Pernahkah Anda merasa bahwa ajakan-ajakan penting seringkali terabaikan atau tidak mendapatkan respons yang Anda harapkan? Banyak di antara kita mungkin pernah mengalami momen di mana ajakan untuk mendukung lingkungan, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, atau bahkan mengikuti gaya hidup sehat tidak mendapatkan perhatian yang memadai. Untuk itu, prinsip persuasi menjadi hal penting dalam menghadapi situasi ini dan tidak boleh kita abaikan.
Berkenaan dengan hal ini, “The Communication Book” karya Mikael Krogerus and Roman Tschappeler memberikan prinsip-prinsip persuasi sebagai strategi atau teknik untuk memengaruhi orang lain agar menerima gagasan, pendapat, atau tindakan tertentu. Berikut adalah enam prinsip persuasi yang terdapat dalam buku “The Communication Book”:
1. Timbal-Balik
“Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan”. Prinsip ini telah ada sejak lama dan berkaitan dengan hukum karma. Jika Anda ingin mendapatkan sesuatu, berikanlah sesuatu. Agar ajakan Anda berhasil, tawarkan sesuatu terlebih dahulu, kemudian meminta sesuatu yang Anda inginkan.
2. Otoritas
Otoritas tidak hanya tentang kekuasaan, tetapi juga keahlian dan kredibilitas. Prinsip ini mengandalkan kredibilitas dan keahlian seseorang atau lembaga dalam suatu bidang. Orang cenderung lebih mudah terpengaruh oleh seseorang yang dia anggap memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan.
3. Konsistensi
Berfokus pada prinsip konsistensi dalam perilaku dan komitmen pada suatu pilihan. Jika seseorang telah mengambil langkah kecil yang konsisten menuju suatu tujuan atau keputusan, mereka cenderung akan lebih menerima langkah-langkah besar yang sejalan dengan pilihan sebelumnya. Konsistenlah pada satu hal, orang akan mengingat Anda karena hal tersebut.
4. Konsensus
Prinsip ini berkaitan dengan bukti sosial. Ajakan untuk sesuatu yang viral bisa lebih berpeluang mendapat respons positif. Karenanya, mengandalkan keyakinan bahwa orang cenderung mengikuti tindakan orang lain dalam situasi yang tidak jelas atau tidak pasti. Bukti bahwa banyak orang lain sudah melakukan sesuatu akan meningkatkan kemungkinan bahwa orang lain akan mengikuti perilaku tersebut.
5. Kelangkaan
Konsep bahwa sesuatu yang langka atau terbatas nilainya akan lebih menarik bagi orang-orang. Ketika sesuatu dianggap langka atau akan hilang, orang cenderung lebih tertarik untuk mendapatkannya. Maka, tawarkanlah sesuatu yang langka dan jarang orang lain dapatkan.
6. Kesukaan
Prinsip ini menekankan pentingnya menciptakan koneksi dan hubungan positif dengan orang lain. Orang cenderung lebih mudah terpengaruh oleh orang yang mereka sukai, anggota kelompok yang sama, atau orang yang memiliki kesamaan minat dan nilai. Dengan mengetahui kesukaan orang yang kita beri tawaran, kita lebih mudah mengajak orang tersebut.
Prinsip Persuasi “The Communication Book”
Dalam dunia yang penuh dengan ajakan dan pesan yang beragam, tidaklah jarang jika ajakan kita seringkali diabaikan oleh orang lain. Namun, dari buku “The Communication Book,” kita dapat belajar enam prinsip persuasi yang efektif untuk menghadapi situasi tersebut. Dengan mengaplikasikan timbal balik, otoritas, konsistensi, konsensus, kelangkaan, dan kesukaan dalam menyampaikan ajakan, kita dapat meningkatkan peluang mendapatkan respons yang positif dan menggerakkan orang lain untuk bertindak.
Persuasi yang tepat akan membantu pesan kita menjangkau hati dan pikiran orang lain, dan memberikan dampak yang lebih besar dalam menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Jadi, mari kita terus belajar dan berlatih menggunakan prinsip-prinsip persuasi ini, agar ajakan kita tidak lagi terabaikan, melainkan menjadi motivasi bagi orang lain untuk berbuat lebih baik.