PUTUSKAN SEKALI
Prinsip Lazy Genius
Saya tidak melanggar hal mendasar apa pun dengan pernyataan ini, tetapi sejak dulu saya benci hari Senin.
Kadang, saya menyambut hari itu dengan sikap malas, “Apa pun yang terjadi, terjadilah”. Kemudian saya menangis di depan secangkir kopi dingin bersamaan dengan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar.
Pada hari Senin lainnya, saya mendapat kegeniusan dalam dosis tertentu. Saya menghabiskan Minggu malam dengan mengisi kegiatan yang seru. Menjadwalkan semua menu yang akan saya masak, berapa gelas yang harus Saya minum, tugas-tugas yang harus diselesaikan, hingga berapa ayat suci yang harus saya baca dalam satu jam. Namun, semua itu hanya panduan karena pada dasarnya tak ada yang terjadi.
Senin yang malas tidak berhasil karena saya tidak tahu apa yang harus dilakukan, sementara Senin yang genius juga tidak berhasil karena saya memberi beban terlaly banyak pada diri sendiri.
Kemudian, saya memutuskan untuk menyambut Senin dengan bahagia (dan banyak tantangan lainnya) dengan prinsip pertama kita: Putuskan sekali.
CARA TERMUDAH MEMBERI OTAK WAKTU UNTUK ISTIRAHAT
Penelitian tentang hal ini bervariasi dan mungkin susah diungkapkan dengan jelas dan runut, tetapi dalam hidup, kita masih membuat banyak keputusan. Ya, banyak sekali. Terus-menerus membuat keputusan merupakan salah satu alasan kita tidak memiliki energi untuk memikirkan hal yang penting. Dengan membuat sekali keputusan dan tidak pernah kembali lagi ke tahapan itu, akan memberi ruang istirahat untuk otak.
Anda mungkin berpikir, memiliki keputusan lebib dulu terkesan seperti robot. Namun, ingatlah, otomatisas! baru akan membentuk robot jika dilakukan pada segala hal. Membuat keputusan satu-kali tentang apa yang tidak penting bagi diri kita justru memberi ruang untuk memahami Seni Menata Hidup ala Lazy Genius, dan Anda akan segera merasakan manfaatnya.
MENYAMBUT HARI SENIN DENGAN CARA PUTUSKAN SEKALI
Menyambut hari Senin memberikan tekanan tersendiri bagi saya karena membuat semua keputusan seperti dikembalikan ke nol. Tiba-tiba saja anggota keluarga harus sibuk ke atas ke bawah, sarapan dari sisa makanan semalam, mencari baju sekolah dengan kepanikan. Semua kesemrawutan itu terasa baik-baik saja di hari Sabtu, tetapi tidak di hari Senin, hari saat semua hal harus produktif.
Karena hari Senin akan terus datang, maka saya harus berusaha menghadapinya. Saya mulai dengan urusan baju. Memilih baju memang hanya menggunakan sedikit pikiran, tetapi yang sedikit itu tetap membutuhkan energi. Saya memutuskan untuk menyiapkan seragam hari Senin dan tak pernah memikirkan hal itu lagi. Sejujurnya, saya menggunakan pakaian yang sama setiap Senin selama lebih dari tiga tahun.
Saya merasakan dampak langsung dari keputusan itu dan ingin melakukannya lebih. Seiring waktu, saya terus membuat beberapa keputusan—tentang jam berapa saya harus bangun, hal pertama yang dilakukan di pagi hari, atau menu untuk makan malam. Saya akan terus melanjutkan menambah daftar itu.
Sekarang saya menyukai hari Senin karena semua keputusan pasti itu memberi awal lompatan yang indah untuk hari dan pekan tersebut. Alih-alih terganggu dengan segala keputusan yang harus dibuat, menjalani keputusan sekali secara konsisten memberi saya waktu melakukan hal-hal penting. Saya memiliki kesempatan melakukan kegiatan yang saya sukai, seperti membaca, mendengarkan musik, dan bermain dengan anak-anak.
Terdengar aneh bahwa satu keputusan yang dibuat sekali itu bisa memberikan pengaruh seperti itu, tetapi itulah yang menjadikannya bagian dari Lazy Genius Way.
KEPUTUSAN TETAP YANG SUDAH ADA
Mungkin Anda tidak menyadari jika dikelilingi berbagai keputusan tetap:
- Menu makanan cepat saji.
Para pengelola resto telah membuat keputusan sekali apa saja makanan yang mereka sajikan dan memberi nomor pada setiap sajian. Yang Anda harus lakukan adalah berkata, “Pesan yang nomor dua dengan Diet Coke.”
- Rekomendasi Netflix di email.
