Diskusi tentang sejarah saat ini lebih banyak berfokus pada kejayaan Eropa dan Amerika. Di lain sisi Asia juga telah menjalani rute panjang menjadi pesaing barat saat ini. Tetapi jarang yang membicarakan kondisi nun jauh di masa silam, sebelum semua itu terjadi. Saat ini kita mengenal dunia barat sebagai masyarakat berperadaban maju, tetapi hal itu tak lepas dari tarikan sejarah Islam. Buku The Untold Islamic History ini mengungkap sejarah Islam yang tak terungkap.
Alkisah, sebelum abad ke-6 masehi, dunia gelap gulita. Di bawah kendali kekaisaran besar, ternyata umat manusia tidak berada pada takdir terbaiknya. Di Eropa ada imperium Romawi, persekutuan kerajaan besar yang menaungi 33 negara di Eropa hingga sebagian Timur Tengah.
Secara politik mereka mentereng, tetapi di dalamnya keropos. Dengan para penguasa brutal yang hanya memikirkan penaklukan, semua wilayah kerajaan ini sakit keras. Di seantero Romawi, rakyat menjerit oleh pajak tinggi yang dipaksakan oleh rezim totaliter berperilaku semena-mena. Hidup mereka menyedihkan.
Di Asia sama saja. Yang paling berkuasa saat itu adalah kerajaan Sasanid Persia, sebuah imperium penyembah api yang kekuasaannya membentang dari Cina Timur, India, Hingga Mesir. Luasnya setara dengan 35 negara, namun pandangannya sempit dan budayanya buruk.
Kekaisaran Romawi dan Persia saling berperang sejak tahun 285 sampai 628 M. Keduanya meraih kemenangan dan kekalahan secara bergantian, tetapi rakyat selalu menjadi korban. Biaya perang yang mahal dikonversi dengan pajak tinggi yang mencekik, sementara kerajaan tak berkontribusi apapun pada kemajuan ekonomi rakyatnya.
Di luar politik, aspek sosial dan budaya juga berada di titik terendah. Di Asia, masyarakat terbagi dalam tujuh kasta, di mana 90 persennya ada di kasta terendah. Mereka tidak saja hidup miskin, tetapi juga dihina dan nyawanya kurang dihargai. Syaikh Ahmad Syalbi mengatakan, saat itu orang India menganggap kematian, penyakit, api, bahkan racun, lebih baik daripada wanita.
Di Eropa pun sama. Wanita tak lebih hanya obyek pelampiasan hasrat seksual yang tidak mendapat kompensasi apapun selain boleh hidup. Bahkan mereka tak boleh makan daging dan dilarang tertawa di depan umum. Bila sedang menstruasi wanita harus tinggal di gudang atau lumbung. Secara umum status perempuan secara sosial lebih rendah daripada binatang ternak.
Pada masa itu pranata sosial tidak diatur dalam norma universal, melainkan subyektifitas kelompok. Eropa barat yang sekarang modern, seperti Prancis, Inggris, Belanda, dan lain-lain, sama sekali tak berpengaruh di dunia. Sejarawan Herbert George Wells menggambarkan, Inggris berada dalam lingkungan yang kotor dan berantakan, lebih parah daripada masa-masa sebelumnya. Perang yang panjang membuat bangsa-bangsa itu membusuk.
Selain lingkungannya kotor, moral warganya juga terpuruk. Seseorang boleh menjadikan anak istrinya sebagai obyek taruhan. Saat itu agama sudah tidak ada, kecuali ajaran yang dimanipulasi untuk keagungan subyektif gereja dan para pastor. Bangsa Yahudi telah mengubah Taurat dan Injil sekehendak mereka, sehingga sudah tidak bisa dipakai sebagai ajaran hidup. Kebenaran Nabi didustakan, diganti aturan raja dan gereja yang tak lagi relevan dengan kehendak Tuhan.
Pada saat itu perang tak pernah berhenti. Satu-satunya daratan yang aman hanya sebuah gurun tandus di semenanjung Arabia, di Asia bagian Barat. Di tempat aman inilah Rasulullah saw lahir. Kelahiran Rasulullah ini langsung mengubah dunia dalam waktu cepat.
