Jakarta – Bangtan Sonyeondan (BTS) merupakan salah satu boy group asal Korea Selatan (Korsel) yang anggotanya terkenal memiliki hobi membaca. Salah satu anggota yang sering terlihat membaca buku adalah Min Yoongi alias Suga. Bahkan dalam beberapa kesempatan rapper sekaligus produser grup ini secara langsung merekomendasikan buku favoritnya pada Army, sebutan bagi penggemar BTS.
Nah, berikut ini empat rekomendasi buku dari Suga BTS yang pas banget Sobat baca untuk mengisi waktu luang di akhir pekan,
Almond
Rekomendasi buku yang pertama yaitu, Almond karya Sohn Won Pyun. Buku ini bercerita tentang seorang laki-laki bernama Yunjae yang memiliki kelainan otak disebut Alexithymia yang membuatnya sulit merasakan emosi seperti ketakutan atau kemarahan.
Hingga suatu hari terjadi tragedi yang membuat ia memilih untuk menarik diri dari dunia. Namun, karena hal itu ia akhirnya mengembangkan ikatan tidak terduga dengan Gon, pengganggunya. Secara garis besar buku ini bertema tentang cinta, persahabatan, dan kegigihan.
Life Lessons
Rekomendasi selanjutnya, yaitu Life Lessons karya Elizabeth Kubler – Ross. Buku ini menawarkan wawasan tentang filosofi dan pelajaran tertentu yang dapat membantu orang menjalani hidup secara maksimal.
Dari cinta hingga rasa takut, harapan, dan hubungan pribadi, buku ini menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia dan mengeksplorasi arti dari eksistensi kita.
Reinventing Your Life
Selanjutnya Reinventing Your Life karya Janet S. Klosko and Jeffrey E. Young. Ditulis oleh dua psikolog kenamaan asal Amerika. Buku self-help ini menggunakan studi kasus untuk membuat pembaca mengidentifikasi pola negatif dalam hidup.
Secara spesifik buku ini akan memandu para pembaca untuk menghindari ‘perangkap kehidupan’ yang secara signifikan dapat membahayakanmu pada tingkat psikologis. Melalui buku ini pembaca diajak untuk menjalani hidup lebih baik.
The Courage To Be Disliked – Ichiro Kishimi, Fumitake Koga
Rekomendasi terkahir yaitu The Courage To Be Disliked karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Dalam buku ini para penulis mengeksplorasi teori-teori psikolog abad ke-19 Alfred Adler yang menyatakan bahwa setiap manusia memiliki kebebasan untuk menentukan masa depan mereka. Tanpa harus tertahan oleh masa lalu, keraguan, dan ekspektasi dari orang lain.
Buku ini berfokus pada filosofi membebaskan yang memungkinkan seseorang untuk tumbuh melalui perubahan alih-alih membatasi diri dalam ketakutan.