Kamis, 23 Oktober 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

Buku Diary Q&A: Hidup tak Abadi tapi Perlu Diabadikan

Catatan tentang buku "Q&A Catatan Harian 3 Tahun untuk Remaja" terbitan Renebook

Oleh Mujib Rahman
8 Juni 2022
di Resensi
A A
Buku Diary Q&A: Catatan tentang buku "Q&A Catatan Harian 3 Tahun untuk Remaja" terbitan Renebook

Buku Diary Q&A: Catatan tentang buku "Q&A Catatan Harian 3 Tahun untuk Remaja" terbitan Renebook

Jika sebuah momen bisa diabadikan, maka segala romantika masa silam akan tersimpan rapi, menjadi sebuah kenangan yang senantiasa indah untuk dikenang. Masa depan itu tantangan, masa kini harus diperjuangkan, dan masa lalu adalah sebuah kenangan indah.

Jarum jam terus bergerak secara konstan, tak mungkin berhenti dan tak akan kembali lagi. Apa yang ada di detik ini akan segera berlalu, berganti momen dan suasana baru. Begitulah hidup ini. Kita manusia adalah lakon yang menjalankan peran dalam sebuah cerita zaman. Mengingat kembali fragmen-fragmen kehidupan tak ubahnya memutar video tentang kita dan orang-orang terdekat yang kita cintai.  

Apabila ada alat yang dapat mengabadikan semua kenangan masa lalu, dialah buku diary. Buku catatan harian itu tak ubahnya lemari pendingin yang dapat membekukan semua hal, hingga pada saatnya nanti dihangatkan dan dinikmati. Buku Diary Q&A: Catatan Harian 3 Tahun untuk Remaja yang diterbitkan Renebook, adalah salah satu buku harian yang interaktif. Ia bukan lembaran kertas kosong yang hanya menunggu diisi, tetapi bisa bertanya dan membangkitkan inspirasi.

Buku ini tebalnya sekitar 370 halaman, menyesuaikan jumlah hari dalam setahun plus cover dan halaman pembuka. Setiap halaman dibagi tiga, dengan asumsi bagian teratas untuk tahun ini, bagian tengah untuk tahun depan, dan bagian bawah untuk tahun berikutnya. Maka dalam tiga tahun akan terbaca secara komparatif, apa yang terjadi hari ini dan tanggal yang sama di dua tahun yang telah berlalu.

Pada halaman-halaman itu terdapat pertanyaan-pertanyaan yang potensial mendorongmu menceritakan sesuatu yang kamu alami atau pikirkan. Misalnya “Siapa yang paling sering membuatmu tertawa?”, “Apa yang kamu lakukan jika mendengar namamu dalam gosip?” atau “Jika kamu bisa memilih, kamu ingin dilahirkan kapan?”. Pertanyaan ini berbeda-beda di 360 halaman, dan semuanya memiliki sisi kontemplatif. Terlepas dari apa yang sedang kamu pikirkan hari itu, pancingan ini akan sangat membantumu mendapatkan ide segar.

BACA JUGA:

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

Bedanya dengan buku harian klasik, buku diary Q&A ini tidak membiarkanmu berpikir sendiri dari ruang kosong. Tinggal buka halamannya, isi tanggalnya, lalu jawab pertanyaannya. As simple as that!

Oh iya, di situ spot-nya terbatas, hanya sepertiga halaman, bila kamu ingin menulis panjang atau menyematkan foto, buatlah di kertas lain, lalu tempelkan di situ.

Bila diary itu sering kamu isi, lihatlah apa yang kamu hasilkan selama tiga tahun. Kamu menjadi saksi atas pertumbuhanmu beserta dinamika hidup dan pemikiranmu selama, katakanlah masa SMA atau SMP. Mungkin kamu akan tersenyum sendiri, atau menyesali sebuah kebodohan di masa lalu, tetapi itu justru menjadi alat pembelajaran di masa depan.

Buku ini sebenarnya kapsul waktu. Bila semua momen dapat kamu tangkap dalam jebakan kecil ini, maka dalam tiga tahun akan menghasilkan lebih dari seribu kenangan yang sewaktu-waktu siap diungkap kembali, atau kamu tulis ulang dalam sebuah cerita panjang yang naratif.

Catatan semacam ini akan membuatmu merindukan masa-masa yang telah lampau. Mungkin itu mengingatkanmu pada perjuangan dan kesulitanmu di saat tertimpa masalah. Atau sebaliknya, momen bahagia di masa silam membuatmu kangen dengan semua yang ada di dekatmu saat itu, termasuk keluarga dan para sahabat terbaik. Di satu sisi, kamu merasa sedih karena tidak bisa seperti dulu lagi, namun di sisi lain kamu bisa belajar mensyukuri kenangan yang pernah ada.  Masa depan adalah misteri terbesar dalam hidup. Akan menjadi apakah kamu pada suatu saat nanti, buku inilah yang akan bercerita kepada publik, bahwa hidupmu sesungguhnya tidak pernah mudah.

Cara inilah pulalah yang dilakukan tokoh-tokoh dunia dalam merekam sejarah hidupnya. Seorang tentara revolusioner seperti Che Guevara pun menenteng buku harian ke mana-mana. Buku harian menjadi teman setia yang tak pernah bosan mendengarkan suara hatinya. Suara hati yang terekam dalam buku harian tokoh revolusi Kuba ini kemudian difilmkan dengan judul “The Motorcycle Diaries”.

Selain Che, sejumlah tokoh dunia mengabadikan sejarahnya dalam buku diary, yang di kemudian hari bercerita kepada dunia. Misalnya fisikawan nuklir Marie Curie, musisi Kurt Cobain, Alfred Rosenberg, Virginia Woolf, Peggy Whitson dan banyak lagi.

Judul: Q&A, Catatan Harian 3 Tahun untuk Remaja

Pengarang: Besty Franco

Penerbit: Renebook

Genre: Remaja

Edisi: Cet 1, Desember 2017

Tebal: 370 halaman

ISBN: 978-602-1201-38-1

Topik: Headline
SendShareTweetShare
Sebelumnya

Sangat Berbobot, Ini Dia 8 Buku Rekomendasi Maudy Ayunda

Selanjutnya

5 Buku Terlaris di Bulan Mei Versi Jakarta Book Review

Mujib Rahman

Mujib Rahman

Wartawan Senior

TULISAN TERKAIT

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

20 Oktober 2025
Cover buku "The Great Gatsby"

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

9 Oktober 2025
Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

6 Oktober 2025
The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025
Selanjutnya
Selanjutnya
Logo Jakarta Book Review

5 Buku Terlaris di Bulan Mei Versi Jakarta Book Review

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

20 Oktober 2025
Menulis dalam Berbagai Medium: Sesi Diskusi Bersama Dea Anugrah dan Aya Canina

Menulis dalam Berbagai Medium: Sesi Diskusi Bersama Dea Anugrah dan Aya Canina

16 Oktober 2025
Merayakan Dewasa dan Lukanya: Kilas dari Penulis

Merayakan Dewasa dan Lukanya: Kilas dari Penulis

15 Oktober 2025
Cover buku "The Great Gatsby"

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

9 Oktober 2025
Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

6 Oktober 2025
The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In