Jakarta – Dalam rangka memenuhi standar United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Perpustakaan Nasional (Perpusnas) berencana menambah koleksi buku dan ketersediaan pustakawan.
Hal ini disampaikan Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif dalam saat mengisi acara Rakornas Bidang Perpustakaan 2022, Selasa (29/3/2022) di Hotel Bidakara, Jakarta.
DAlam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa kondisi kepustakaan Indonesia masih jauh di bawah standar UNESCO. Dari segi bahan bacaan, jumlah koleksi buku di Indonesia masih sangat minim. Ditambah lagi dari segi tenaga kerja juga masih sangat terbatas, satu pustakawan harus melayani 16.667 orang.
Kemudian ketersediaan bahan bacaan buku, 1 buku ditunggu 90 orang. Sementara standar UNESCO, minimal tiga buku baru untuk satu orang dalam satu tahun.
Jumlah perpustakaan yang terakreditasi, kata Syarif, baru 11.000 atau 6,5 persen dari jumlah yang terdata. Sementara perpustakaan yang belum terakreditasi mencapai 153.000.
Selain itu, ia juga mengungkapkan jumlah pustakawan di Indonesia masih sangat minim. Indonesia masih kekurangan 92,82 persen atau 183.584 orang tenaga perpustakaan.
Berdasarkan fakta ini, ia berharap aka nada alokasi rekrutmen minimal 200.000 tenaga perpustakaan untuk mengatasi defisit tenaga perpustakaan tersebut.
Oleh karena itu ia menilai perpustakaan membutuhkan akselerasi demi kualitas literasi masyarakat. (ST/JBR)