Bagaimana jadinya jika kelas virtual atau online-mu tiba-tiba kedapatan penyusup misterius? Sosok tak diundang yang bisa berkali-kali muncul dalam kelas online yang hanya bisa diakses oleh para murid dan guru. Hal ini lah yang terjadi dalam kelas online siswa kelas 6A Sekolah Dasar Baruna Vidya. Kegiatan belajar online yang awalnya berjalan tenang, tiba-tiba ramai dengan kemunculan sosok misterius. Sosok berselimut bayangan hitam yang tak pernah masuk dalam hitungan absensi siswa dan tak pernah terlihat wujud aslinya.
Kejadian ini menggelitik hasrat Namira, Vedi, dan Jani siswa kelas 6A, untuk mengungkap siapa sosok misterius itu dan apa yang sebenarnya ia cari. Tergabung dalam kelompok Creepy Case Club, mereka berusaha mengumpulkan berbagai informasi untuk mencari titik terang.
Perjuangan Awal
Namun, siapa sangka, usaha mereka mengumpulkan informasi tak semulus rencanannya. “Badai” Covid-19 membuat pergerakan mereka terbatas, dan parahnya lagi segala macam teror aneh mulai bermunculan lewat gadget mereka. Teror-teror yang membuat mereka maju-mundur untuk melanjutkan penyelidikan.
Segala macam upaya mereka lakukan untuk mengorek informasi agar teror-teror tersebut segera berakhir. Namun, hal itu membuat mereka terjerumus semakin dalam di petualangan misterius tersebut. Bahkan hal-hal di luar nalar pun satu persatu mulai bermunculan. Mereka tidak hanya berhadapan dengan sosok misterius yang tak kasat mata, namun juga dengan kecanggihan teknologi yang membuat mereka memeras otak untuk menyelesaikannya.
Novel karya Rizal Iwan ini berhasil membuat gregetan para pembacanya dengan segala teka-teki yang menyelimuti sosok misterius tersebut. Penggambaran para tokoh yang terbilang masih anak-anak sangat pas. Bahkan kemampuan mereka dalam mengungkap sosok itu pun tergambar dengan sangat pas sebagaimana layaknya anak-anak.
Bagi Anda yang menyukai cerita misteri ringan, buku ini bisa menjadi solusinya. Bahkan buku ini bisa menjadi ajang untuk pemanasan sebelum Anda membaca buku misteri yang lebih berat dan kompleks.
Novel terbitan Kiddo ini memang masuk dalam kategori buku anak, namun siapa sangka cerita yang tersaji dapat dinikmati oleh semua kalangan. Hal-hal konyol yang mereka lakukan pun bisa membuat orang dewasa tertawa. Bahkan hal-hal mencekam pun mampu membuat bulu kuduk orang dewasa berdiri.
Rizal sangat paham, sasaran buku ini mulai usia 8+, maka novelnya pun hanya terdiri 189 halaman. Hal ini membuat pembaca khususnya anak-anak tidak merasa bosan karena bisa langsung selesai sekali baca. Selain itu cerita misteri yang tidak terlalu berat mampu membuat mereka penasaran dengan kisah petualangan yang lainnya. Hal ini bisa menjadi pemantik untuk meningkatkan minat baca pada anak-anak.
Selain “Kasus Jendela Siluman”, novel Creepy Case Club juga memiliki kisah petualangan misteri lainnya. Antara lain “Kasus Nyanyian Berhantu”, “Kasus Si Anak Indigo”, “Kasus Kutukan Congklak”, dan “Kasus Pohon Pemanggil”. Meskipun kisah petualangan misteri anak-anak, namun semuanya memiliki nilai positif yang bisa dijadikan pembelajaran.
Judul: Creepy Case Club “Kasus Jendela Siluman”
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo (Imprint Kepustakaan Populer Gramedia)
ISBN: 978-602-481-808-1