Sabtu, 25 Oktober 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jakarta Book Review (JBR)

Perjalanan Alwijo “Nebeng” ke NTT untuk Bangun Rumah Belajar

Sebagai pegiat literasi, Alwi Johan menjadi relawan untuk membangun rumah belajar di Alor, Nusa Tenggara Timur

Oleh Dimas Yusuf
19 Agustus 2025
di Berita Buku
A A
Akun Instagram Alwijo

Alwi Johan Yogatama atau yang dikenal dengan Alwijo (username untuk Instagram dan Tiktok) adalah seorang bookstagram dan pegiat buku yang sering memberikan informasi tentang dunia literasi. Ia banyak memberikan opini dan kutipan menarik dari buku yang telah ia baca melalui konten-kontennya. Sebagai seorang content creator di dunia literasi, ia banyak mengikuti kegiatan sosial dan diskusi di berbagai acara formal maupun non formal.

Dimulai pada tanggal 10 Agustus 2025, Alwi memberikan unggahan menarik di sosial medianya. Ia melakukan “nebeng” dari Temanggung, Jawa Tengah ke Alor, Nusa Tenggara Timur. Benar, ia melakukan perjalanan tersebut full “nebeng” dengan berganti-ganti tumpangan kendaraan. Perjalanan tersebut dilakukan oleh Alwi untuk tujuan mulia, yaitu membagun rumah belajar di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Beberapa momen perjalanan tersebut diunggah oleh Alwi di sosial medianya.

Foto: Instagram/Alwijo

Keberangkatan Alwi sebagai relawan ke Alor, NTT ini adalah untuk membantu proses renovasi dari Rumah Belajar Melang, sebuah tempat bagi anak-anak di Welai Barat untuk belajar dan bermimpi. Perjalanan Alwi dari Temanggung ke Alor, NTT untuk membangun rumah belajar ini juga berkolaborasi dari beberapa pihak.

Awal Perjalanan Alwi ke NTT

Alwi memulai perjalanannya pada tanggal 10 Agustus 2025 dari Temanggung menuju ke NTT dengan menumpangi truk-truk sesuai arah tujuan. Dengan tidak mengeluarkan biaya untuk pengeluaran transportasi, tetapi tetap membutuhkan uang sebagai “terima kasih” karena supir memperbolehkan untuk ditumpangi. Pada unggahan video yang pertama, Alwi tidak menyebutkan secara spesifik untuk pemberhentiannya. Akan tetapi, setelah unggahan tersebut, ia berada di Rumah Budaya Ratna, Kota Malang karena mengadakan sebuah pertemuan.

Pada hari kedua dan ketiga, setelah mengadakan pertemuan di Rumah Budaya Ratna. Ia mendapatkan dua teman perjalanan ke NTT, yaitu Javier dan Temy. Mereka bertiga melanjutkan perjalanan ke arah Banyuwangi dengan menumpang kendaraan pastinya. Tidak langsung mendapatkan tumpangan ke Banyuwangi, tetapi ia mendapatkan tumpangan truk yang menuju ke Surabaya.

BACA JUGA:

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Buku “La tresse” Karya Laetitia Colombani akan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

Buku “Butter” Karya Asako Yuzuki jadi Trending di Inggris Raya

Setelah sampai di daerah Surabaya, Alwi bersama teman perjalananya mendapatkan tumpangan selanjutnya untuk menuju ke Banyuwangi.

Tentang Rumah Belajar Melang

Anak-anak yang belajar di Rumah Belajar Melang. (Foto: Kitabisa.com/Yayasan Buku Jendela Hidup)

Rumah Belajar Melang adalah sebuah tempat belajar anak-anak di Kabupaten Alor, NTT yang diinisiasi oleh warga setempat bernama Elvi. Dimulai pada tahun 2021, Rumah Belajar Melang saat ini memiliki lebih dari 100 anak yang menggunakan tempat tersebut untuk belajar dan berkembang bersama. 

Anak-anak yang berproses di Rumah Belajar Melang ini tidak hanya belajar menghitung dan membaca, tetapi juga mempelajari dan menjaga warisan budaya mereka. Mereka menjaga pertumbuhan Bahasa Abui yang merupakan bahasa dari Suku Abui di Pulau Alor ini. Mereka juga bebas mengekspresikan diri mereka lewat pelajaran seni dan prakarya sebagai ruang berimajinasi mereka.

