Jakarta – Dahulu sebelum adanya teknologi penyimpanan data, kumpulan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi umat manusia disimpan dalam bentuk buku. Beberapa sumber mengatakan, buku pertama kali lahir di Mesir pada tahun 2400-an Sebelum Masehi (SM) setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama.
Beberapa buku kuno yang berusia ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu masih tersimpan hingga saat ini. Beberapa buku tersebut antara lain,
Buku Emas Etruscan (Etruscan Gold Book)

Buku ini dianggap sebagai buku tertua di dunia. Diperkirakan buku ini berasal dari 600 SM. Buku Emas Etruscan ditemukan saat penggalian sebuah kanal di sungai Strouma di Bulgaria pada 1950.
Buku ini terbuat dari enam lembar emas 24 karat yang disatukan dengan cincin. Tetapi tidak diketahui nama pengarangnya.
Lembaran pelat ditulis dalam karakter Etruscan (Etruska) yang menggambarkan kuda, penunggang kuda, putri duyung, harpa dan tentara. Buku ini disumbangkan oleh seseorang yang tak mau disebutkan namanya ke Museum Sejarah Nasional Bulgaria di Sofia pada 2003.
Tablet Emas Pyrgi (Pyrgi Gold Tablets)

Pengarang Tablet Emas Pyrgi ini adalah Thefarie Velianas, Raja dari Caere. Asal buku dari Pyrgi (Santa Severa modern), Italia pada 500 SM. Ditulis dengan karakter Etruscan dan Phoenician (Fenisia).
Tablet Emas Pyrgi ditemukan saat penggalian kota pelabuhan kuno Pyrgi, Italia pada 1964. Meski tablet tidak persis buku, setiap tablet memiliki lubang di sekitar batasnya, menunjukkan tiap-tiap tablet pernah terikat bersama.
Tablet ini ditulis dalam dua bahasa yang berbeda, dua tablet ditulis dalam bahasa Etruska kuno dan tablet ketiga ditulis dalam bahasa Fenisia. Karena teks bilingual ini, para peneliti dapat menggunakan pengetahuan tentang Fenisia untuk menafsirkan tablet Etruska.
Codex Sinaiticus

Codex Sinaiticus disebut juga Sinai Bible adalah salah satu buku paling penting dan berharga di dunia karena satu-satunya manuskrip awal dari Alkitab Kristen yang sebagian besar masih utuh. Sinai Bible yang berasal dari Sinai, Mesir ini adalah salinan tulisan tangan dari Alkitab dalam teks Yunani kuno Septuaginta, yang awalnya dibuat oleh empat ahli tulis sekitar abad ke-4 (330-360 M).
Buku ini dianggap sebagai salah satu teks Yunani terbaik dari Perjanjian Baru dan bermanfaat dalam penelitian teks Alkitab. Meski sebagian besar Perjanjian Lama tidak ada di buku ini, para ahli percaya buku ini aslinya berisi kedua perjanjian. (Zak/JBR)