Sabtu, 11 Oktober 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

5 Novel Thriller yang Dicap Sebagai Akar Kejahatan

Oleh Siti Khotijah
8 November 2021
di Berita Buku
A A
Ilustrasi buku kejahatan dalamThe Evil Dead. (Foto: cinema2cinema.com/Jakarta Book Review)

Ilustrasi buku kejahatan dalamThe Evil Dead. (Foto: cinema2cinema.com/Jakarta Book Review)

7 Buku ini dituding sebagai akar kejahatan di dunia

Jakarta – Sejumlah buku yang bermunculan saat ini, ada beberapa yang dicap kontroversial, kekirian, hingga dilarang beredar. Bahkan buku-buku tersebut dituding menyebarkan kejahatan atau pemikiran ekstrem di tengah masyarakat. Selain itu sejumlah buku fiksi yang menyajikan kekerasan eksplisit juga kerap dijadikan kambing hitam atas perilaku kejahatan di tengah masyarakat.

Berikut beberapa buku yang dicap sebagai biang kejahatan,

The Catcher In The Rye – J.D. Salinger

Persamaan antara pembunuh Mark David Chapman, John Hinckley, dan Lee Harvey Oswald, yaitu sama-sama terobsesi pada buku The Catcher In The Rye karya JD Salinger. Setelah Mark David Chapman menembak mati John Lennon, ia membaca Catcher in the Rye sambil menunggu polisi tiba untuk menangkapnya. John Hinckley, pria yang berusaha membunuh mantan presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan juga membaca buku ini. Menurut informasi yang beredar Lee Harvey Oswald, pembunuh Presiden John F. Kennedy juga pengagum buku ini.

BACA JUGA:

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Buku “La tresse” Karya Laetitia Colombani akan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

Perjalanan Alwijo “Nebeng” ke NTT untuk Bangun Rumah Belajar

Battle Royale – Koushun Takami

Sejak pertama rilis, novel Battle Royale sudah melahirkan kontroversi di Jepang. Novel ini menampilkan kekerasan dalam bentuk yang paling ekstrem. Battle Royale berkisah tentang siswa kelas 3 SMP yang terpaksa saling bunuh untuk memenangkan program simulasi buatan pemerintah. Kabarnya, Takami menuliskan Battle Royale sebagai sindiran terhadap pemerintah Jepang atas kematian para prajurit muda negeri sakura dalam Perang Dunia II.

Selain itu, novel ini dikait-kaitkan dengan insiden Penggorokan Slasebo. Satomi Mitarai, seorang siswi SD berusia 12 tahun digorok oleh siswi di kelasnya sendiri. Pelaku yang  masih berusia 11 tahun gemar menonton acara-acara bertema kekerasan. Dia juga diketahui sebagai pembaca Battle Royale.

Rage – Stephen King

Stephen King yang biasa disebut dengan nama pena Bachman pernah menerbitkan novel berjudul Rage yang dia selesaikan saat masih remaja. Novel ini menceritakan seorang siswa SMA yang membunuh gurunya dan menyandera teman-temannya di kelas Aljabar.

Pada tahun 1997, tiga remaja bersenjata melakukan aksi teror di sekolah, menewaskan beberapa teman sekelas dan melukai sisanya. Para pelaku mengaku kalau mereka sudah menjadikan tokoh utama Rage sebagai inspirasi.

The Anarchist Cookbook – William Powell

The Anarchist Cookbook karya William Powell ditulis sebagai bentuk protes atas keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam. Karya yang ia tulis saat berusia 19 tahun ini pertama rilis pada 1971.

Dalam buku ini menyajikan petunjuk pembuatan bahan peledak, perangkat pembajak sistem telekomunikasi, dan barang-barang untuk kebutuhan aksi terorisme lainnya. Buku ini juga berisi petunjuk untuk pembuatan obat-obatan terlarang, termasuk LSD.

 Isi buku ini pun menginspirasi seorang teroris untuk mempraktikkan ‘resep’ bom itu. Aksi teror yang dilancarkannya dengan bom tersebut menewaskan seorang polisi dan melukai tiga orang lainnya.

A Clockwork Orange – Anthony Burgess

A Clockwork Orange merupakan novel dystopian yang dituliskan oleh Anthony Burgess. Buku yang rilis perdana para 1962 ini bercerita tentang latar belakang dunia pararel, Inggris di masa depan.

Ia menggambarkan subkultur kekerasan remaja yang ekstrem melalui petualangan sang tokoh utama, Alex, yang dipenuhi aksi kriminal. Oleh karena itu, buku ini pun dituding mengglamorisasi aksi anarkis dan tindak pemerkosaan saat pertama kali terbit. (Zak/JBR)

SendShareTweetShare
Sebelumnya

Buku ‘Dunia Hoegeng, 100 Tahun Keteladanan’ Resmi Rilis

Selanjutnya

Tips Rawat Buku Agar Tetap Awet dan Rapi

Siti Khotijah

Siti Khotijah

Redaktur Jakarta Book Review

TULISAN TERKAIT

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

22 September 2025
Cover buku dan film La tresse

Buku “La tresse” Karya Laetitia Colombani akan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

15 September 2025
Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

11 September 2025
Perjalanan Alwijo “Nebeng” ke NTT untuk Bangun Rumah Belajar

Perjalanan Alwijo “Nebeng” ke NTT untuk Bangun Rumah Belajar

19 Agustus 2025
Selanjutnya
Selanjutnya
Tips Rawat Buku Agar Tetap Awet dan Rapi

Tips Rawat Buku Agar Tetap Awet dan Rapi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Cover buku "The Great Gatsby"

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

9 Oktober 2025
Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

6 Oktober 2025
The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025
Versi Hard Cover pada Buku 3726 MDPL

3726 MDPL: Titik Tertinggi Belajar Melepaskan

29 September 2025
Poster-poster kegiatan IIBF 2025

IIBF 2025: Upaya Peningkatan Literasi dan Tantangan Industri Penerbitan Buku di Indonesia

24 September 2025
Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

22 September 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In