Jakarta, JBR (15/9) – Buku “La tresse” karya seorang penulis asal Prancis, yaitu Laetitia Colombani akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia di tahun ini. La tresse menjadi karya terpilih dari serangkaian program “AYO BACA!” yang diselenggarakan oleh Institut français d’Indonésie. Sebelumnya, pada bulan Januari 2025, sekitar 40 pembaca Indonesia telah mengurasi buku-buku sastra Prancis dan menyisakan tiga karya penulis asal Prancis. Diantaranya adalah buku “Nos séparations” karya David Foenkinos, “Reine” karya Pauline Guéna, dan “La tresse” karya Laetitia Colombani.
Hal itu disampaikan pada acara Penghargaan Sastra Frankofon, pada Jumat (12/9) di Gramedia Makarya Matraman. Dalam acara tersebut terdapat sesi talkshow oleh Direktur IFI, yaitu Jules Irrmann dan Corporate Support Director Gramedia, Yosef Adityo. Mereka membahas bagaimana pertukaran literasi dan karya sastra Prancis dapat disebarluaskan di Indonesia, melalui program-program tertentu.
Direktur Institut français d’Indonésie, yaitu Jules Irrmann mengatakan bahwa novel adalah buku yang paling populer di Prancis. Walaupun demikian, banyak penulis di Prancis juga membuat literatur sosial-politik dan biografi.
“Ketika saya masuk ke toko buku di Indonesia, saya banyak melihat buku self-development dan buku pembelajaran. Akan tetapi, buku yang paling populer di Prancis adalah buku novel. Hal itu dapat mengembangkan literasi dan lebih berimajinasi tentang kehidupan.” Jawab Jules Irrmann ketika ditanya oleh Jakarta Book Review (12/9).
Dari sisi pembaca, beliau mengatakan terdapat persamaan antara pembaca di Indonesia dan di Prancis. Salah satunya adalah membaca soal buku sosial-politik dan budaya berdebat.
“Buku politik dan esai adalah pasar besar buat pembaca di Prancis. Banyak orang menekuni permasalahan sosial-politik, serta kebiasaan berdebat termasuk dalam budaya Prancis. Bagi mereka ketika berdebat harus mempunyai banyak pengetahuan dan informasi, sehingga buku menjadi sumber pengetahuan bagi mereka.” Tambah Jules Irrmann.
Tentang buku La tresse yang menjadi karya terpilih penghargaan Sastra Frankofon
La tresse merupakan bahasa Prancis yang berarti “kepang” untuk gaya rambut. Penulisnya, yaitu Laetitia Colombani merupakan penulis, sutradara film, dan aktris asal Prancis yang menerbitkan buku pertamanya “La tresse” pada tahun 2017. Setelah laris di pasaran, buku “La tresse” menjadi buku bestseller dengan 5 juta pembaca.
Pada tahun 2023, film dengan judul “The Braid” disutradarai oleh Laetitia Colombani dan di tahun yang sama pada 29 November, film tersebut terbit di layar kaca. Buku yang menceritakan tentang penjuangan 3 wanita di 3 benua tersebut meraih banyak penghargaan seperti Globe de Cristal Award for Best First Novel, the Prix Relay des Voyageurs-Lecteurs, dan the Jan Michalski Prize for Literature.
Sinopsis buku La tresse
India. Smita adalah seorang Dalit, dari kasta paling rendah. Ia bermimpi agar putrinya bisa lepas dari kehidupan yang mengenaskan dan masuk sekolah. Sisilia. Giulia bekerja di bengkel ayahnya. Ketika sang ayah mengalami kecelakaan, ia menemukan bahwa bisnis keluarga mereka bangkrut. Kanada. Sarah, seorang pengacara ternama, akan dipromosikan menjadi kepala firma hukumnya saat ia mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit serius. Tanpa saling mengenal, Smita, Giulia, dan Sarah terhubung oleh sesuatu yang paling pribadi dan paling unik dalam diri mereka. Ketiganya menolak nasib yang telah ditentukan bagi mereka dan memutuskan untuk melawan. Dengan kisah-kisah yang penuh kemanusiaan, mereka menenun sebuah kepangan harapan dan solidaritas.
Tiga perempuan, tiga kehidupan, tiga benua. Hasrat yang sama akan kebebasan.
Reporter: Dimas Yusuf
Editor: Abdul Rahman Ma’mun
Foto: Rotten Tomatoes