Sabtu, 20 September 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

Lampu Petunjuk

Kalau dirimu lampu itu, aku rela berhenti setiap kali dirimu menyala. Biarlah kunikmati warna-warni indah lampu hidupmu, sayang.

Oleh Nadirsyah Hosen
11 Juli 2025
di Kolom
A A

Di tengah kota yang hiruk pikuk, ada tiga warna kecil yang mengatur ritme hidup kita: merah, kuning, hijau. Tapi anehnya, yang paling diingat dan disebut orang justru lampu merah. Mungkin karena hanya merah yang bisa membuat semua orang berhenti. Ia punya kuasa untuk menahan laju, menundukkan ego, dan menyelamatkan jiwa—tanpa harus bersuara.

Lampu lalu lintas pertama hadir di London tahun 1868, masih berupa lampu gas. Tapi karena meledak dan melukai petugas, ia ditinggalkan. Barulah di Cleveland, 1914, lahir versi elektrik dengan dua warna: merah dan hijau. Kuning ditambahkan belakangan, sebagai jeda penentu. Sejak itu, tiga warna itu bukan hanya penjaga jalan, tapi juga penanda perjalanan batin manusia.

Bagi seorang salik, lampu merah adalah isyarat langit. Ia berkata: berhentilah, bukan karena kau kalah, tapi karena belum tiba waktunya. Seperti cinta yang tertahan, seperti doa yang belum dijawab. Merah mengajarkan adab menunggu, bahkan ketika semua jalan tampak terbuka.

Kuning adalah muhasabah—saat hati bertanya, “Sudah siapkah aku melaju?” Dan hijau? Itulah saat di mana izin turun, bukan karena kau layak, tapi karena Dia ridha.

Hidup sejatinya adalah perjalanan antara tiga warna: menahan diri, bersiap, dan berserah. Dan mungkin kita menyebutnya lampu merah, karena dalam hidup, yang paling sulit bukan mengebut… tapi berhenti sejenak mengambil jeda dan menyaksikan mereka yang di seberang justru melaju. Kemampuan menahan diri menunggu giliran kita tiba itu memang harus ditempa.

BACA JUGA:

Membijakkan Sabar dan Ikhlas di Kota Suci

1 Muharram: Momen Kebangkitan Spiritual Kita

Ugly, Bad and Okay Mining: Pertambangan Indonesia di Persimpangan Jalan

Religi, Reklamasi, dan Korupsi

Dan kalau dirimu lampu itu, aku rela berhenti setiap kali dirimu menyala. Biarlah kunikmati warna-warni indah lampu hidupmu, sayang. Karena tanpa cintamu, rasanya seperti mati lampu…

اللَّهُمَّ أَحْيِ قُلُوبَنَا بِالرَّحْمَةِ، وَزَيِّنْ أَرْوَاحَنَا بِالشُّعُورِ، وَارْزُقْنَا مَنْ إِذَا صَمَتْنَا فَهِمَ، وَإِذَا بَكَيْنَا احْتَضَنَ، وَإِذَا دَعَوْنَا لَبَّى

“Ya Allah, hidupkanlah hati kami dengan rahmat-Mu, hiasilah jiwa kami dengan rasa. Karuniakanlah pada kami seseorang yang saat kami diam, ia mengerti; saat kami menangis, ia memeluk; dan saat kami berdoa, ia turut mengamini.”

Topik: egolampu petunjuk
SendShareTweetShare
Sebelumnya

Membijakkan Sabar dan Ikhlas di Kota Suci

Selanjutnya

“Mesin Waktu” Penebus Kegagalan Masa Lalu

Nadirsyah Hosen

Nadirsyah Hosen

Cendekiawan Indonesia, Associate Professor di Melbourne Law School (sejak Juli 2024), Australia, sebelumnya di Monash University (2015-2024). Penulis produktif, buku-bukunya antara lain "Islam Yes, Khilafah No 1 & 2", "Ngaji Fikih", "Saring Sebelum Sharing", "Modern Perspectives on Islamic Law", "Tafsir Al-Quran di Medsos".

TULISAN TERKAIT

Membijakkan Sabar dan Ikhlas di Kota Suci

Membijakkan Sabar dan Ikhlas di Kota Suci

10 Juli 2025
1 Muharram: Momen Kebangkitan Spiritual Kita

1 Muharram: Momen Kebangkitan Spiritual Kita

27 Juni 2025
Ugly, Bad and Okay Mining: Pertambangan Indonesia di Persimpangan Jalan

Ugly, Bad and Okay Mining: Pertambangan Indonesia di Persimpangan Jalan

27 Juni 2025
Religi, Reklamasi, dan Korupsi

Religi, Reklamasi, dan Korupsi

21 Juni 2025
Selanjutnya
Selanjutnya
Mesin Waktu Penebus Kegagalan Masa Lalu

"Mesin Waktu" Penebus Kegagalan Masa Lalu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Slow Productivity, Cara Baru Menikmati Pekerjaan

Slow Productivity, Cara Baru Menikmati Pekerjaan

16 September 2025
Cover buku dan film La tresse

Buku “La tresse” Karya Laetitia Colombani akan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

15 September 2025
Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

11 September 2025
Ringkasan Habit is Power: Jika Ingin Sukses Hindari 14 Kebiasaan Buruk Ini

Ringkasan Habit is Power: Jika Ingin Sukses Hindari 14 Kebiasaan Buruk Ini

10 September 2025
Ciri Publik Melek Politik, Peminat Buku Politik Makin Tinggi

Ciri Publik Melek Politik, Peminat Buku Politik Makin Tinggi

4 September 2025
AJI Jakarta Buka Konseling Jurnalis Peliput Aksi Massa

AJI Jakarta Buka Konseling Jurnalis Peliput Aksi Massa

2 September 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In