Jakarta – Salah satu novel karakter antagonis yang super menarik, yaitu “Perfume: Cerita Sang Pembunuh”. Novel yang memiliki judul asli Das Parfum: Die Geschichte Eines Mörders ini ditulis oleh penulis kenamaan asal Jerman, Patrick Süskind dan rilis pada tahun 1985. Novel ini masuk ke Indonesia pada tahun 2016 dan diterbitkan oleh Penerbit Dastan Books.
Novel dengan genre thriller story ini laris manis di pasaran bahkan terjual hingga 20juta kopi. Salah satu hal yang menarik dari novel ini, yaitu alur cerita sangat unik, seru, ngeri, dan mencekam bercampur jadi satu.
Dalam novel ini dikisahkan seorang anak bernama Jean-Baptiste Grenouille yang lahir tanpa bau tubuh namun memiliki indra penciuman yang luar biasa. Ia mampu memilah-milah seluruh bau yang ada.
Saat dewasa, ia bekerja dengan seorang pembuat parfum ternama di Prancis. Di sana ia mampu meracik parfum yang mampu mengalahkan parfum paling popular saat itu. Selain itu, di sana ia juga mewarisi seni meramu minyak dengan berbagai bagian tumbuhan. Namun kegeniusan Grenouille melampaui itu semua. Berawal Ketika ia “menangkap” aroma tubuh seorang gadis perawan cantik kaya raya, Laura Richis saat mengantarkan barang. Ia langsung terobsesi untuk menciptakan “parfum terbaik” beraroma perawan. Obsesi inilah yang membentuknya menjadi seorang pembunuh.
Sejak saat itu pembunuhan berantai yang misterius terjadi. Terhitung dua puluh lima gadis perawan tewas mengenaskan. Pakaian dan rambut serta kulit kepala mereka hilang. Tubuh mereka benar-benar layu, seolah tak pernah ada kehidupan sebelumnya. Seakan seluruh daya hidup yang pernah ada telah terisap tak bersisa. Semua pembunuhan identik. Dilakukan dengan amat rapi dan terencana. Bahkan polisi pun kewalahan menemukan pembunuhnya. Masterpiece seorang seniman yang genius.
Keunikan alur cerita novel ini mampu menghipnotis produser Bernd Eichinger untuk membeli hak cipta novel tersebut pada tahun 2000, kemudian difilmkan. Ia pun mulai menulis skenarionya bersama Andrew Birkin. Tom Tykwer terpilih sebagai sutradara dan bergabung dengan mereka dalam pengembangan skenario pada tahun 2003.
Beberapa aktor kenamaan didapuk untuk memerankan para tokoh, diantaranya Ben Whishaw, Alan Rickman, Rachel Hurd-Wood, dan Dustin Hoffman. Film yang rilis pada tahun 2006 ini menelan anggaran hingga €50 juta dan menjadikannya film Jerman termahal sepanjang masa. Hal ini sepandan dengan pendapatan yang didapat, yaitu $135 juta di seluruh dunia. Film ini mendapat banyak pujian karena kualitas sinematografi dan akting yang mumpuni. Meskipun begitu, tak sedikit kritikus yang mengkritik film ini karena dinilai tidak selaras dengan alur cerita di novel aslinya.
Dituturkan dengan sangat brilian, Perfume sebuah novel dengan alur cerita yang sangat memikat tentang perpaduan antara pembunuhan berbalut kegeniusan yang menyimpang. Tak heran novel bestseller eksotis dan sensasional ini membangkitkan rasa penasaran yang menakutkan tentang bakat dan hasrat yang berada di jalur tidak tepat. (ST/JBR)