Dalam versi asli, kita meletakkan film yang ingin kita lihat di antrean, dan Netflix akan mengirimkan rekomendasi film lainnya di email, sehingga Anda tidak perlu memutuskan film apa yang akan ditonton selanjutnya.
- Liturgi gereja (nyanyian pujian ketika ibadat). Bacaan yang responsif, komuni”, dan penuh berkah ini termasuk keputusan tetap. Keputusan sekali bisa saja sudah ditetapkan untuk kita, tetapi terasa lebih kuat jika kita membuatnya sendiri.
Faktanya, semua barang yang kita miliki merupakan sebuah keputusan tetap. Ketika kita membeli kemeja, satu set pena baru, atau satu botol minyak zaitun dari Costco, pilihan untuk membeli itu disertai dengan pilihan untuk menggunakan, menyimpan, dan merawatnya.
Namun, ketika kita tidak mengikuti pilihan, meletakkan kemeja di dalam tas, menyimpan pena di laci yang tak pernah dibuka, dan meletakan botol minyak zaitun di lantai dapur karena raknya tak cukup, yang terjadi justru kita sedang menambah kekacauan, bukannya memudahkan dan memberi ruang.
Maka dari itu, penting untuk membuat sebuah keputusan tetap yang baik. Buatlah keputusan sekali untuk berbagai hal. Mulai dari barang di lemari, hingga apa saja yang harus ditulis di kalender. Sebuah keputusan yang memang sengaja dibuat akan membuat otak kita lebih rileks, membebaskan diri untuk memikirkan mana yang penting. Juga, keluar dari siklus memilih ini dan itu yang tak berkesudahan.
Kemungkinan itu tak terbatas, tetapi kita tak perlu sampai terbawa menjadi tak terbatas juga. Hilangkan rencana membuat tiga puluh tujuh keputusan begitu selesai membaca bab ini, sebab tiga puluh enamnya pastj akan kita lupakan keesokan hari. Sederhana saja, cari satu hal yang menurut kita bisa dilakukan saat ini.
PUTUSKAN HADIAH SEKALI
Kita senang memberi hadiah, senang melihat orang lain bahagia dan menikmati momen memilih kertas kado warna-warni. Namun nyatanya, itu sangat merepotkan. Jika tiba-tiba harus memberikan seseorang kado, ketika sedang menyelesaikan suatu pekerjaan, memikirkan hadiah apa dan mencari kertas kado yang menarik merupakan suatu hal yang menganggu. Perasaan itu memang terdengar jahat. Padahal bukannya tak mau memberi kado, Anda hanya merasa tak punya kesempatan untuk berpikir lebih tentang prosesnya.
Jika Anda orang yang rajin dan senang bertanya, Anda bisa saja membuat daftar barang yang mereka sukal dan tidak disukai, dengan menanyakannya pada semu orang. Atau membuat tabel berisi daftar barang yang dapat dijadikan pilihan untuk hadiah di tahun mendatang, atau mulai berbelanja Natal sejak April. Jika hal itu tidak membuat sinting, silakan dilakukan.
Bersyukurlah karena menjadi orang malas yang genius, Anda akan melakukan hal yang jauh lebih sederhana. Mari kita eksplorasi beberapa rencana.
Kado untuk Guru
Jika kita memiliki anak, kemungkinan mereka memiliki guru entah di sekolah atau tempat les, dan kini sebagai orang tua, kita memikirkan hadiah apa yang pas untuk seorang guru. Setidaknya ada tiga hari besar yakni Hari Guru, Natal, dan perpisahan akhir sekolah. Jumlah itu akan berlipat seiring dengan jumlah anak. Wow! Anda tidak memiliki waktu untuk memikirkan itu.
Jalan keluarnya adalah putuskan sekali. Sekarang pilih apa yang akan kita berikan untuk para guru di setiap momennya. Misalnya saya, untuk Natal memberi kado buku??, untuk Hari Guru saya memberi kupon belanja di Target. Lalu untuk perpisahan sekolah, saya menulis Catatan menyentuh disertai dengan gambar serta tulisan anak. Tentu saja Anda tidak harus terpaku mengikuti pilihan saya. Buatlah pilihan sendiri.
Saya bisa merasakan kegalauan Anda, Itu memang terdengar seperti ide luar biasa, tetapi Anda terlihat terpaksa melakukan hal semacam itu. Lepaskan saja perasaan tersebut. Niatkan membuat rencana pemberian hadiah. Dengan begitu, Anda telah menyelamatkan diri dari stres, kesal, atau menyerah yang berujung membeli cangkir kopi chevron di Target. Buatlah keputusan sekali dan untuk selamanya.
