Kamis, 2 Oktober 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

Nahrawi Salam: Soal Alumni Timur-Barat Itu

Perbedaan pendapat jangan sampai merontokkan ukhuwah. Kalau kita ribut sesama Islam, yang untung orang lain.

Oleh Nasrullah Ali-Fauzi
22 Juni 2024
di Berita Utama
A A

Sebagai orang yang lama belajar Islam di Timur Tengah, yakni 41 tahun, Dr. Nahrawi Salam punya gagasan menarik soal perdebatan laten antara alumni Timur-Barat. Ia memandangnya secara arif. Menurutnya, belajar Islam di mana saja  sama. Di Timur Tengah atau Barat tak ada bedanya. Tak perlu dipersoalkan. Belajar di Chicago, misalnya, toh guru-gurunya banyak yang berasal dari Mesir, Pakistan. Yang penting, bagaimana orangnya. “Kalaupun ada perbedaan antara dua alumni, itu wajar-wajar saja. Yang dilarang agama adalah berpecah belah. Sebab, inti ajaran sosial Islam adalah persaudaraan dan persatuan,” tegasnya.

Begitupun ia tampak berhati-hati dalam menilai tradisi belajar Islam di Barat, khususnya menyangkut masalah sekularisasi. Menurutnya, kajian Islam di sana memang sering tidak berdasarkan bahasa agama murni. “Barat sering mengkaji Islam untuk kepentingan tertentu. Akibatnya, Islam diterjemahkan seenaknya, tanpa peduli pada kebiasaan yang telah berlangsung lama di Timur Tengah,” katanya.

Namun, Nahrawi juga tidak mau sembarangan dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang, khususnya terhadap pendapat ulama atau cendekiawan yang dinilai oleh kalangan tertentu berpikiran nyeleneh.  Menurutnya, pendapat yang dinilai aneh oleh sebagain masyarakat jangan buru-buru dinilai pesannya. Kalaupun  tidak setuju terhadap pendapat seseorang, harus dilihat dulu permasalahannya. Dan jangan  percaya begitu saja kepada surat kabar atau majalah.

Dalam kajian ilmu seseorang diajarkan untuk meyakini kebenaran itu dengan keyakinan yang bisa dibuktikan. Menurutnya, salah besar kalau baru mendengar sepotong-sepotong, lantas diulas oleh yang lain dengan emosi, kemudian yang lain menjatuhkan vonis. Itu bukan bahasan ilmiah, tapi kerjaan orang politik “Kalau saya  tidak setuju, saya akan langsung tanya kepada yang bersangkutan mengapa dia berpendapat demikian dan apa alasannya. Kalau alasannya tepat, no problem,” ujarnya.

Kalaupun terjadi perbedaan dalam membahas soal-soal Islam antara alumni Barat dan alumni Timur Tengah, mari kita lihat perbedaan itu dalam rangka ukhuwah. “Perbedaan pendapat jangan sampai merontokkan ukhuwah. Kalau kita ribut sesama Islam, yang untung adalah orang lain.

BACA JUGA:

10 Tahun Jokowi: Siapa Puas, Siapa Tak Puas, Mengapa?

Sandyakala Ning Prabu Mulyono

Lawan Oligarki, Media Wajib Pertahankan Demokrasi

Menyikapi Kegentingan Konstitusi, Dewan Guru Besar UI Bicara

Topik: Nahrawi SalamTimur dan Barat
SendShareTweetShare
Sebelumnya

Pojok Jakarta: Dr. KH. Nahrawi Salam, Ulama Betawi Teladan Sejati (Bagian 2-Habis)

Selanjutnya

Selamat Ulang Tahun Jakarta, Semoga Wargamu Bebas dari Polusi Udara

Nasrullah Ali-Fauzi

Nasrullah Ali-Fauzi

Anak Betawi yang lahir di Kuningan, Jakarta. Dulu alumnus IAIN Jakarta dan Universitas Kebangsaan Malaysia ini adalah wartawan majalah Panji Masyarakat. Saat ini tinggal di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.

TULISAN TERKAIT

10 Tahun Jokowi: Siapa Puas, Siapa Tak Puas, Mengapa?

10 Tahun Jokowi: Siapa Puas, Siapa Tak Puas, Mengapa?

15 Oktober 2024
Sandyakala Ning Prabu Mulyono

Sandyakala Ning Prabu Mulyono

27 Agustus 2024
Lawan Oligarki, Media Wajib Pertahankan Demokrasi

Lawan Oligarki, Media Wajib Pertahankan Demokrasi

22 Agustus 2024
Menyikapi Kegentingan Konstitusi, Dewan Guru Besar UI Bicara

Menyikapi Kegentingan Konstitusi, Dewan Guru Besar UI Bicara

22 Agustus 2024
Selanjutnya
Selanjutnya
Selamat Ulang Tahun Jakarta, Semoga Wargamu Bebas dari Polusi Udara

Selamat Ulang Tahun Jakarta, Semoga Wargamu Bebas dari Polusi Udara

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025
Versi Hard Cover pada Buku 3726 MDPL

3726 MDPL: Titik Tertinggi Belajar Melepaskan

29 September 2025
Poster-poster kegiatan IIBF 2025

IIBF 2025: Upaya Peningkatan Literasi dan Tantangan Industri Penerbitan Buku di Indonesia

24 September 2025
Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

22 September 2025
Slow Productivity, Cara Baru Menikmati Pekerjaan

Slow Productivity, Cara Baru Menikmati Pekerjaan

16 September 2025
Cover buku dan film La tresse

Buku “La tresse” Karya Laetitia Colombani akan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

15 September 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In