Allah itu maha cinta. Cinta Allah adalah cinta unlimited yang hakikat dan besarnya tak bisa dibandingkan dengan kasih sayang siapa pun. Melalui buku Secrets Of Divine Islam: A Spiritual Journey Into The Heart Of Islam, A. Helwa, seorang Islamis asal Southern California, Amerika Serikat mengajak pembacanya menyelam jauh ke palung terdalam agama Islam, hingga merasakan betapa agama ini adalah manifestasi cinta kasih dari Sang Mahacinta.
Buku berbahasa Inggris ini mengingatkan kembali tentang pesan klasik bahwa Agama Islam diturunkan sebagai rahmat kepada semesta alam (rahmatan lil alamin). Dengan demikian segala aspek keislaman, dalam hubungannya dengan ketuhanan, kehambaan dan interaksi antar mahluk, seharusnya berbasis rasa cinta, bukan egoisme, rivalitas apalagi kekerasan.
Lewat buku terbitan Elex Media Komputindo (Gramedia Grup) setebal 348 ini, A. Helwa mengenalkan pembacanya pada jati diri dan sifat Allah yang sangat Indah. Helwa tak sedikitpun bicara tentang siksa, azab, atau laknat. Buku ini semata-mata mengajak pembacanya melihat Allah sebagai Tuhan yang maha kasih tanpa catatan. Allah menciptakan manusia, memeliharanya dengan lembut, lalu menempatkannya di tempat tertinggi.
Saking pengasihnya, Allah telah memberikan garansi kemaafan kepada siapapun yang berdosa tanpa melihat besarnya dosa itu. Dengan pesona yang begitu indah, Agama Islam didakwahkan tanpa paksaan dan tak ada kekerasan, kecuali hanya aksi defensif.
Rasulullah menggambarkan, kasih sayang Allah itu seumpama dimaterialisasi berjumlah seratus bagian. Yang 99 ada padaNya, dan yang dan satu bagian untuk semua mahluk. Dengan satu bagian itu saja semua mahluk dapat mencurahkan rasa cinta satu sama lain dan menunjang kelangsungan hidupnya.
Bumi kita yang biru dan hangat ini berada di antara planet-planet yang gelap, panas, bahkan beracun. Ini menunjukkan, manusia telah dipilihkan tempat terindah bahkan dipercaya sebagai khalifah di tempat itu.
Allah menciptakan alam semesta dengan sempurna. Siklus galaksi dan tata surya sudah dihitung dengan akurat. Perjalanan siang dan malam, rantai makanan, dan semua mekanisme fisika telah diatur dengan hukum-Nya, sehingga penghuni alam ini dapat hidup dengan nyaman.
Banyak orang tak menyadari, rizki yang didapatnya dari bekerja adalah pemberian. Allah itu Ar-Razzaq, sebagaimana firmanNya “Katakanlah, sesungguhnya Tuhanku melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)’. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah sebaik-baik pemberi rizki,” (QS Saba: 39).
“… Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz),” (QS Hud: 6).
Bukti lain tentang melubernya cinta kasih Allah adalah luasnya ampunan. Sebanyak apa pun dosa manusia, Allah pasti akan mengampuni, asalkan manusia benar-benar bertobat. Allah SWT telah berjanji dalam Alquran, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS Hud: 3).
Rasulullah SAW bersabda, “Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari agar orang yang berbuat keburukan di siang hari bertobat, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat keburukan di malam hari bertobat (HR Muslim).
Helwa juga mengajak pembaca masuk ke dalam hakekat penciptaan manusia yang sejatinya merupakan pancaran ruh Tuhan itu sendiri. “He blew His spirit into your mould of Lay… fashioned with the breath of God’s spirit” tulisnya di halaman 46. Menurut Helwa, manusia dibentuk dengan napas ruh Tuhan. Statement itu mengacu pada penggalan ayat “Wanafahtu fihi min ruhi..” (Dan aku meniupkan ruhku ke dalam jasad (Adam).
Allah kemudian menyuruh malaikat dan jin bersujud. Sejatinya bukan kepada wujud Adam, tetapi kepada roh Tuhan yang ada di dalamnya. Di sini kita dipaksa menyadari, seandainya Allah tidak meniupkan ruhNya ke dalam diri Adam, maka manusia tidak akan menjadi apa-apa selain bumi yang mati.
Dengan fakta itu, tak ada alasan manusia tak menyandang rasa cinta dan menjadikannya sebagai energi utama dalam hubungan 360 derajat kepada siapapun. “… You are the product of a divine love… the love of God purposely overflowed to create you and everything in existence,” tandasnya.
Agaknya Helwa cukup berhati-hati pada bagian ini, dan berupaya menghindari kontroversi wahdatul wujud. Maka ditegaskannya: “This verse does ot mean that Allah blew a part of His spirit into Adam and that this spirit yearns to rejoin the main spirit from whence it came”.
Penulis buku ini telah menginspirasi ratusan ribu pembaca melalui pendekatannya yang penuh gairah, puitis, dan cinta terhadap spiritualitas di blognya @quranquotesdaily. Di negeri Paman Sam, Helwa banyak membantu orang lain mengatasi problematika kehidupan dengan pendekatan cinta ilahi.
Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun menulis dan berbicara tentang Islam dan perkembangan spiritual, Helwa membantu pembacanya mengakses cinta Ilahi yang energinya merasuk dalam kehidupan sehari-hari.
Buku ini juga mengungkap berbagai rahasia yang ditemukan di palung samudra keislaman, seperti rahasia alif lam mim, kekuatan taubat, sahadat, salat, puasa, hingga haji, dan juga misteri surga dan neraka.
Judul Buku: Secrets of Divine Love: A Spiritual Journey Into The Heart of Islam
Penulis: A. Helwa
Penerbit : Elex Media Komputindo (Gramedia Grup)
Tebal : 348 Halaman
Cetakan Kelima : Agustus 2021
ISBN : 978-623-00-2207-4
Saya sangat suka buku ini. Menenangkan hati dan pikiran. Sangat recommended!