Rabu, 1 Oktober 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

Ciri Publik Melek Politik, Peminat Buku Politik Makin Tinggi

kurangnya kepercayaan kepada sektor publik, membuat buku sosial politik diminati.

Oleh Dimas Yusuf
4 September 2025
di Pegiat Buku
A A
Erik Ardiyanto, sebagai pengamat politik dan penulis.

Erik Ardiyanto, sebagai pengamat politik dan penulis.

Jakarta, JBR (4/9/2025) – Kenaikan penjualan dari buku-buku bertemakan perlawanan atau sosial politik menjadi atensi di beberapa hari ini. Toko-toko buku yang berada di kawasan jakarta menempatkan buku perlawanan atau sosial politik sebagai bestseller. Minat baca dari orang-orang yang membeli buku tersebut tidak luput dari situasi dan kondisi sosial politik dalam negeri.

Hal itu dikatakan oleh Erik Ardiyanto, sebagai pengamat politik dan juga penulis dari buku “Komunikasi Politik, Aktivisme dan Sosialisme”. Menurutnya, peminatan terkait bacaan politik ataupun perlawanan tidak luput dari situasi dan kondisi saat ini. Bukan hanya buku, tetapi literasi lain di dalam media sosial.

“buku-buku sosial politik atau bernuansa pergerakan seperti Tan Malaka, kembali naik ke permukaan karena faktor situasi politik. Seperti di tahun 2000-an ketika buku-buku dari Tan Malaka dijadikan bahan diskusi di beberapa fakultas, khususnya ilmu sosial” ujar Erik dalam wawancara bersama JBR.

Faktor lain yang memengaruhi minat baca terhadap buku-buku peristiwa perlawanan dan juga sosial politik adalah komunikasi dari pemerintah yang buruk. Menurutnya, masalah-masalah komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah tidak mengalami pembenahan. Proses menukar informasi kebijakan publik menjadi keresahan masyarakat.

“Kecenderungan pemerintah dalam merespon kritikan publik itu tidak pernah mengarah ke hal-hal yang substansial. Terdapat gap antara pemerintah dengan masyarakatnya. Jadi, proses komunikasi yang buruk membuat masyarakat ingin melihat dunia komunikasi politik lebih dalam” tambah Erik.

BACA JUGA:

Menulis dan Merantau, A. Fuadi: Menitipkan Pesan di Berbagai Tempat

A. Fuadi dan Perjalanan Menggapai Mimpi

Fuad Abdurrahman, Penulis Produktif Peraih Dua Kali Islamic Book Award

Henry Manampiring, Sosok di Balik “Filosofi Teras”

Buku menjadi kebutuhan akan literasi

Kebutuhan masyarakat akan literasi di dunia sosial politik-pun menjadi faktor yang disebut oleh Erik Adiyanto. Menurutnya, untuk mengetahui beberapa proses pengambilan keputusan di kalangan pejabat, perlu belajar dari keadaan masa lalu. Buku-buku yang berlatar peristiwa tahun 65′ dan juga 98′ menjadi bahan pembelajaran bagi publik. 

Meningkatnya tokoh-tokoh dalam literasi dan politik, juga menjadi bahan publik untuk mengetahui kondisi sekarang ini. Berkembangnya media digital dan juga akses literasi juga membuat publik lebih kritis. Buku dan juga literasi politik menjadi bahan dasar bagi mereka yang ingin melihat proses politik secara utuh.

Pada peristiwa aksi massa yang terjadi di beberapa kota di Indonesia disebabkan karena beberapa faktor. Kondisi politik yang sedang tidak stabil, daya beli menurun, dan banyaknya pegawai yang terkena PHK belakangan ini, menjadi salah satu faktor buku-buku tersebut diminati. Peristiwa yang menjadi atensi nasional tersebut menarik perhatian masyarakat untuk mengetahui akar permasalahannya.

