Pencapaian seseorang tak dapat dilepaskan dari pola pikir. Pola pikir alias mindset adalah software yang memberi energi dalam semua gerak langkah manusia dalam segala hal. Pada dasarnya capaian seseorang bukanlah dari kemampuan yang ada tetapi dari cara pandang akan kemampuan tersebut dan kepercayaan bahwa sesuatu dapat dikembangkan.
Buku berjudul Mindset karya Carol S. Dweck ini benar-benar menggugah kesadaran tentang pentingnya mengoptimalkan potensi dengan cara mengubah mindset. Di bagian awal Dweck langsung mengutip kata-kata emas Robert Sternberg yang melegenda: “Faktor terpenting yang menentukan bagaimana seseorang mencapai keahlian tertentu bukanlah kemampuan yang melekat sebelumnya. Akan tetapi usaha keras dengan maksud yang jelas”.
Mindset itu sama dengan keyakinan bahwa kemampuan dapat ditingkatkan, tetapi ia tidak mengungkapkan seberapa banyak perubahan yang mungkin akan dicapai dan berapa lama perubahan itu bisa dicapai.
Buku yang diterbitkan oleh Penerbit “Baca” setebal 400 halaman ini ditulis oleh profesor psikologi dari Stanford University yang memiliki jam terbang lama mengamati pola-pola pemikiran mahasiswa. Pada 2006, Carol pernah menerbitkan buku berjudul Mindset: The New Psychology of Success yang juga mengupas tuntas teori-teorinya tentang pola pikir, bagaimana itu bekerja, dan apa saja jenisnya.
Menurut Carol S. Dweck, pola pikir terbagi menjadi dua: fixed mindset dan growth Mindset. Pemilik pola pikir Fixed Mindset meyakini apa yang dianutnya adalah yang paling benar dan oleh karena itu ia akan berfokus pada apa yang sudah diketahui dan diyakini menghasilkan. Maka dari itu ia cenderung menghindari tantangan-tantangan.
Sedangkan pemilik pola pikir Growth Mindset adalah mereka yang percaya bahwa apa yang telah mereka yakini sebenarnya masih dapat dikembangkan. Maka dari itu ia selalu berkeinginan memperbaiki diri dan menyukai tantangan.
Pola pikir seseorang dapat dilihat dari kebiasaannya sehari-hari, terutama dari reaksinya pada kegagalan. Orang yang tidak berpikir progresif cenderung memandang kegagalan sebagai sebuah hasil akhir, sedangkan pemikir progresif melihatnya hanya sebagai fragmen pendek yang dapat digantikan dengan fragmen lainnya dengan mudah.
Buku ini tak bicara mengenai sisi-sisi praktis, tetapi mengoprek inti permasalahan mengenai kesuksesan dan kegagalan, serta hubungannya dengan cara kerja pikiran. Yang membuatnya lebih mudah dicerna adalah ditampilkannya contoh-contoh dari tokoh-tokoh dunia dari bidang musik, sastra, sains, olahraga, dan bisnis—yang berpola pikir tetap (fixed mindset) dan berpola pikir tumbuh (growth mindset).
Jelas sekali, orang yang berpola pikir tumbuh lebih mampu mempertahankan kesuksesan dan kegembiraan hidup. Mereka percaya, proses dan perjuangan hidup lebih substansial daripada mengandalkan bakat dan kecerdasan yang ada.
Buku ini diberi kata pengantar oleh motivator populer, Rhenald Kasali. Ia menggugah kita dengan pertanyaan: di mana kawan-kawan kecil kita dulu yang menjadi kebanggan guru di sekolah? Waktu itu kebanyakan kita menduga merekalah yang akan malang melintang di dunia ini. Namun kenyataannya yang banyak muncul malah anak-anak yang dahulu biasa saja.
Bahkan para peraih Nobel Prize adalah orang-orang yang masa lalunya sulit dan penuh rintangan. Yang paling mengejutkan, mereka bukan pemilik IQ tinggi. Albert Einstein malah pernah dianggap idiot dan Thomas Alva Edison pernah dikeluarkan dari sekolah karena dianggap terlampau bebal.
Titik temu para orang sukses adalah pada pola pikir dan paradigma. Mereka tumbuh dan berani menghadapi tantangan-tantangan baru dan dengan senang hati menjemput perubahan dengan pola permainan yang mengasyikkan.
Judul : Mindset (Mengubah Pola Berikir untuk Perubahan Besar dalam Hidup Anda)
Penulis : Carol S. Dweck
Penerbit : Baca
Bahasa : Indonesia
Tebal : 400 Halaman
ISBN : 978-602-6486-35-6