Jakarta – Menulis buku menjadi salah satu pekerjaan yang mengasah dan menstimulus otak untuk tetap berpikir kreatif. Untuk para pemula terus berlatih menulis merupakan salah satu cara untuk menjadi sosok penulis yang produktif.
Pada dasarnya menulis adalah sebuah keterampilan yang bisa terus diasah. Setiap orang memiliki keterampilan. Dengan kata lain, menulis dapat terus dilatih.
Latihan Menulis
Untuk permulaan, latihan menulis dapat diawali dengan menulis tulisan pendek, bisa berupa opini satu hingga tiga paragraph. Dan terus bertambah satu paragraph setiap harinya, hingga Anda menemukan idetitas menulis dan menemukan apa yang ingin disampaikan pada lembaran-lembaran kertas.
Kunci keberhasilan seorang penulis, adalah menciptakan semangat dan konsistensi. Apabila semangat sudah tumbuh dan mendarah daging. Maka, ketika ada kesalahan dalam tulisan, dapat dijadikan motivasi untuk berbenah sehingga mendekati kesempurnaan.
Menulis Itu Semudah Update Status
Untuk menjadi penulis yang produktif, harus ditanamkan dalam diri bahwa menulis itu mudah, semudah menulis upadate status. Menulis itu semudah mendeskripsikan apa yang dilihat dan dirasakan.
Menulis tidak selalu muluk-muluk, dan juga tidak selalu rumit. Menulis itu sesederhana yang Anda lihat. Dan yang menariknya satu objek tulisan bisa ditulis dalam berbagai sudut pandang.
Menentukan Topik Tulisan
Salah satu hal yang dirasa sulit bagi penulis pemula adalah menentukan topik tulisan. Anda dapat mulai memilih topik tulisan berdasarkan “minat”.
Jika itu dirasa sulit, Anda dapat menggunakan tema kehidupan sehari-hari. Beberapa buku best seller bahkan hadir dari karya seseorang yang ingin menuangkan perasaan dan kegelisahannya sehari-hari.
Menghayati
Tidak ada sebuah tulisan yang menyentuh tanpa pengahayatan. Menulis buku tanpa penghayatan akan tarasa hambar, kering dan membosankan. Sebuah ide yang biasa-biasa saja, jika selama proses penyampaian Anda menjiwai dan mendalaminya, pembaca akan merasakan emosi.
Emosi, dalam menulis buku menjadi daya Tarik tersendiri., dan salah satu cara memperoleh emosi dengan cara penghayatan. Tulisan yang ditulis dengan pengahayatan, mampu menghidupkan sebuah tulisan.
Analogi Menulis Buku
Penghayatan penting sekali selama pengarapan sebuah buku. Baik itu buku ajar, buku fiksi, buku motivasi dan sebagainya. Butuh yang namanya impresi dan seni. Untuk mendapatkannya dapat dilakukan dengan berbagai cara kreatif, karena setiap orang memiliki gaya sendiri dalam menulis. (ST/JBR)