Pada 1776 seorang profesor hukum Universitas Ingolstadt Munchen, Adam Weishaupt, mendirikan sebuah organisasi bernama Illuminati. Organisasi yang terkenal dengan simbol piramida dengan mata di ujungnya itu bekerja secara rahasia dengan misi rahasia pula. Perkumpulan elit ini, dalam buku Sejarah Dunia yang Disembunyikan, berkembang menjadi ordo ekslusif yang mengontrol Eropa dan mempengaruhi dunia.
Illuminati secara literer adalah bentuk plural dari bahasa Latin illuminatus yang berarti “tercerahkan”. Organisasi klandestein itu didirikan untuk melawan pengaruh agama pada kehidupan masyarakat dan menentang penyalahgunaan kekuasaan oleh gereja dan pemerintah.
Salah satu ide utama gerakan Illuminati adalah memaksa pemerintah memberikan ruang bagi publik untuk mengeluarkan kritikan dan bebas berpendapat. Ide-ide Illuminati ini hampir sama dengan Freemason, sebuah ordo rahasia yang sudah ada pada abad ke 14.
Di Illuminati, para anggotanya adalah orang-orang berpengaruh yang bekerja dengan sistem sel-sel, dengan cara menginfiltrasi loji-loji hingga menduduki posisi senior. Mereka membawa ajaran baru yang meluruskan kepercayaan lama yang kecanduan agama dan cenderung dieksploitir oleh para pastor dan bangsawan.
Dikatakan, ajaran Yesus Kristus sebenarnya murni politik. Tak ada tujuan agama seperti yang digembar-gemborkan karena semua ini hanya melanggengkan kekuasaan raja dan gereja. Maka dari itu Illuminati ingin menciptakan tata kehidupan baru di atas landasan materialistis murni.
Illuminati berkembang cepat di Eropa. Pada 1789 sudah ada sekitar 300 loji di Prancis yang dikuasai ordo eksklusif ini. Para tokoh Prancis, seperti Danton, Desmoulins, Mirabeau, Marat, Robespierre, dan Guillotin telah benar-benar di-illuminati-kan. Masuknya Prancis ke dalam jerat jaringan ini merupakan buah dari kesuksesan Illuminati Jerman yang merencanakan gerakan ini dengan baik pada 1776.
Menjelang revolusi, Prancis tengah mengalami krisis ekonomi dan pangan. Ketika raja Louise lamban menyepakati reformasi, salah satu tokoh Illuminatis, Desmoulins, menyerukan pemberontakan bersenjata. Pada 1 Juni 1789 raja Louis XVI melakukan blunder dengan membubarkan majelis rakyat yang justru memancing kekeruhan lebih parah.
Pembangkangan masal terjadi dan pada 14 Juli di tahun itu, dan massa menyerbu Bastille, lalu memenggal kepada semua yang mereka benci, terutama Louis XVI dan istrinya, Marie-Antoinette. Keduanya ditangkap lalu dieksekusi mati di hadapan massa yang memadati Place de la Concorde, Paris.
Kematian raja dan ratu Prancis ini menjadi penanda matinya segala macam ide-ide usang yang berhubungan dengan monarki, aristokrasi, dan gereja Katolik. Negara Prancis kemudian memasuki era demokrasi yang menjunjung tinggi prinsip kebebasan, persamaan, dan persaudaraan.
Menurut Jonathan Black dalam buku The Secret History of The World, inilah sejarah Prancis yang sesungguhnya. Semua nama-nama di dalamnya nyata, dan mereka menjadi tokoh utama dalam sejarah yang disembunyikan selama 3 ribu tahun.
Namun yang lebih populer adalah sejarah versi sekolah. Disebutkan, Revolusi Prancis dipicu oleh kondisi rakyat yang sudah muak dengan kemiskinan dan sudah tak mau lagi diperintah Ancien Regime di bawah Dinasti Louis.
Ekonomi yang kolaps, peperangan melawan Inggris, dan kehidupan mewah para bangsawan menjadi aspek utama pemicu pemberontakan revolusioner. Tak disebut secuilpun dalam buku sejarah, bahwa semuanya itu hanyalah aspek pendukung. Yang sebenarnya terjadi adalah, ini semua buah dari operasi yang dilancarkan Ordo Illuminati yang ingin mengerjai Prancis. Hal itu hampir mustahil dicapai karena Prancis adalah negara monarki absolut yang ratusan tahun tak tergoyahkan. Maka tak ada jalan lain, kecuali menciptakan pemberontakan dari dalam.
Sejarah dibuat oleh para pemenang, tetapi Jonathan Black tak mau ambil pusing. Dengan caranya sendiri, ia menulis berbagai sejarah dunia menurut versinya. Mulai dari Yunani, Mesir, berbagai kisah Yahudi, Kristen, Islam, Freemason, Illuminati, Charlemagne, Don Quixote, George Washington, hingga Hitler, bahkan sampai pada Seribu Satu Malam.
Semua yang ia ungkap, katanya, adalah rahasia yang sengaja dipendam para penguasa masa silam. Buku yang dirilis Penerbit Alvabet setebal 636 ini habis-habisan mengoreksi sejarah yang ada. Sebenarnya semua kejadian tak pernah salah dicatat buku sejarah, tetapi soal motif dan bagaimana kejadian sesungguhnya bermula, itulah yang dibongkar Black.
Maka jangan heran bila buku ini sangat kontroversial dan kemudian memicu pertanyaan, sebenarnya sejarah mana yang benar? Sayangnya Black menulisnya dengan bertutur begitu saja, tidak disertai manuskrip atau bukti-bukti otentik yang mendukung setiap bagian.
Maka membaca buku ini hampir sama rasanya dengan membaca The Da Vinci Code, sebuah buku teori konspirasi apik yang jalan ceritanya mengalir deras dan nikmat, tetapi tak lebih dari fiksi. Pada akhirnya waktu yang akan membuktikan, manakah yang hoaks, buku sejarah atau buku ini.
Jonathan Black sudah terkenal dengan tulisan-tulisan konspirasi. Selain Sejarah Dunia yang Disembunyikan, bukunya yang lain adalah The Sacred History: How Angels, Mystics and Higher Intelligence Made Our World (2013) dan The Secret History of Dante: Unearthing the Mysteries of the Inferno.
Semua buku Jonathan itu sukses mencapai best seller dunia dan fenomenal. Sebagai sarjana filsafat dan teologi dari Ipswich School dan Oriel College, lelaki kelahiran Cambridge, Inggris, tahun 1955 ini cukup kaya bahan untuk berkisah panjang tentang sejarah dunia menurut versinya.
Sayangnya dalam versi Indonesia gagal disajikan dalam bahasa yang mudah dicerna. Membaca buku ini terasa berat dan harus mengulang di beberapa bagian yang tak mudah dipahami dalam sekali lintas.
Judul buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan
Judul Asli: The Secret History of the World
Penulis: Jonathan Black
Genre: Sejarah
Penerbit: Pustaka Alvabet
Tebal: 620 Halaman
Edisi: Cet 10, Mei 2017
ISBN: 9786029193671