia diliputi keamanan dan sebentar lagi seluruh episode bumi berakhir.
Cerita itu agaknya kurang teruji kesahihannya. Sebuah episode yang lebih terpercaya adalah ketika Imam Mahdi menjadi imam salat bagi Nabi Isa dan kaum muslimin (h 35). Dasarnya sebuah hadis riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah. Nabi bersabda, “Sekelompok dari umatku ada yang akan terus membela kebenaran hingga hari kiamat. Menjelang hari kiamat turunlah Isa bin Maryam. Kemudian pemimpin umat saat itu berkata, ‘(Wahai Nabi Isa), pimpinlah salat kami. Nabi Isa menjawab: Tidak. Sesungguhnya sudah ada di antara kalian yang pantas menjadi imam. Sungguh, Allah telah memuliakan umat ini”.
Rasulullah saw juga pernah bercerita: “Demi zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh putra Maryam hampir turun di tengah-tengah kalian, sebagai hakim yang adil, yang akan memecahkan salib, membunuh babi, menghapus pajak, membagi-bagikan harta sampai tidak ada lagi orang yang mau menerimanya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidi).
Cerita di atas terdengar seperti fiksi. Tetapi sebenarnya itu adalah redaksional harfiyah dari sebuah hadis yang menurut Badruddin Abu Muhammad al-Aini harus dimaknai idiomatik. Dalam Umdah al-Qari’ fi syarahi al-bukhari yang ditulisnya, frasa “memecah salib” maksudnya menolak keyakinan kaum Nasrani. Sedangkan “membunuh babi” bermakna menyudahi kemungkaran. Bersama Sang Mahdi, Nabi Isa akan mengawal umat Muhammad selama 24 tahun, kemudian wafat dan dimakamkan di samping makam Rasulullah saw di Madinah.
Kitab ini ditulis oleh Imam Ibnu Hajar al-Hatami (1503-1566), seorang ulama berkebangsaan Mesir yang tinggal di Mekah selama 30 tahun. Nama lengkapnya Syihabuddin Abu Abbas Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Hajar al-Haitami al-Makki as-Sa’di al-Anshari. Naskah yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Turos Pustaka ini adalah versi yang telah ditahkik oleh Dr. Ra’id Amir Abdullah, dosen Universitas Mosul, Irak.
Judul: Menanti Imam Mahdi
Judul Asli: Al-qaul al-mukhtashar fi al-amr al-mahdi al muntazhar
Penulis: Ibnu Hajar al-Haitami
Penerbit: Turos Pustaka
Genre: Spiritual Islam
Edisi: Cet 1, Agustus 2022
Tebal: 190 halaman
ISBN: 9786237327738