Resensi buku 5 Titik 1 Koma karya Hangka Penerbit Rene Islam
Hidup serupa roller coaster. dalam satu waktu akan ada di posisi tertinggi, namun di waktu yang lain bisa berada di posisi terendah. Takdir terkadang tidak bisa ditebak, dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, kita harus bisa menerima takdir yang datang tak terduga ini.
Takdir hidup adalah kuasa Illahi. Apapun yang Tuhan beri, manusia hanya bisa menerima dan bersyukur terhadap ketentuan itu. Baik atau buruk, suka tidak suka, ketetapan Tuhan haruslah diterima.
Itulah yang ingin disampaikan oleh Zaritsa, seorang pelajar yang tengah menempuh Pendidikan di Mesir.
Zaritsa terlahir dengan kondisi tidak menguntungkan. Ia terlahir bisu dan ditinggal mati ibunya ketika ia kecil.
Hanya seorang ayah yang berjuang menghidupi dan membesarkannya.
Namun keadaan itu tidak menyurutkan hasrat Zaritsa untuk menggapai cita-cita tinggi. Ia berkeinginan menuntut ilmu di luar negeri, dan Mesir menjadi negara impiannya sedari kecil.
Tokoh Zaritsa dalam buku ingin menyampaikan pesan kepada para pembaca, bahwa dalam kondisi sesulit apapun jangan pernah berhenti mengejar cita-cita dan impian. Dalam buku 5 Titik 1 Koma ini, Zaritsa bisa membuktikannya.
5 Titik 1 Koma adalah novel motivasi Islam yang ditulis oleh Muhammad Kamal Ihsan, atau lebih dikenal sebagai Hangka. Alumni dari Pondok Modern Darussalam Gontor ini kemudian melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Ia mengasah kemampuan menulisnya ketika menjadi pimpinan redaksi di Darussalam Pos. Ia beberapa kali mendapat penghargaan di bidang penulisan, seperti juara utama Islamic Book Fair pada tahun 2020, dan juara 2 lomba cipta puisi nasional yang diselenggarakan Event Hunter Indonesia pada tahun 2018.
Kisah yang ada dalam buku ini begitu menyentuh, menceritakan seorang pemuda bernama Ammar Ihsan Rodhiyyan, yang menemukan buku catatan harian seorang perempuan bernama Zaritsa Puteri Cahaya.
Tanpa sengaja ia membaca isi dari buku itu. Ihsan tak menyangka, kata-kata yang ditulis Zaritsa ternyata lebih tajam dari ucapan orang-orang yang pernah ia temui.
Ihsan sadar, apa yang selama ini ia lakukan hanya mengeluh dan menyalahkan keadaan. Namun setelah membaca catatan Zaritsa, ia akhirnya sadar. Ia hanya kurang bersyukur kepada Tuhan.
Dari sana, ia bertekat mengubah diri dan mulai memperbanyak syukur dalam kehidupannya. Ia juga bertekat untuk menemukan Zaritsa, sosok yang berhasil mengubah cara pandangnya terhadap rasa syukur.
Di beberapa bagian, Hangka menyelipkan kata-kata motivasi dan puisi ke dalam tulisannya. Ia juga mengutip beberapa ayat Al-quran di dalam buku ini.
Kepiawaiannya mengolah kata-kata patut diacungi jempol, sehingga buku ini banyak direkomendasikan oleh para tokoh, seperti Ustad Abdul Somad, KH. Hasan Abdullah Sahal, dan Gol A Gong.
Hangka berpesan bahwa hidup adalah perjalanan yang harus terus berlanjut, dengan atau tanpa kesadaran. Dengan atau tanpa kepedulian. Perjalanan untuk sampai pada tujuan yang tidak lagi memerlukan jeda untuk Bahagia.
Judul: 5 Titik 1 Koma
Penulis: Hangka
Penerbit: Rene Islam
Genre: Novel
Tebal: 246 halaman
Edisi: Cet 1, Juni 2020
ISBN: 9786021201923
Ulasan Pembaca 1