Merayakan Dewasa dan Lukanya: Meresume salah satu karya yang membuat saya merenungi kehidupan dan relevan dengan perjalanan menjadi dewasa dan segala lukanya. Tentu saja apa yang akan saya resumekan di sini akan sangat terbatas dalam aspek kuantitas maupun kualitas pemahaman, sesuai dengan kapasitas dan pengalaman saya yang terbatas. Hal ini semata-mata saya anggap sebagai sebuah upaya renungan atau pemikiran dalam memaknai teks yang tertuang dalam buku ini sekaligus pengingat untuk selalu menjadi pembelajar sejati.
Buku ini membahas tentang cara kita dalam menerima diri, cara bangkit dari kegagalan, hubungan interpersonal, menemukan makna hidup, keberanian untuk berubah, pentingnya kesehatan mental, serta cara mensyukuri kehidupan. Saya tidak akan menjelaskannya sesuai urutan di atas, tetapi hanya pada poin penting yang saya tulis dari buku ini.

“Merayakan Dewasa dan Lukanya” adalah sebuah perjalanan batin yang mendalam, dipandu oleh suara hati seorang teman yang jujur dan penuh pengertian – Niken Karsella. Lebih dari sekadar sebuah buku, karya ini adalah sebuah ruang berbagi, tempat pembaca dapat menemukan ulasan dengan pengalaman-pengalaman yang mungkin selama ini hanya terpendam dalam benak. Saya tidak menghadirkan formula ajaib untuk kebahagiaan instan, melainkan mengajak pembaca untuk merenungkan kerumitan atau kesulitan kehidupan dewasa, merangkul ketidaksempurnaan diri, dan menemukan kekuatan dalam setiap luka yang pernah dialami.
Buku ini terstruktur sebagai kumpulan esai pendek yang masing-masing membahas tema-tema relevan dalam kehidupan dewasa, seperti pencarian jati diri, penerimaan diri, hubungan interpersonal, impian dan harapan, serta makna kebahagiaan sejati. Setiap esai ditulis dengan gaya bahasa yang lugas, sederhana, dan mudah dipahami, namun tetap mampu menyentuh emosi pembaca. Saya tidak berpretensi menggurui, melainkan berbagi pengalaman pribadinya dengan tulus, sehingga pembaca merasa seperti sedang bercakap-cakap dengan seorang sahabat karib.
Salah satu kekuatan utama buku ini terletak pada kemampuannya untuk menormalisasi perasaan-perasaan yang seringkali dianggap tabu atau memalukan, seperti keraguan, kegelisahan, kekecewaan, dan kesedihan. Saya meyakinkan pembaca bahwa perasaan-perasaan tersebut adalah bagian alami dari kehidupan manusia, dan bahwa tidak ada yang salah dengan merasakannya. Mendorong pembaca untuk berani menghadapi perasaan-perasaan tersebut, menggali maknanya, dan menggunakannya sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan pribadi.
Selain itu, “Merayakan Dewasa dan Lukanya” juga menekankan pentingnya penerimaan diri sebagai landasan untuk kebahagiaan yang berkelanjutan. Saya mengajak pembaca untuk berhenti membandingkan diri dengan orang lain, merangkul keunikan dan kelebihan masing-masing, serta mencintai diri sendiri apa adanya. Saya mengingatkan bahwa setiap individu memiliki potensi yang luar biasa, dan bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat ditemukan ketika kita hidup selaras dengan nilai-nilai dan keyakinan diri sendiri.
Buku ini juga memberikan perhatian khusus pada pentingnya hubungan interpersonal yang sehat. Saya menyoroti bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan koneksi dan dukungan dari orang lain. Mengajak pembaca untuk membangun hubungan yang didasari oleh kejujuran, kepercayaan, dan saling pengertian, serta untuk menjauhi hubungan-hubungan yang yang merugikan.
Lebih dari sekadar kumpulan refleksi personal, “Merayakan Dewasa dan Lukanya” juga merupakan panggilan untuk bertindak. Berupaya mendorong pembaca untuk berani mengambil langkah-langkah kecil menuju perubahan positif dalam hidup mereka, mulai dari hal-hal sederhana seperti menetapkan tujuan yang masuk akal, menjaga kesehatan fisik dan mental, hingga berperan pada lingkungan sekitar. Setiap tindakan, sekecil apapun, dapat memberikan dampak yang besar dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, “Merayakan Dewasa dan Lukanya” adalah buku yang memotivasi, menggugah pikiran, dan menyentuh hati. Buku ini cocok dibaca oleh siapa saja yang sedang mencari makna dalam kehidupan, yang ingin lebih memahami diri sendiri, yang ingin menjalin hubungan yang lebih bermakna, dan yang ingin menemukan kedamaian di tengah dunia yang penuh dengan ketidakpastian.
“Merayakan Dewasa dan Lukanya” adalah teman setia yang akan selalu mengingatkan bahwa kita tidak sendirian, bahwa kita berharga, dan bahwa harapan selalu ada, bahkan di saat-saat tergelap sekalipun. Buku ini adalah cerminan kehidupan yang asli dan nyata, yang merayakan keindahan dalam kerapuhan dan kekuatan dalam kerentanan.
Dari: Niken Karsella, Penulis Buku “Merayakan Dewasa dan Lukanya”
BACA JUGA: A. Fuadi dan Perjalanan Menggapai Mimpi











