Selalu ada cara untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Ada event tahunan pameran buku yang merupakan kegiatan pariwisata buku Jakarta, mulai dari Islamic Book Fair (IBF), pameran buku tingkat provinsi. Juga kegiatan literasi lainnya tingkat daerah.
Nah, ini ada program meningkatkan minat baca. Lokasinya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Provinsinya Kalimantan Timur. Program itu adalah Pojok Baca Digital dan Perpustakaan Keliling. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip PPU Muhammad Yusuf Basra berkomitmen untuk memenuhi pelayanan dan sarana yang meningkatkan minat baca.
Tujuannya agar masyarakat mudah menjangkau literasi berupa buku berkualitas. “Minat baca harus meningkat. Bukunya juga berlimpah, sehingga mereka selalu terdorong untuk baca buku berkualitas,” ujarnya.
Harapan
Pihaknya mengharapkan masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas yang ada. Perpustakaan digital bernama Pojok Baca Digital atau Pocadi. Dengan sarana itu, masyarakat dapat menjangkau buku-buku baru.
Pocadi berada sekitar Taman Rozeline. Pengunjung taman dapat memanfaatkan perpustakaan digital itu untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
“Kami harapkan minat baca masyarakat semakin terpacu. Juga termotivasi. Sebab sudah ada sarana pojok baca digital yang kami tempatkan di Taman Rozeline,” kata dia.
Jadwal perpustakaan keliling
Selain itu, Dispusip Kabupaten PPU mengatur jadwal perpustakaan keliling minimal satu kali sepekan mendatangi masyarakat desa dan kelurahan sekitar empat kecamatan.
Layanan perpustakaan keliling berguna untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat terutama kalangan pelajar agar gemar membaca.
Dispusip Kabupaten PPU juga giat menyosialisasikan keberadaan gedung layanan perpustakaan. Fasilitas ini mampu menampung ribuan koleksi buku sekitar Jalan Provinsi Kilometer 9. Kelurahan Nipah-Nipah. Kecamatan Penajam.
Buku-buku yang ada dalam Perpustakaan Kabupaten PPU dipastikan mempunyai nilai dan berkualitas. Karena pengarang buku rata-rata menyandang gelar profesor.
Keberadaan gedung perpustakaan dan fasilitas sarana prasarana yang memadai, kata Muhammad Yusuf Basra, penting bagi peningkatan budaya literasi atau minat baca masyarakat.