Minggu, 26 Oktober 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

A. Fuadi dan Perjalanan Menggapai Mimpi

Lewat bukunya, ia tak hanya menulis fiksi, namun juga menanamkan sebuah keyakinan kuat: "Man jadda wajada", siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.

Oleh Redaksi JBR
14 Agustus 2024
di Pegiat Buku
A A

A. Fuadi: Sang Penakluk Mimpi dari Tepian Danau Maninjau

Di balik kesibukan Jakarta yang tak pernah lelap, ada sebuah kisah yang bermula dari sebuah pesantren. Kisah itu adalah perjalanan seorang anak desa bernama Ahmad Fuadi, yang kelak dikenal sebagai A. Fuadi, penulis yang menggetarkan jutaan hati lewat goresan penanya. Lewat bukunya, ia tak hanya menulis fiksi, namun juga menanamkan sebuah keyakinan kuat: “Man jadda wajada”, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.

Biografi ini bukan sekadar deretan fakta, melainkan sebuah feature yang akan membawa kita menelusuri lorong waktu, memahami visi, dan meresapi semangat juang seorang penulis yang sukses meruntuhkan sekat-sekat geografis dan bahasa.

Dari Tanah Kelahiran ke Panggung Dunia: Jejak di Kaki Bukit Barisan

Ahmad Fuadi lahir di Bayur, sebuah nagari kecil yang damai di tepi Danau Maninjau. Sejak kecil, ia telah akrab dengan tradisi dan nilai-nilai Islami. Di kampung inilah ia ditempa dalam kehidupan pesantren, sebuah kawah candradimuka yang kelak menjadi latar utama dalam karya fenomenalnya, Negeri 5 Menara.

Pendidikan di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, menjadi titik balik dalam hidupnya. Di sana, ia tidak hanya belajar agama, tetapi juga disiplin, bahasa asing (Arab dan Inggris), serta seni berorganisasi. Lingkungan yang multikultural dan keras di Gontor menempa Fuadi menjadi pribadi yang tangguh, visioner, dan tak mudah menyerah.

Jurnalis, Inovator, dan Pejuang Beasiswa: Kisah di Balik Layar

Setelah lulus dari Gontor, Fuadi melanjutkan pendidikannya di Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Namun, ia tak berhenti di situ. Hasratnya untuk belajar tak terbatas membuatnya berburu beasiswa ke berbagai penjuru dunia. Ia berhasil meraih beasiswa Chevening untuk studi master di Royal Holloway, University of London, dan beasiswa Fulbright untuk studi master di School of Media and Public Affairs, The George Washington University, AS.

BACA JUGA:

Menulis dalam Berbagai Medium: Sesi Diskusi Bersama Dea Anugrah dan Aya Canina

Merayakan Dewasa dan Lukanya: Kilas dari Penulis

Ciri Publik Melek Politik, Peminat Buku Politik Makin Tinggi

Menulis dan Merantau, A. Fuadi: Menitipkan Pesan di Berbagai Tempat

Pengalaman sebagai jurnalis di media nasional seperti Tempo dan VOA (Voice of America) di Washington DC, memberikan Fuadi bekal yang sangat berharga. Ia belajar cara menuturkan cerita dengan kuat, riset yang mendalam, dan memahami denyut nadi masyarakat. Pengalaman inilah yang menjadi fondasi kuat saat ia mulai menulis novel.

Lahirnya Trilogi Negeri 5 Menara: Ketika Kata Menjadi Gerakan

Lahirnya Negeri 5 Menara pada tahun 2009 adalah sebuah ledakan. Novel ini bukan hanya sekadar buku, melainkan sebuah inspirasi massal. Fuadi, dengan gaya bahasa yang mengalir dan penuh semangat, menceritakan kisah Alif, sahabat-sahabatnya, dan motto yang melegenda: “Man jadda wajada”.

Trilogi ini dilanjutkan dengan Ranah 3 Warna dan Rantau 1 Muara, yang semuanya mengisahkan perjuangan para santri dalam menggapai mimpi. Kesuksesan trilogi ini tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional. Buku-bukunya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, menginspirasi pembaca dari berbagai latar belakang budaya.

Beyond the Bestseller: Misi Sosial dan Pengabdian

Kesuksesan tak membuat Fuadi lupa akan akarnya. Dengan uang dari hasil penjualan buku, ia mendirikan Yayasan Komunitas Menara yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan. Ia memberikan beasiswa kepada anak-anak kurang mampu, mendirikan sekolah, dan menginspirasi banyak orang untuk berkarya dan mengabdi. Fuadi kini tak hanya dikenal sebagai penulis, tetapi juga sebagai motivator, pembicara, dan penggerak sosial. Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa mimpi, sebesar apa pun, bisa diwujudkan dengan tekad dan kerja keras.

Ahmad Fuadi telah membuktikan bahwa pena bisa lebih tajam dari pedang. Lewat karyanya, ia tak hanya menulis cerita, tetapi juga menularkan semangat. Legasi Negeri 5 Menara bukanlah sekadar cerita fiksi, melainkan sebuah pengingat abadi bahwa setiap orang, dari mana pun asalnya, memiliki potensi untuk menggapai menara impiannya.

Topik: A Fuadinegeri 5 menara
SendShareTweetShare
Sebelumnya

Islamic Book Fair 2024 dan Jihad Literasi

Selanjutnya

Menuju Indonesia 2040 yang Bukan Kaleng-kaleng

Redaksi JBR

Redaksi JBR

You are what you read, you read what we review.

TULISAN TERKAIT

Menulis dalam Berbagai Medium: Sesi Diskusi Bersama Dea Anugrah dan Aya Canina

Menulis dalam Berbagai Medium: Sesi Diskusi Bersama Dea Anugrah dan Aya Canina

16 Oktober 2025
Merayakan Dewasa dan Lukanya: Kilas dari Penulis

Merayakan Dewasa dan Lukanya: Kilas dari Penulis

15 Oktober 2025
Ciri Publik Melek Politik, Peminat Buku Politik Makin Tinggi

Ciri Publik Melek Politik, Peminat Buku Politik Makin Tinggi

4 September 2025
Menulis dan Merantau, A. Fuadi: Menitipkan Pesan di Berbagai Tempat

Menulis dan Merantau, A. Fuadi: Menitipkan Pesan di Berbagai Tempat

25 Agustus 2025
Selanjutnya
Selanjutnya
Menuju Indonesia 2040 yang Bukan Kaleng-kaleng

Menuju Indonesia 2040 yang Bukan Kaleng-kaleng

Ulasan Pembaca 1

  1. Ping-balik: Diksi Teror yang Memantik Aksi - Jakarta Book Review (JBR)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

20 Oktober 2025
Menulis dalam Berbagai Medium: Sesi Diskusi Bersama Dea Anugrah dan Aya Canina

Menulis dalam Berbagai Medium: Sesi Diskusi Bersama Dea Anugrah dan Aya Canina

16 Oktober 2025
Merayakan Dewasa dan Lukanya: Kilas dari Penulis

Merayakan Dewasa dan Lukanya: Kilas dari Penulis

15 Oktober 2025
Cover buku "The Great Gatsby"

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

9 Oktober 2025
Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

6 Oktober 2025
The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In