Yogyakarta – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (PC IMM) menggelar launching sekaligus bedah buku “Berdiang di Perapian Buya Syafii”, Rabu (5/1/2022) di Gedung AR B Universitas Muhammadyah Yogyakarta (UMY). Acara ini bertujuan mendorong semangat generasi muda untuk menuangkan gagasannya dan optimis dalam melihat konteks permasalahan kebangsaan.
Acara ini digelar berkolaborasi dengan Maarif Institute, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, IMM DIY, dan Koordinator komisariat IMM UMY.
Dalam acara ini, penulis buku tersebut turut hadir. Bahkan Buya Syafii Maarif pun turut bergabung meski melalui platform Zoom.
Hasan Nopremon selaku perwakilan penyelenggara menyampaikan tujuan diadakanya acara ini adalah untuk melihat kembali gagasan dan buah pikir Buya Syafii untuk mengajak anak muda sebagai penerus bangsa sadar akan bagaimana membangun peradaban yang maju dan modern terutama dalam konteks sosial di negara.
“Kita akan belajar bagaimana kita bisa mengambil ilmu dari pemikiran dan gagasan Buya Syafii ini,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (12/1/2022).
Ketua DPD IMM DIY Akmal Ahsan dalam sambutannya yang sekaligus membuuka acara mengatakan, buku karya dari Riki Dhamparan ini memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi kebangsaan Indonesia dan tidak lepas dari pandangan dan gagasan Buya Syafii.
Direktur Maarif Institute, Abd Rohim Gazali mengatakan, buku ini semakin memperkaya pemikiran khazanah gagasan dan Spirit Buya.
Ketua PP Muhammadiyah Periode 2000-2005, Buya Syafii Maarif dalam sambutannya berharap launching dan bedah buku ini bisa membangun pemikiran dan gagasan baru tentang kebangsaan, agama, dan budaya di Indonesia.
Dalam acara ini ada tiga pemateri, yaitu Faris Al-fadhat yang juga sebagai wakil rektor IV Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK UMY. Dilanjutkan, Raudal Tanjung Banua, Sastrawan Yogyakarta, dan terakhir Moh Shofan, direktur program Maarif Institute.
Di penghujung acara, Riki Dhamparan Putra selaku penulis buku ini mengatakan pendapatnya, bahwa generasi muda adalah tonggak dalam peradaban. “Buku ini adalah sebuah doa yang diimplementasikan dalam kerja menulis,” ucapnya. (ST/JBR)