Kado untuk Teman Anak
Ketika mendapat undangan pesta ulang tahun, dua hal yang selalu saya pertanyakan adalah Haruskah saya datang? dan kado apa yang harus diberikan?
Pertanyaan tentang kado itu muncul bukan berarti saya si tokoh dingin pembenci Natal dan kebahagiaan, Ebenezer Scrooge!?. Namun, saya sedang mempertanyakan hal yang mungkin terjadi dengan kado itu.
Apakah saya akan turut berkontribusi membuat berantakan rumah orang lain? Apakah saya tidak sedang buang-buang energi mencari kado, sementara saya sama sekali tidak tahu apa yang disukai anak itu? Apakah saya melakukan ini hanya untuk memenuhi ekspektasi budaya yang berdasar pada materialisme dan konsumerisme? Pikiran pun melayang-layang tak karuan.
Setiap kali ada teman anak yang berulang tahun, saya membelikan barang yang sama, seperti puzzle, buku, perlengkapan seni, atau gift card. Toko mainan lokal & tempat saya memiliki katalog. Saya biasa menyelipkan gift card di dalam katalog itu, sehingga anak tersebut bisa memilih sendiri mainan yang diinginkan.
Terlepas dari apa pun pilihan Anda, intinya adalab putuskan sekali. Ketika ada undangan mendadak, Anda sudah tahu harus membeli apa.
Kado untuk Anggota Keluarga
Memilih kado untuk orang yang kita kenal dengan baik mungkin terasa lebih mudah, tetapi tetap ada kesempatan untuk menggunakan resep putuskan sekali. Cara populer untuk menentukan barang yang akan diberikan untuk orang yang disayang adalah ”sesuatu yang Anda inginkan, sesuatu yang Anda butuhkan, sesuatu untuk dikenakan, sesuatu untuk dibaca”. Jika batasan itu membantu, silakan gunakan.
Setiap tahun saya selalu memberikan ayah tiri saya buku, karena ia suka membaca dan jarang keluar rumah untuk mencari buku sendiri, terutama ketika ada koran di dekatnya. Buku yang diberikan berbeda-beda, tetapi jenis hadiahnya sudah merupakan keputusan tetap. Adik Pperempuan saya senang dengan produk kecantikan, jadi Saya menghadiahkannya beberapa jenis produk kecantikan yang mungkin tidak bisa ia dapatkan sendiri.
Kado Pernikahan dan Baby Shower
Keputusan tetap yang sudah Anda buat disebut daftar hadiah. Penerima menyampaikan barang-barang yang mereka inginkan. Beberapa orang mungkin tidak membeli berdasarkan daftar itu, dan memberikan hadiah yang tidak diinginkan. Di titik ini saya merasa keberatan, meski saya tidak sampai bilang kalau Anda menyampah karena membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan.
Seimbangkan daftar hadiah yang tidak personal dengan sesuatu yang personal. Untuk baby shower, belilah paket piyama bayi seperti keinginan mereka, dilengkapi dengan buku favorit anak-anak. Untuk wedding shower, berikan set alat makan sesuai dengan harapan calon mempelai dan tambahkan beberapa resep favorit tulisan tangan. Letakkan di mangkuk, lalu bungkus dengan kain dapur cantik yang sepertinya akan mereka sukai.
PUTUSKAN SEKALI APA YANG ANDA KENAKAN
Saya sudah menceritakan tentang seragam Senin. Memilih baju pada hari itu, yang sebelumnya selalu membuat saya stres. Itulah kenapa memiliki seragam Senin menjadi seperti sebuah berkah.
Saya bahkan berniat melangkah lebih jauh setelah mendengar kisah seorang pria yang memiliki seragam harian. Ketika menemukan celana yang cocok, ia membeli tiga. Saat menemukan kaus hitam yang pas, ia membeli tujuh sekaligus. la mengenakan sepatu hitam yang sama sampai rusak dan kemudian membeli sepatu yang sama sebagai pengganti. Pria ini memiliki beberapa pasang baju dalam favorit dan kaos kaki, semua hitam.
Kemungkinan pakaiannya sangat terbatas, tetapi saya menyukai hal tersebut. Pria ini memutuskan apa yang disukai dan mengenakannya setiap hari. Ia tidak perlu mengeluarkan energi setiap pagi untuk memikirkan baju yang akan dipakai. Satu keputusan itu memberikan pengaruh yang lebih luas pada bagaimana ia mencuci, bagaimana dan di mana ia menyimpan baju-bajunya, bagaimana ia berkemas untuk perjalanan, dan bagaimana ia menyesuaikan bajunya berdasarkan cuaca.
