Dongeng memiliki sisi gelap, Terutama bagi mereka yang tak suka akhir bahagia. Mereka membuat dongeng sendiri. Angkasa Raya tewas mengenaskan dengan mata dan bagian tubuh atas yang terjahit.
Dunia Leya jungkir balik setelah menceburkan diri ke dalam kubangan gelap permainan sang pembunuh bersama Glenn, si misterius yang konon pernah menempati rumah sakit jiwa. Tak ada jalan keluar, ia juga target empuk.
Moment Menyeramkan
Novel ini menceritakan sisi pandang si korban. Aku seolah-olah terbawa masuk ke dunianya. Aku juga bisa merasakan apa yang Grimm lakukan kepada si korban. apalagi pas adegan penyiksaan. huuh, ngeri ngeri gimana gitu haha.
Kak Dhey, penulisnya membuat cerita yang begitu merinding lalu menaburkan beberapa garam cinta. Nggak heran, aku terbaper-baper. Walaupun nggak langsung, tapi, Kak Dhey membuat adegan tentang Leya dan Glenn secara tersirat dan itu keren banget.
Dikemas dengan bahasanya yang kekinian dan nggak ketinggalan jaman, aku pikir anak muda jaman sekarang nggak bakal kebingungan sama kata-kata asing dinovel ini. Aku rasa, yang berani baca cerita ini, pastinya orang yang lumayan jenius. Karena, otak kita akan sekencang-kencangnya berpikir dan menurutku cerita ini kesannya “Wahh banget”.
Meski begitu, ada beberapa adegan yang menurutku masih kurang tergambarkan dan perlu beberapa saat untuk menelaah dan ngebayangin adegannya dalam pikiran. Akhir kisah yang menggantung karena memiliki dua jilid juga satu hal yang sangat disayangkan. Namun, secara garis besar, aku benar-benar merekomendasikan novel ini untuk pembaca yang menyukai genre misteri dan suka penyelidikan. Ayo dibaca!
Judul: Once Upon A Time
Penulis: Dheyamela (@dheantirizky)
Penerbit: Galaxymedia
Kategori : Teen Fiction / Thriller