Dunia berubah setiap 30 tahun. Ini bukan angka acak, tetapi bilangan waktu yang dibutuhkan manusia untuk melakukan riset dan mewujudkan ide-ide, hingga membuatnya sebagai gaya hidup baru. Masa depan dunia ibarat anak tangga naik yang polanya hampir sama, makanya ia bersifat predictable.
Video Conference dan komputer tablet misalnya, sudah muncul di film-film Star Trek tahun 1990-an. Padahal saat itu belum ada satu pabrik pun yang dapat mewujukannya. Ipad mulai jadi diskusi pada tahun 1991 dan setelah itu berhasil diwujudkan dalam versi “meja kopi” yang berat dan lebar, namun berkemampuan rendah. Tentu saja versi ini tak dipakai orang, sampai Apple dapat mewujudkan versi ramping dan enak dibawa kemana-mana.
Masa depan dunia diteropong dengan epic oleh seorang futurolog asal Inggris, Dr. Ian Pearson. Ia melakukan penelitian di hampir segala bidang, dan rata-rata telah mencapai progres amat mencengangkan. Dalam dunia kesehatan, upaya mengadopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan saraf tiruan (artificial neural networks) telah berkembang jauh.
Bukan mustahil, di masa mendatang manusia dapat melakukan lebih banyak hal yang sampai saat ini masih dianggap mustahil. Apa yang kita lihat sebagai zombie, menurut Ian Pearson, akan terwujud tahun 2075. Bukan tanpa alasan, saat ini neuroscience telah memiliki temuan penting tentang bagaimana struktur utama otak manusia bekerja.
Bila penelitian yang kini tengah digencarkan terus berlanjut, mungkin pada suatu ketika para ahli dapat menghubungkan antara sinyal elektrik buatan dengan otak manusia. Sementara itu di bidang bioteknologi juga telah berakselerasi sedemikian rupa dan mengarah pada biologi sintetik yang dapat memperbaiki dan meniru organisme dan jaringan tubuh manusia secara imitatif. Bila kedua penelitian itu berjalan sesuai target, maka terhubunglah sirkuit buatan dengan saraf dan otak, hingga dapat mengontrol berbagai sensor buatan yang ditanam. Hasil akhirnya adalah manusia cyborg yang bekerja laksana robot.
Di zaman yang lebih maju lagi, bila program semacam itu berhasil, maka populasi “zombie” akan banyak. Dia secara fisik berwujud manusia dan dapat membaur. Meskipun terdapat perbedaan prinsipil dengan manusia, tetapi karena populasinya banyak, dia dapat menjadi bagian dari masyarakat dan menjalankan fungsi tertentu. Dalam hal menjalankan fungsinya itu dia mungkin bisa lebih baik daripada manusia. Yang masih menjadi masalah adalah bagaimana membuat cyborg itu menjadi humanis?
Immortal
Pada dasarnya pelemahan fisik karena usia tak mungkin terelakkan. Tetapi dengan teknologi yang tepat, hal itu dapat ditunda secara signifikan, bahkan dihindari. Pada tahun 2050, manusia mungkin telah menjadi immortal. Ia Pearson mengklaim, prediksinya ini memiliki akurasi hingga 85%, dengan melihat kemajuan bidang kedokteran pada 10-15 tahun terakhir.
Saat ini saja rekayasa genetika telah menemukan cara bagaimana mencegah penuaan sel dan para ahli telah dapat meniru sebuah organ dengan teknologi stemcell atau sel induk. Hal ini memudahkan bagi dokter untuk mengganti sparepart lama dengan sparepart baru seperti halnya kendaraan bermotor. Studi faktual yang dilakukan IFL Science menunjukkan, mereka telah mengembangkan alat yang dapat memproduksi DNA buatan, yaitu CRISPR-Cas 9. Ini adalah bioteknologi modern yang mampu menjadikan proses rekayasa genetika organisme semakin presisi.
Bila saat ini penyakit-penyakit berat masih menjadi masalah tak terpecahkan, teknologi-teknologi ekstrim yang akan datang lebih dapat mengubah keadaan. Sebuah chip yang dapat ditanam di otak telah dikembangkan, memungkinkan pengoperasian perintah melalui pikiran. Bila proyek ini sukses, maka akan banyak hal yang berubah, misalnya orang lumpuh akan normal kembali, atau akan ada boneka yang memberi respon serupa manusia.
Prediksi Ian Pearson dalam buku setebal 500 halaman yang dialihbahasakan oleh oleh Renebook ini memuat semua prediksinya tentang masa depan dunia di hampir segala bidang. Ian Pearson adalah pemimpin lembaga Futurizon, sebuah institusi yang secara khusus menaruh perhatian terhadap proyek-proyek masa depan.
Buku ini merupakan buat dari riset selama 25 tahun yang membahas hampir semua sendi kehidupan. Tentu saja banyak hal yang belum terbayangkan sedikitpaun, namun di sisi lain sudah banyak hal lain yang sudah terlihat gejalanya. Misalnya dalam soal finansial, penggunaan uang akan semakin minim. Di dunia digital, di mana semua orang terhubung melalui perangkat digital, uang kertas memang sudah absurd.
Pearson menerawang masa depan dengan membanginya dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Dalam jangka pendek misalnya, pengiriman barang dengan drone akan terjadi. Lalu transportasi antar kota akan menggunakan hyperloop, sebuah konsep sistem transportasi berkecepatan tinggi dengan menciptakan tekanan rendah yang memungkinkan kapsul bergerak dengan kecepatan super sonik.
Pada tahun 2030 akan ada desain wisata pesawat ruang angkasa, misalnya ke mars. Teknologi prostetik atau reproduksi organ tubuh akan mengalami lompatan signifikan dan menambahkan banyak kemampuan kepada manusia. Dengan perkembangan itu, maka akan akan banyak cyborg di rumah-rumah dan bersamaan dengan itu robot-robot akan mengerjakan pekerjaan rumah.
Di tahun 2050 semuanya itu akan menjadi habits. Manusia sudah immortal dan di sisi lain tidak tergantung pada energi fosil, listrik dan sebagainya. Semuanya itu diganti dengan energi ramah lingkungan yang selalu bisa diperbarui. Bagaimana dengan smartphone? Itu adalah barang usang.
Judul: You Tomorrow, Tentang Kita di Masa Depan
Penulis: Dr. Ian Pearson
Penerbit: Renebook
Genre: History
Edisi: Cet 1 Januri 2019
Tebal: 510 halaman
ISBN: 9786021201466