Namun, Anda tentu tidak harus mengenakan baju yang sama setiap hari untuk melihat keuntungan bagaimana satu keputusan tetap bisa berdampak pada banyak hal lainnya.
Memilih gaun untuk acara pernikahan misalnya. Bagaimana jika sekarang kita menyiapkan dua gaun, satu untuk cuaca panas dan satu dingin? Kita tidak perlu lagi bertanya apakah nyaman atau apakah harus mengenakan Spanx (sejenis pakaian dalam) karena sudah menemukan yang pas. Kita bisa memilih gaun yang bisa dikenakan untuk acara formal maupun informal, cukup dengan tambahan detail sepatu atau perhiasan.
Tolong jangan artikan bahwa saya mengharuskan Anda punya dua gaun saja, semua baju warna hitam, atau Tuban melarang jumlah sepatu yang berlebihan, Bukan itu intinya.
Intinya, Anda memiliki kesempatan untuk menciptakan keputusan yang tetap. Kecuali, jika Anda memang Suka berdandan dengan gaun cantik untuk sebuah pernikahan karena biasanya memakai jeans dan kaus? Apa pun alasannya, sediakanlah waktu untuk memutuskan satu dari jutaan pilihan, jika hal itu memang bisa memberikan kebahagiaan sejati. Putuskanlah sekali yang menurut Anda itu sangat cocok untuk Anda.
PUTUSKAN SEKALI APA YANG ANDA MAKAN
Waktu makan merupakan kesempatan lain untuk membuat keputusan sekali. Saya hobi memasak dan senang menghabiskan waktu di dapur. Meskipun hanya menghasilkan roti Prancis. Memasak untuk orang lain merupakan hal yang penting bagi saya, tetapi tak lantas membuat situasi itu terbebas dari stres.
Daripada menjadi malas sepenuhnya dengan tidak miliki rencana apa pun atau menjadi genius sepenuhnya, tetapi seperti robot, saya memilih Lazy Genius dengan cara membuat bagian yang memicu stres menjadi lebih mudah berkat seyjumlah keputusan tetap. Dengan senang hati saya akan membagi beberapa tips.
Gunakan Bahan yang Sama
Pemicu terbesar stres biasanya tampak pada hal-hal yang tidak ada batasnya. Saya menginginkan semua bahan makanan, semua buku resep baru, dan waktu yang leluasa untuk mewujudkan resep baru. Dan saya ingin anak-anak menikmati masakan saya setiap gigitannya tanpa kritikan satu pun.
Daripada bertekuk lutut pada kemungkinan tanpa batas dan anak-anak saya yang senang menjadi kritikug makanan, saya membuat keputusan sekali, hanya memasak dengan bahan-bahan yang ada di daftar tetap yang saya buat.
Misalnya, satu-satunya ikan yang kami makan adalah salmon. Untuk saat ini kami melewatkan kerang-kerangan. Di barisan sayur, kami mengonsumsi wortel, kentang, kacang hijau, jagung, dan beberapa lainnya. Kami sedang tidak menyajikan artichoke (tunas bunga thistle bernutrisi tinggi), daun bawang, dan labu.
Makanan tertentu dalam daftar tetap itu kadang tidak disajikan di meja, dan tak ada satu pun yang mencarinya. Nanti ketika anak-anak meminta menu lain dan saya mendapat kesempatan lebih banyak di dapur dan anggaran, saya akan menambahkan daftar tersebut.
Perlu diingat, saya membatasi daftar bahan bukan karena saya membenci makanan itu. Saya sangat menyukainya lebih dari apa pun Dan karena saya menyukainya, saya ingin pengalaman di dapur khususnya saat memasak untuk anak-anak, berlangsung semenyenangkan mungkin. Saya melakukannya untuk diri sendiri.
Tips dari saya: Membuat daftar tetap bahan makanan akan membuat keputusan lainnya menjadi lebih mudah. Memilih resep baru sangat mudah karena saya melewatkan resep dengan bahan yang tidak ada di daftar. Berbelanja jadi lebih mudah karena selalu membeli barang yang sama. Menempatkan bahan makanan juga sangat mudah karena saya tidak perlu membuat ruang untuk parang-barang baru.
Membuat keputusan sekali berarti menciptakan kemudahan. Mari kita gali kemungkinan lain yang membuat memasak dan makan menjadi lebih mudah.
Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Tenang, Kamu bisa mendapatkan bukunya di Jakarta Book Review Store.
Jakarta Book Review memiliki banyak koleksi buku bermutu lain yang tentunya dengan harga terjangkau, penuh diskon, penuh promo, dan yang jelas ada hadiah menariknya. Tidak percaya? Buktikan saja.