Kondisi tempat Rumah Belajar Melang. (Foto: Kitabisa.com/Yayasan Buku Jendela Hidup)

Sayangnya, tempat untuk belajar tersebut berada dikondisi yang kurang mumpuni. Kondisi bangunan yang butuh direnovasi ini terbuat dari dinding rotan yang mulai termakan oleh hujan dan matahari. Mereka belajar untuk menggapai mimpinya dengan fasilitas minim dan tempat yang kurang nyaman. 

Elvi sebagai founder dan pengurus Rumah Belajar Melang telah melakukan beberapa cara dalam melakukan penggalangan dana. Kali ini, Alwi, Toko Buku Kibikuki, Antinomi Institute, dan Yayasan Buku Jendela Hidup melalui kitabisa.com, membantu pengumpulan dana agar tempat belajar yang nyaman bagi anak-anak tersebut dapat terwujud.

Penggalangan Dana

Unggahan penggalangan dana di Kitabisa.com yang dilakukan oleh Yayasan Buku Jendela Hidup. (Foto: Kitabisa.com/Yayasan Buku Jendela Hidup)

Yayasan Buku Jendela Hidup sedang membuka donasi melalui kitabisa.com untuk mewujudkan mimpi anak-anak yang belajar di Rumah Belajar Melang. Kalian atau bagi para donatur yang ingin membantu dalam bentuk uang, dapat memberikan hartanya melalui berikut: Donasi di sini.

Sedikit harta yang kita berikan kepada Rumah Belajar Melang akan membantu mereka dalam proses belajar. Tempat yang nyaman, aman, dan menyenangkan juga menjadi faktor penentu kualitas pembelajaran. Uang yang dikumpulkan ke Yayasan Buku Jendela Hidup akan diberikan 100% kepada Rumah Belajar Melang. Uang tersebut akan digunakan untuk merenovasi tempat, membeli buku dan alat tulis; dan biaya operasional.

 

BACA JUGA: Buku “Butter” Karya Asako Yuzuki jadi Trending di Inggris Raya

Topik: AlwijoBeritaDonasiRumah Belajar Melang
SendShareTweetShare
Sebelumnya

Speaking Expert!: Menggali Pengaruh Public Speaking dalam Kehidupan Sehari-hari

Selanjutnya

Belajar Merawat Diri, dari Buku “Self-Gardening Project”

Dimas Yusuf

Dimas Yusuf

Redaktur Jakarta Book Review (JBR)

TULISAN TERKAIT

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

Bertahan di Zaman Modern: 36 Tahun Berdirinya Pustaka Al-Kautsar

22 September 2025
Cover buku dan film La tresse

Buku “La tresse” Karya Laetitia Colombani akan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

15 September 2025
Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

Buku “The Anxious Generation” Sudah 75 Minggu Menempati New York Times Bestseller

11 September 2025
Buku “Butter” Karya Asako Yuzuki jadi Trending di Inggris Raya

Buku “Butter” Karya Asako Yuzuki jadi Trending di Inggris Raya

14 Agustus 2025
Selanjutnya
Selanjutnya
Belajar Merawat Diri, dari Buku “Self-Gardening Project”

Belajar Merawat Diri, dari Buku "Self-Gardening Project"

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

Mitos, Mitigasi, dan Krisis Iklim: Membaca Narasi Putri Karang Melenu dan Naga Sungai Mahakam

20 Oktober 2025
Menulis dalam Berbagai Medium: Sesi Diskusi Bersama Dea Anugrah dan Aya Canina

Menulis dalam Berbagai Medium: Sesi Diskusi Bersama Dea Anugrah dan Aya Canina

16 Oktober 2025
Merayakan Dewasa dan Lukanya: Kilas dari Penulis

Merayakan Dewasa dan Lukanya: Kilas dari Penulis

15 Oktober 2025
Cover buku "The Great Gatsby"

The Great Gatsby: Kemewahan, Cinta, dan Kehampaan

9 Oktober 2025
Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

Hector and The Search for Happiness: Perjalanan Menemukan Arti Kebahagiaan

6 Oktober 2025
The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

The Sentence: Kisah Pribumi, Luka Sejarah, dan Ketahanan Hidup yang Tak Padam

30 September 2025

© 2025 Jakarta Book Review (JBR) | Kurator Buku Bermutu

  • Tentang
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Masuk
  • Beranda
  • Resensi
  • Berita
  • Pegiat
  • Ringkasan
  • Kirim Resensi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In