“Selain informasi yang ada di media sosial, pengetahuan dasar yang tentu ada di dalam buku. Informasi-informasi yang tersebar di masyarakat itu kan berawal dari berita, media sosial, dan para ahli. Dari situ memungkinkan orang untuk menelusuri hal lebih dalam’ jawab Erik, Pengamat Komunikasi Politik.

Bagi mereka yang ingin belajar komunikasi politik

Menurut Erik, buku-buku pengantar komunikasi politik dan juga pemikiran dasar menjadi awal yang baik bagi mereka yang ingin belajar. Sembari membaca buku tersebut, Erik juga menyarankan untuk mengetahui hal-hal kecil yang kita lakukan setiap hari.

“mulai dari melihat berita politik, kita nanti akan paham cara media bekerja seperti framing media. Dalam beberapa pernyataan tokoh politik, nanti kita akan paham media handling, dan lain sebagainya” Jawab Erik ketika ditanya oleh JBR.

Bagi orang-orang yang merasa jauh dari pengaruh keputusan politik, mereka hanya saja belum menyadari efeknya. Padahal, setiap aktivitas yang kita lakukan sehari-hari, beriringan dengan keputusan politik. Mahalnya kopi yang dijual di kedai kopi favorit, harga bahan bakar, pembangunan taman, dan buka-tutup jalan. Itu semua melalui proses politik.

Dengan mengikuti beberapa akun berita di media sosial, mendengarkan para ahli berbicara di seminar, dan bergabung organisasi saat kuliah, merupakan suatu langkah untuk mengetahui proses di balik pengambilan keputusan. Sehingga publik dapat meningkatkan pengetahuan dan pola pikirnya untuk mengetahui peristiwa-peristiwa politik, akhir-akhir ini.

Reporter: Dimas Yusuf
Editor: Abdul Rahman Ma’mun
Foto: Dokumen Pribadi untuk JBR

Topik: komunikasi politikpegiat buku
SendShareTweetShare
Sebelumnya

AJI Jakarta Buka Konseling Jurnalis Peliput Aksi Massa

Selanjutnya

Ringkasan Habit is Power: Jika Ingin Sukses Hindari 14 Kebiasaan Buruk Ini

Dimas Yusuf

Dimas Yusuf

Redaktur Jakarta Book Review (JBR)

TULISAN TERKAIT

Menulis dan Merantau, A. Fuadi: Menitipkan Pesan di Berbagai Tempat

Menulis dan Merantau, A. Fuadi: Menitipkan Pesan di Berbagai Tempat

25 Agustus 2025
A. Fuadi dan Perjalanan Menggapai Mimpi

A. Fuadi dan Perjalanan Menggapai Mimpi

14 Agustus 2024
profil fuad abdurrahman

Fuad Abdurrahman, Penulis Produktif Peraih Dua Kali Islamic Book Award

28 Juni 2023
henry manampiring

Henry Manampiring, Sosok di Balik “Filosofi Teras”

10 Juni 2023
Selanjutnya
Selanjutnya
Ringkasan Habit is Power: Jika Ingin Sukses Hindari 14 Kebiasaan Buruk Ini

Ringkasan Habit is Power: Jika Ingin Sukses Hindari 14 Kebiasaan Buruk Ini

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025
Versi Hard Cover pada Buku 3726 MDPL

3726 MDPL: Titik Tertinggi Belajar Melepaskan

29 September 2025
Poster-poster kegiatan IIBF 2025

IIBF 2025: Upaya Peningkatan Literasi dan Tantangan Industri Penerbitan Buku di Indonesia

24 September 2025
Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

22 September 2025
Slow Productivity, Cara Baru Menikmati Pekerjaan

Slow Productivity, Cara Baru Menikmati Pekerjaan

16 September 2025
Cover buku dan film La tresse

Buku “La tresse” Karya Laetitia Colombani akan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

15 September 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In