Menurut John L Esposito, pengaruh Muhammad telah membangkitkan peradaban besar di dunia. Ia mengubah suku-suku terpecah menjadi kekuatan integral yang akhirnya menggalahkan bangsa-bangsa lain di dunia pada masa itu. Pengaruh Muhammad memberi sumbangan luar biasa terhadap bangunan filsafat politik dan praktik pemerintahan. Ia menyajikan preseden negarawan yang layak memimpin negara, bukan oportunistik yang memperkaya diri dan dinastinya.
Marshal G Hodgson dalam “The Venture of Islam” menjelaskan, masyarakat Muhammad terdiri atas kaum muslim dan non-muslim. Maka Muhammad bukan sekedar pemimpin perkumpulan revolusioner lokal, tetapi komunitas heterogen yang diorganisasi secara baik. Struktur politik yang dibangun Muhammad adalah bangunan negara, dengan otoritas tata pemerintahan yang berdasarkan aturan hukum yang mengikat.
Buku ini banyak mengungkap sejarah Islam yang tak terungkap. Yaitu sisi menarik yang jarang di-blow up dalam sejarah Islam mainstream. Selama ini sejarah Islam banyak menyorot sirah nabawiyah dan kejayaan Islam pasca Rasulullah. Padahal sebelum era itu banyak isu menarik yang justru lebih banyak menyajikan diskusi filosofis mengapa Islam harus ada, dan mengapa dari Arab Saudi.
Buku ini banyak membongkar kenaifan Eropa yang tak terpikir oleh sebagian besar dari kita. Misalnya tentang budaya jorok orang Romawi mulai dari rakyat jelata hingga raja, ratu, dan princess. Disebutkan, orang terbau di Eropa adalah Raja Louise XIV dari Prancis. Ia mandi hanya sekali seumur hidupnya. Ratu Isabella I dari Spanyol sedikit lebih baik, karena selama hidupnya sudah dua kali mandi.
Kastil Versailles yang terkenal seantero Prancis itu, ternyata tempatnya orang be’ol sembarangan, terutama di area bawah tangga dan bawah balkon. Suatu kali utusan dari Rusia datang menemui raja Louise XIV, namun ia segera pulang karena tak tahan bau busuk keluarga raja. “Badan Louis lebih bau daripada hewan berbau,” katanya.
Raja Phillip II dari Spanyol lebih parah lagi. Selain dirinya sendiri bau, ia mengharamkan seluruh rakyatnya mandi. Putrinya yang cantik, yaitu Isabella II, bersumpah tak mengganti kancut-nya sebelum Spanyol menaklukkan sebuah kota.
Buku yang kaya dengan fakta-fakta unik ini ditulis oleh Edgar Hamas, pegiat media sosial berbasis tadabur sejarah. “Ketika aku mendapatkan informasi ini aku kira mitos atau hoax,” kata Edgar. Tetapi fakta-fakta itu ada di catatan sejarah Eropa sendiri, di antaranya buku yang ditulis Sandor Marai berjudul Memoir of Hungary, mengisahkan kultur Eropa abad pertengahan.
Pemuda kelahiran Bulungan 8 maret 1995 ini menyabet gelar sarjana ilmu ushuluddin dari dua universitas, yaitu Al-Azhar, Kairo dan al-Jami’ah al-Islamiyah, Madinah. Sebelum memperdalam pendidikan akademik di dua universitas terkemuka itu, ia mantri di Pondok Pesantren Nurul Fikri, Magelang, Jawa Tengah dan Pesantren Khusnul Khatimah, Kuningan, Jawa Barat.
Judul: The The Untold Islamic History: Sejarah Islam yang Belum Terungkap
Penulis: Edgar Hamas
Penerbit: Generasi Shalahuddin (Gensa) Berilmu
Genre: Sejarah
Edisi: Cet 3, Agustus 2021 Hard Copy FC
Tebal: 250 halaman
ISBN: 078-623-96662-00